Bersumber dari APBN, UNDP, dan Bank Dunia, Dana Lingkungan Hidup Tembus Rp 24 Triliun, Kenali Manfaatnya?
Kepala Divisi Penyaluran Dana Program BPDLH Lia Kartikasari di Muara Gembong, Kab. Bekasi (23/9). (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)
08:08
24 September 2024

Bersumber dari APBN, UNDP, dan Bank Dunia, Dana Lingkungan Hidup Tembus Rp 24 Triliun, Kenali Manfaatnya?

- Pemerintah secara khusus mengelola dana lingkungan hidup selama empat tahun terakhir. Dana itu dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Totalnya mencapai USD 1,6 miliar atau sekitar Rp 24,3 triliun

Kepala Divisi Penyaluran Dana Program BPDLH Lia Kartikasari mengatakan, ada beberapa sumber Dana Lingkungan Hidup. Di antaranya dari APBN, lembaga donor seperti Bank Dunia, UNDP, dan lainnya. AdA juga dari kerja sama bilateral negara lain.

"Dana lingkungan hidup yang sudah komitmen USD 1,6 miliar (Rp 24,3 triliun)," kata Lia di sela penanaman 5.000 pohon di hutan mangrove Muara Gembong, Kabupaten Bekasi bersama startup FishLog pada Senin (23/9).

Lia menjelaskan, upaya konservasi ekosistem dan lingkungan adalah bagian dari kegiatan penyaluran dana lingkungan hidup. Kegiatan lainnya di sektor energi, pemanfaatan lahan, adaptasi bencana, serta kesehatan.

Selama empat tahun BPDLH sudah menyalurkan dana lingkungan hidup sekitar Rp 500 miliar. Saat ini dana lingkungan hidup yang ada di kantong BPDLH sekitar Rp 800 miliar. "Karena skema dana lingkungan hidup beragam," tuturnya.

Ada yang berupa skema pinjaman. Nominalnya sekitar Rp 1,2 triliun. Selain itu, ada dana dari lembaga donor, yang harus segera disalurkan. Sehingga tidak mampir ke kantong BPDLH dalam tempo yang lama. Selain itu, ada juga dana lingkungan hidup yang cairnya secara berkala. Bisa setahun dua kali, atau tiga kali.

Salah satu lembaga yang bekerja sama dengan BPDLH adalah startup FishLog. Co Founder FishLog Abdul Halim menuturkan, mereka menyelenggarakan empat program utama untuk kelestarian ekosistem laut. Di antaranya adalah program literasi keuangan. "Program literasi keuangan untuk ibu atau istri nelayan," katanya.

Halim mengatakan literasi keuangan untuk para istri nelayan sangat penting. Supaya mereka bisa melakukan pengelolaan dan pencatatan keuangan dengan baik. Kemampuan ini sangat dibutuhkan, karena nelayan penghasilannya tidak menentu. "Penghasilan para nelayan tergantung musim dan tangkapan," katanya.

Menurut Halim, kemampuan literasi keuangan bagi para istri nelayan itu dapat mendukung kelangsungan hidup keluarga nelayan. Termasuk juga membuka akses untuk mendapatkan permodalan dari industri keuangan.

Program yang berikutnya adalah pendidikan karakter untuk anak-anak nelayan. Karakter yang ditanamkan adalah rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan kelautan. Jangan sampai keluarga mereka bertumpu pada laut, tetapi anak-anaknya tidak memiliki perhatian terhadap kelestarian lautan.

"Program yang lainnya adalah menjaga ekosistem laut. Khususnya menjaga kelestarian hutan mangrove," katanya. Bagi Halim keberadaan hutan mangrove sangat penting. Keberadaan mangrove tidak hanya mencegah abrasi. Tetapi juga menjaga ekosistem hayati dan perikanan. 

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #bersumber #dari #apbn #undp #bank #dunia #dana #lingkungan #hidup #tembus #triliun #kenali #manfaatnya

KOMENTAR