Tertangkap! Begini Modus 2 WN Korsel Raup Puluhan Miliar dari Bisnis Timah Ilegal di Bekasi
Ilustrasi tambang ilegal. (Pixabay)
08:24
7 Februari 2025

Tertangkap! Begini Modus 2 WN Korsel Raup Puluhan Miliar dari Bisnis Timah Ilegal di Bekasi

Direktorat Polair Korpolairud Baharkam Polri meringkus dua warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan berinisial J dan AF. Keduanya ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pengelolan timah dari hasil penambangan ilegal di Bangka Belitung (Babel).

Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Korpolairud Baharkam Polri Kombes Donny Charles Go di Markas Polair, Jakarta Utara, Kamis (6/2/2025) mengatakan, J merupakan Direktur Operasional Gudang CV Galena Alam Raya Utama berperan mengirimkan hasil tambang melalui jalur laut dari Babel ke Jakarta.

Sementara, AF merupakan Direktur CV Galena Alam Raya Utama, yang merupakan perusahaan pengolahan hasil timah ilegal.

“Pengungkapan ini berawal dari informasi yang kami terima ada pengiriman pasir Timah dari Bangka Belitung ke Tanjung Priok,” kata Donny dikutip pada Jumat (7/2/2025).

Sebelum melakukan pengiriman, J berkomunikasi dengan A, salah seorang pelaku yang masih buron.

Pasir timah ini kemudian dikemas dalam karung, dan diangkut menggunakan kendaraan truk. Lalu setelah sampai di Pelabuhan Pandan, mereka lalu memasukan timah itu ke dalam kapal dan diberangkatkan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara secara bertahap.

Setelahnya, pasir timah ini disimpan dan diolah di gudang milik CV Galena Alam Raya Utama di Jalan Lurah Namat, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi.

Saat petugas membongkar gudang tersebut, sedikitnya ditemukan timah dalam jumlah batangan setelah dilakukan pengolahan sebanyak 207 batang.

Dari ratusan batang tersebut, setiap batang timah ini berbobot 23-26 kilogram. Sehingga jika ditotal, timah batangan tersebut seberat 5,81 ton. Adapun kerugian negara yang timbul akibat aktivitas ilegal ini mencapai Rp10,38 miliar.

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #tertangkap #begini #modus #korsel #raup #puluhan #miliar #dari #bisnis #timah #ilegal #bekasi

KOMENTAR