![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Respons Komisi X DPR Soal Banyak Siswa Terancam Gagal Ikut SNBP](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/07/tribunnews/respons-komisi-x-dpr-soal-banyak-siswa-terancam-gagal-ikut-snbp-1156296.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Respons Komisi X DPR Soal Banyak Siswa Terancam Gagal Ikut SNBP
Hal ini dikarenakan sejumlah sekolah dilaporkan mengalami keterlambatan dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PDIP My Esti Wijayati mengungkapkan, hal itu akan menjadi evaluasi dari komisi yang membidangi pendidikan, budaya dan olah raga tersebut.
"Nah catatan mengenai hal ini tentu kami mengevalusi apa persoalan sekolah tersebut sehingga terlewatkan untuk melakukan pengisian PDSS," kata My Esti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2026).
Kekinian, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, memberikan kesempatan bagi sekolah tersebut untuk mengajukan pengisian PDSS ulang.
My Esti mengimbau agar sekolah segera melakukan pengisian PDSS.
"Jadi 300 (sekolah) itu kira kira mungkin 200an melengkapi kembali. Artinya masih ada ruang waktu itu. Terakhir tinggal seratusan ya mungkin dari 300 ini 100 tidak melakukan PDSS," ujarnya.
Lebih lanjut, My Esti melihat bahwa permasalahan tersebut tidak bisa ditujukan akibat keteledoran dari pemerintah pusat.
Ia juga mendorong para siswa berprestasi agar diberi jalur lain untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
"Kemudian bagaimana anak-anak kita yang berprestasi yang sebenarnya mungkin sekolah tersebut punya kuota untuk memasukkan anaknya dengan jalur prestasi ini apakah ada ruang lain yang bisa dibuka," ujarnya.
"Intinya jangan putus asa bagi anak-anak masih ada jalur untuk tes untuk bisa meneruskan kuliah," tandasnya.
Sebelumnya, ramai di media sosial (medsos) sejumlah siswa dan sekolah meminta perpanjangan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Beberapa siswa dan sekolah juga sempat mengisi chat live YouTube Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang berisi permintaan perpanjangan pengisian PDSS saat Sosialisasi Mekanisme Pendaftaran SNBP 2025 ditayangkan secara langsung pada Senin, (4/2/2025).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengakui terdapat sejumlah sekolah yang gagal mengunggah data pada PDSS.
Dirinya mengungkapkan kegagalan pendaftaran tersebut terjadi akibat sejumlah faktor.
"Faktor-faktor yang berkaitan dengan sebagian karena alasan rusak karena cuaca, sebagian rusak karena bencana alam," ujar Abdul Mu'ti di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Kemendikdasmen, kata Abdul Mu'ti, memberikan kesempatan bagi sekolah tersebut untuk mengajukan pengisian PDSS ulang.
Abdul Mu'ti mengakui sejumlah permasalahan dalam pengisian PDSS tidak bisa dihindari.
"Kami sudah memberikan layanan kepada sekolah-sekolah yang belum bisa mengunggah itu untuk dapat mengunggah dan kami berikan kesempatan, tapi tentu saja kesempatan itu kami berikan untuk sekolah-sekolah yang mengajukan kepada kami. Karena memang unforced error itu tidak bisa dihindari dan kami tidak menutup mata terhadap realitas itu," kata Abdul Mu'ti.
Tag: #respons #komisi #soal #banyak #siswa #terancam #gagal #ikut #snbp