Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Sekjen PBNU Pengganti Tri Rismaharini sebagai Mensos
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Saifullah Yusuf mengungkap PBNU menyerukan kepada jajaran pengurus wilayah, pengurus cabang, dan pengurus cabang istimewa NU untuk melaksanakan salat gaib dan tahlil bagi korban gempa di Turki dan Suriah, Jumat (10/2/2023) besok usai salat Jumat. Berikut profil dari Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang dilantik Jokowi sebagai Mensos menggantikan Tri Rismaharini. 
08:07
11 September 2024

Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Sekjen PBNU Pengganti Tri Rismaharini sebagai Mensos

Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Tri Rismaharini yang mundur lantaran maju sebagai cagub pada Pilkada Jatim 2024.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengungkapkan pelantikan Gus Ipul akan dilakukan pada hari ini, Rabu (11/9/2024) pukul 09.00 WIB.

"Hari ini, hari Rabu, 11 September 2024, pukul 09.00 WIB, Bapak Presiden diagendakan akan melantik Bapak Saifullah Yusuf sebagai Menteri Sosial untuk Sisa Masa Jabatan Tahun 2019-2024," katanya.

Lalu seperti apa profil dari Saifullah Yusuf atau Gus Ipul? Berikut ulasannya.

Profil Gus Ipul

Dikutip dari Tribun Jatim, Gus Ipul adalah sosok kelahiran Pasuruan pada 28 Agustus 1964 atau saat ini berusia 60 tahun.

Gus Ipul menempuh pendidikan awalnya di Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Setelah itu, dia melanjutkan di SMP Islam Pasuruan, Jawa Timur dan menempuh pendidikan atasnya di sekolah yang sama.

Setelah itu, dia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional.

Keponakan presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, itu pun langsung berkecimpung di dunia politik meski memiliki cita-cita untuk menjadi guru madrasah,

Awal karier Gus Ipul dimulai ketika bergabung ke organisasi sayap pemuda Nahdlatul Ulama (NU), GP Ansor.

Selanjutnya, pada tahun 1999, Gus Ipul menjabat sebagai Ketua Umum GP Ansor menggantikan Iqbal Assegaf yang wafat.

Karier Gus Ipul di dunia politik pun semakin moncer ketika dirinya terpilih menjadi anggota DPR lewat PDIP.

Namun, pada tahun 2001, dia memutuskan untuk mundur hingga keluar dari PDIP dan berubah haluan dengan masuk ke PKB.

Di internal PKB, Gus Ipul pun sempat dipercaya unutk menjabat sebagai Sekjen PKB pada tahun 2002.

Bahkan, karier politiknya semakin meroket ketika ditunjuk presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

Hanya saja, Gus Ipul pun dicopot dari jabatannya sebagai menteri dan Sekjen PKB karena terjadinya konflik internal.

Pada tahun 2008, dia pun memutuskan untuk maju pada Pilkada Jatim sebagai cawagub dari Soekarwo.

Dia pun menang dan dilantik pada 21 Januari 2009 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saat itu, Mardiyanto.

Lalu, pada Pilkada Jatim 2013, dia bersama dengan Soekarwo lagi-lagi mencalonkan diri dan kembali menang.

Kemudian, pada Pilkada Jatim 2018, Gus Ipul kembali maju, tetapi kini menjadi cagub dan berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno.

Hanya saja, dia harus mengakui keunggulan rivalnya, Khofifah Indar Parawansa, yang berduet dengan Emil Dardak.

Tidak berhasil menjadi Gubernur Jatim, Gus Ipul ambil bagian pada Pilkada Kota Pasuruan pada tahun 2020.

Berpasangan dengan Adi Wibowo, Gus Ipul pun menang dan berhak memimpin Kota Pasuruan hingga tahun 2024.

Namun, pada tahun 2022, Gus Ipul memutuskan mundur sebagai Wali Kota Pasuruan karena ditunjuk menjadi Sekjen PBNU lewat Surat Keputusan PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jatim dengan judul "Biodata dan Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail)(Tribun Jatim/Adrianus Adhi)

Artikel lain terkait Profil dan Sosok

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #profil #saifullah #yusuf #atau #ipul #sekjen #pbnu #pengganti #rismaharini #sebagai #mensos

KOMENTAR