Banser Heran Diseret Masuk Konflik Internal PKB: Kami Ormas Keagamaan Tidak Terkait
Konferensi pers Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Pagar Nusa, di Hotel Mercure, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2024). 
05:15
3 September 2024

Banser Heran Diseret Masuk Konflik Internal PKB: Kami Ormas Keagamaan Tidak Terkait

Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser, Syafiq Syauqi heran dengan organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Garda Bangsa, yang menyeret mereka masuk dalam konflik internal partai hijau tersebut. 

Menurutnya isu soal muktamar PKB tandingan murni masalah internal partai tersebut, Banser selaku organisasi keagamaan tidak ada sangkut pautnya. Hal ini merespons sikap Garda Bangsa yang menyebut siap berhadapan dengan Banser jika melindungi pelaksanaan muktamar tandingan.

"Saya kira masalah PKB adalah masalah internal, bukan kami ormas keagamaan," kata Syafiq dalam konferensi pers di Hotel Mercure, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2024).

"Kenapa kami diseret dan konflik ini muncul," lanjutnya.

Menurutnya, pernyataan Ketua Umum Garda Bangsa, Tommy Kurniawan soal siap menghadapi skenario apapun dalam melawan pihak-pihak pelindung muktamar PKB tandingan, perlu diklarifikasi agar tidak menimbulkan persepsi yang membingungkan dan menyesatkan.

Pernyataan tersebut dinilai bisa menimbulkan gejolak antar organisasi. Jika pernyataan itu menyangkut konflik internal PKB perihal muktamar tandingan, menurutnya tak layak menarik Banom NU ke dalam pusaran tersebut.

Banser dan Pagar Nusa pun sepakat akan melapor ke PBNU untuk meminta arahan dan pertimbangan dalam merespons organisasi sayap PKB itu.

"Sebelumnya kami minta klarifikasi maksud kalimat tersebut. Kedua kami meminta petunjuk dari PBNU terkait kalimat tersebut," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Dekan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa, Tommy Kurniawan menyatakan pihaknya siap melawan barisan oknum yang berniat menggelar muktamar PKB tandingan. Muktamar tandingan ini dikabarkan bakal digelar awal September antara di Jakarta atau Surabaya.

Isu digelarnya muktamar PKB tandingan ini dicuatkan oleh Sekretaris DPP PKB Malik Haramain dan melibatkan eks Sekjen PKB Lukman Edy. Inisiasi ini karena muktamar ke-VI PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024 yang menetapkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai ketua umum, dinilai janggal dan melanggar AD/ART partai.

Bahkan ketika gelaran Muktamar ke-VI PKB di Bali, belasan ribu anggota GP Anshor dan Pagar Nusa, yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), menggelar apel pada hari yang sama dan lokasi yang berdekatan.

Tommy pun menegaskan jika situasi ke depan memang sengaja diskenariokan berhadap-hadapan, maka Garda Bangsa siap melawan. Hal ini demi menjaga marwah hasil muktamar PKB yang menunjuk Cak Imin sebagai ketua umum.

"Jadi, kalau skenarionya adalah perang, maka kita siap, garda bangsa seluruh Indonesia sudah menunggu komando kalau memang harus perang kita perang, kita siap melawan," kata Tommy di DPP PKB, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

"Kalau memang itu diperlukan dan memang itu harus dilakukan kami siap untuk menjaga partai ini dengan cara apapun. Kalau memang harus perang kita siap perang," tegas Tommy.

Editor: Muhammad Zulfikar

Tag:  #banser #heran #diseret #masuk #konflik #internal #kami #ormas #keagamaan #tidak #terkait

KOMENTAR