Tantang Kabinet Prabowo Berhemat usai Pangkas Anggaran, Rocky Gerung Sindir Pejabat Masih 'Ngeong-ngeong' di Jalan Raya
Tantang Kabinet Prabowo Berhemat usai Pangkas Anggaran, Rocky Gerung Sindir Pejabat Masih 'Ngeong-ngeong' di Jalan Raya. (YouTube/TangkapanLayar)
19:28
30 Januari 2025

Tantang Kabinet Prabowo Berhemat usai Pangkas Anggaran, Rocky Gerung Sindir Pejabat Masih 'Ngeong-ngeong' di Jalan Raya

Pengamat politik Rocky Gerung menilai kebijakan penghematan anggaran yang diterapkan oleh Presiden Prabowo Subianto akan berdampak besar pada perekonomian masyarakat menengah ke bawah.

Presiden Prabowo diketahui memerintahkan pemberlakuan efisiensi belanja di kementerian/lembaga dengan memangkas anggaran sebesar Rp306,69 triliun.

Pemangkasan anggaran ini akan berdampak pada masyarakat di daerah, mengingat adanya pembatasan anggaran yang mencakup kegiatan perjalanan dinas, kajian, studi banding, seminar, publikasi, percetakan, hingga kegiatan seremonial.

Rocky menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan teladan konkret dari kabinet untuk meredam potensi problem sosial akibat kebijakan tersebut.

"Ada kesulitan ekonomi sehingga ada penghematan, bahwa Prabowo tidak ingin kehilangan popularitas kalau tidak menyentuh masyarakat bawah. Tetapi konsekuensi dari pilihan itu ada trade-off-nya, yaitu kelas menengah kehilangan pendapatan," ungkapnya dikutip dalam Youtube Rocky Gerung Official, Kamis (30/1/2025).

Menurut Rocky, dampak penghematan tidak hanya memukul sektor besar, tetapi juga bisnis kecil seperti warung makan.

Ia menggambarkan bahwa pemilik warteg mungkin terpaksa mengecilkan porsi makanan, karena tidak mungkin menaikkan harga di tengah daya beli masyarakat yang menurun.

Tangkap Layar [Youtube Rocky Gerung Official]Tangkap Layar [Youtube Rocky Gerung Official]

"UMKM akan kesulitan karena bisnis tidak tumbuh dari state spending, dari pengeluaran pemerintah. Hotel-hotel sepi, travel kurang penumpang, ojek online begitu juga," tambah Rocky.

Rocky menilai pemerintah perlu memberikan penjelasan yang gamblang kepada publik terkait tujuan penghematan ini. Penjelasan yang jelas dan transparan akan membantu masyarakat memahami kondisi ekonomi yang sedang dihadapi.

"Kalau problem sosial itu tidak diantisipasi dengan mencarikan argumen bahwa kita akan bersakit-sakit dahulu untuk bersenang-senang kemudian, rakyat akan merasa ditinggalkan," ujar Rocky.

Rocky menyoroti disparitas yang masih terlihat di tengah kebijakan penghematan.

Ia menilai masyarakat semakin kritis terhadap kemewahan yang ditunjukkan pejabat dan penggunaan fasilitas negara yang tidak sesuai.

"Lalu lintas di Jakarta aja itu yang ngeong-ngeong tiap hari, ada mereka yang ingin dapat akses istimewa. Publik makin lama makin mampu mengekspresikan ketidaksukaannya pada privilege-privilege yang sebetulnya palsu," tegas Rocky.

Rocky menekankan bahwa kabinet juga harus menunjukkan sikap berhemat sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat yang terdampak.

"Kalau hanya presiden yang berupaya mengirimkan sinyal penghematan, rakyat mungkin merasa iya berhemat, tetapi juga kabinetnya harus berhemat," katanya.

Menurut Rocky, pemerintah perlu membangun harapan yang nyata dengan memberi contoh konkret yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

"Di harapan itu harus ada contoh yang dilihat langsung oleh rakyat," tutup Rocky.

Dengan situasi ekonomi yang tidak menentu, langkah pemerintah dalam memastikan kebijakan penghematan berjalan dengan baik perlu didukung oleh komunikasi yang jelas dan sikap kabinet yang mencerminkan efisiensi anggaran. (Kayla Nathaniel Bilbina)

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #tantang #kabinet #prabowo #berhemat #usai #pangkas #anggaran #rocky #gerung #sindir #pejabat #masih #ngeong #ngeong #jalan #raya

KOMENTAR