Sosok Basri, Niat Cari Rezeki di Malaysia Pulang Tak Bernyawa, Keluarga 4 Bulan Kehilangan Kontak
KELUARGA KEHILANGAN KONTAK - Jenazah Basri, korban tewas akibat ditembak aparat Malaysia di Perairan Tanjung Rhu, Selangor tiba di terminal kargo Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 15.45 WIB. Keluarga korban menyebut pihaknya sempat kehilangan kontak sekitar 4 bulan hingga mendapat informasi basri tewas ditembak di Malaysia. 
07:21
30 Januari 2025

Sosok Basri, Niat Cari Rezeki di Malaysia Pulang Tak Bernyawa, Keluarga 4 Bulan Kehilangan Kontak

- Jenazah Basri, pekerja migran korban penembakan aparat Malaysia di Perairan Tanjung Rhu, Selangor tiba di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (29/1/2025) sore.

Jenazah tiba di terminal kargo Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, sekitar pukul 15.45 WIB.

Basri bersama empat rekannya sesama pekerja migran sebelumnya menjadi korban penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang tengah melakukan operasi di perairan Selangor.

Peristiwa itu terjadi di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) malam.

Basri meninggal sementara empat rekan lainnya mengalami luka-luka.

Keluarga Ungkap Sosok Basri

Azra’i, adik sepupu korban mengungkapkan sosok Basri.

Basri berusia 50-an tahun.

Dia memiliki 2 anak laki-laki yang semuanya sudah berkeluarga.

Menurut Azra’i yang juga bertindak sebagai juru bicara keluarga ini, Basri dulu sempat tinggal di Kabupaten Rohul.

Namun kini sudah kembali ke Pulau Rupat.

Basri juga disebutnya memiliki pekerjaan di Rupat.

"Jadi istrinya sakit balik ke Rohul, sekarang ini istrinya dalam perjalanan ke Pulau Rupat kampung halaman tempat dikebumikan jenazah," kata Azra’i dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Basri, kata Azra'i saat kejadian penembakan itu, diketahui sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia.

"Kejadian itu, itu sekitar arah pulang ke (Indonesia). Ya cari rezeki (di Malaysia), orang cari rezeki, cari kerja. Berangkatnya sudah beberapa bulan, lost contact," jelas Azra’i.

SDCS SDCS (Tribunnews)

"3 sampai 4 bulan, beberapa bulan terakhir lah, baru dapat kabar kemarin itu (korban tewas ditembak), itu pun karena heboh-heboh itu kan," tambahnya.

Azra’i mengaku tak tahu pasti kapan Basri berangkat ke Malaysia, dan apa pekerjaannya di Negeri Jiran itu. 

Karena mereka sudah cukup lama putus komunikasi.

"Mungkin dia bolak-balik. Anak dia sendiri pun tidak mengetahui," ujarnya.

Tak Tidur Tunggu Kabar Basri

Basri mengatakan setelah mendapat kabar Basri ditembak oleh aparat di Malaysia hingga tewas, keluarganya sampai tak tidur.

Mereka menunggu informasi lanjutan atas insiden tersebut.

Azra’i menuturkan, keluarga dapat kabar soal kejadian itu pada Jumat (24/1/2025) pagi.

Di mana disebutkan, ada peristiwa penembakan yang dilakukan aparat dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat dini hari.

Aparat Malaysia, Agen Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dikabarkan menembak lima warga negara Indonesia (WNI) seusai diduga melewati jalur ilegal di perairan Tanjung RHU, Selangor pada Jumat (24/1/2025) lalu. Aparat Malaysia, Agen Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dikabarkan menembak lima warga negara Indonesia (WNI) seusai diduga melewati jalur ilegal di perairan Tanjung RHU, Selangor pada Jumat (24/1/2025) lalu. (Tribunnews.com)

"Jumat pagi itu kami sudah menerima isu-isu itu dari media, ada kejadian seperti ini. Lalu berkembang terus berita itu, kami ikuti. Kami tidak tidur. Dari pagi sampai malam, dari pagi ke pagi. Kami menunggu bagaimana ceritanya saudara kami ini," ungkap Azra’i.

Terkait jenazah Basri kata Azra’i, akan dibawa ke kampung halaman di Jalan Nelayan, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

"Sampai malam pun tetap kami selenggarakan (pemakaman) karena semua sudah dipersiapkan," kata dua.

Bersyukur Pemerintah Fasilitasi Pemulangan Jenazah Basri

Kini pihak keluarga menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada Pemerintah Republik Indonesia.

"Kita serahkan ke pemerintah terkait hal ini, yang berwenang, bagaimana mekanismenya," ujar Azra’i, adik sepupu korban, Rabu (29/1/2025).

Azra’i juga mengaku sangat bersyukur sudah difasilitasi pemerintah, hingga jenazah korban bisa dipulangkan Rabu kemarin.

"Kita sudah difasilitasi pemerintah, kita apresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia, baik itu perwakilan di Malaysia, KP2MI, Kemenlu, BP3MI Riau," ujarnya.

Jenazah Basri, akan langsung dibawa ke kampung halamannya di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Jenazah Dimakamkan di Kampung Halaman Rupat

Jenazah Basri sebelumnya diterbangkan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia setelah menjalani proses autopsi.

Jenazah korban berada di peti warna putih, yang juga dilapisi plastik bening.

Jenazah diserahterimakan dari perwakilan Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kepada Pemerintah Provinsi Riau, lalu kepada keluarga.

Setelah prosesi serah terima, jenazah langsung dimasukkan ke mobil ambulans milik RSUD Arifin Ahmad dan dibawa menuju ke kampung halaman korban di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Jenazah akan dimakamkan di kampung halaman Basri.

Korban Selamat Bantah Ada Penyerangan

Sementara itu WNI korban selamat dalam penembakan oleh aparat Malaysia di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, membantah adanya serangan yang dilakukan kepada petugas.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha, saat ditemui di terminal kargo Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, terkait kedatangan jenazah Basri, Rabu (29/1/2025).

Menurut Judha, meski pihak kepolisian Malaysia dalam rilis resmi menyatakan adanya penyerangan yang dilakukan oleh WNI, korban selamat dari peristiwa itu membantah pernyataan tersebut.

"WNI kita yang selamat membantah adanya penyerangan," ungkap Judha.

Kemenlu kata Yudha berkomitmen untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terkait insiden tersebut.

Proses penyelidikan akan mencakup apakah tindakan aparat Malaysia yang mengakibatkan kematian sudah sesuai prosedur ataukah terjadi penggunaan kekuatan yang berlebihan.

Kronologis Penembakan

Sebelumnya diberitakan, terjadi penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) berstatus unprosedural di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) malam.

Penembakan itu dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang tengah melakukan operasi di perairan Selangor.

Saat itu, para petugas Otoritas Maritim Malaysia tersebut mendapati adanya kapal yang membawa lima orang PMI unprosedural tersebut tengah berada di perairan Malaysia.

Menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, 5 WNI itu mencoba menyerang petugas APMM saat berpatroli sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan.

"Kapal yang ditumpangi tersangka menghantam kapal APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas dengan parang," lapor Harian Metro Malaysia, mengutip keterangan Hussein.

Lantaran merasa terancam, petugas APMM kemudian melesatkan peluru ke arah kapal para WNI. 

Disebutkan bahwa para WNI itu sempat kabur.

Atas insiden penembakan itu, satu orang PMI bernama Basri asal Riau meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.

Sumber: (TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda) (Tribunnews.com/Wik)

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul WNI Korban Selamat dalam Penembakan Aparat Malaysia Bantah Lakukan Serangan, Ini Kata Kemenlu
 

Tag:  #sosok #basri #niat #cari #rezeki #malaysia #pulang #bernyawa #keluarga #bulan #kehilangan #kontak

KOMENTAR