Semiliar Penduduk Bumi Meninggal Akibat Tuberkulosis, Indonesia Kedua Tertinggi di Dunia
Ilustrasi tuberkulosis. (freepik.com/vectorjuice)
21:28
20 Agustus 2024

Semiliar Penduduk Bumi Meninggal Akibat Tuberkulosis, Indonesia Kedua Tertinggi di Dunia

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut bahwa penyakit tuberkolosis (TB) telah menyebabkan kematian terhadap sekitar satu miliar orang dalam dua ratus tahun terakhir.

Angka tersebut bahkan lebih besar daripada seluruh pandemi yang pernah ada, termasuk Covid-19.

"Bayangkan satu miliar orang meninggal karena TB. Ini lebih banyak dari seluruh pandemi yang pernah ada di seluruh dunia. Sehingga, saya sering menyebut TB ini sebagai silence pandemic," kata Dante dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Menyadari seriusnya dampak akibat penyakit TB, Kemenkes dan DPR membentuk Forum Kaukus Tuberkulosis untuk merencanakan strategi, kebijakan, hingga program terkait TB.

Baca Juga: Kemenkes RI Dapat Sumbangan Alat Rontgen Tuberkulosis, Menkes Target 900 Ribu Kasus Baru Bisa Terdeteksi

Berdasarkan data Global Tuberculosis Report tahun 2023, Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di dunia, setelah India, untuk negara dengan estimasi kasus dan kematian akibat tuberkulosis.

Indonesia menyumbang sekitar 10 persen pengidap tuberkulosis di seluruh dunia. Angkanya sekitar 1.060.000 dari 10.600.000 kasus tuberkulosis di seluruh dunia pada 2022.

Dante menyampaikan bahwa pemerintah telah berkomitmen lewat program penanggulangan tuberkulosis yang tercantum dalam target RPJMN 2025-2029, menjadi wadah upaya penanggulangan tuberkulosis di Indonesia.

"Dalam tujuan RPJMN tersebut, Kementerian Kesehatan membentuk strategi nasional penanggulangan TB yakni dari upaya promotif, diagnosis, surveilan, dan pengobatan serta pencegahan tuberkulosis," ujarnya.

Pemerintah menargetkan tidak ada lagi tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2030. Menilik dari sejarah tuberkulosis, Dante mengatakan bahwa meskipun bakteri penyebab tuberkulosis baru ditemukan pada 1882 oleh Robert Koch, penyakit tersebut sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sejak zaman firaun.

Baca Juga: Program Bebas Tuberkulosis di Tempat Kerja untuk Eliminasi Tuberkulosis 2030

Meski begitu, pengidap tuberkulosis tetap bisa sembuh asalkan rutin konsumsi obat selama 6 bulan penuh.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #semiliar #penduduk #bumi #meninggal #akibat #tuberkulosis #indonesia #kedua #tertinggi #dunia

KOMENTAR