Beragam Alasan Masyarakat Pilih Tukar Barang daripada Beli Baru
- Acara Bersaling-Silang yang berlangsung di LCC Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (19/01/2025), menjadi wadah bagi masyarakat untuk bertukar barang sekaligus mempraktikkan gaya hidup minimalis.
Dengan konsep yang mengusung keberlanjutan, acara ini diminati oleh berbagai kalangan, dari anak muda hingga orang dewasa.
Sandra (31 tahun), misalnya, salah satu pengunjung yang telah tiga kali menghadiri acara ini, mengaku awalnya tergerak berkat ajakan seorang teman.
“Aku pertama kali ikut tahun 2023. Awalnya teman yang ngasih tahu, terus aku baca-baca juga,” ujarnya kepada Kompas.com di LCC Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (19/01/2025).
Dari situ, ia semakin memahami bahwa dunia fesyen yang semakin digemari juga berdampak kian besar terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, Sandra menilai, selain mengikuti tren, penting bagi kita untuk peduli dengan lingkungan sekitar.
Selain menukar barang untuk keperluan pribadi, Sandra juga membawa barang yang nantinya bisa dibagikan kepada keluarga saat mudik.
“Sebelumnya, barang-barang yang aku bawa dari sini juga aku bagi-bagiin. Jadi, ini enggak cuma buat aku, tapi juga untuk orang-orang terdekat,” tambahnya.
Pengunjung, Sandra (31 tahun) dalam acara Bersaling-Silang di LCC Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/01/2025).
Pengunjung lainnya, Husein (40 tahun) bahkan datang dari Purwakarta ke Jakarta untuk mengikuti acara tersebut.
Ini adalah kali kedua ia mengikuti acara Bersaling-Silang, setelah sebelumnya pernah hadir di Bandung.
“Saya sudah janji enggak akan beli (barang) fast fashion lagi. Acara seperti ini membantu saya memenuhi kebutuhan tanpa merusak lingkungan,” tambahnya.
Husein juga bercerita, hari itu mendapatkan beberapa item, termasuk dua celana jeans, yang semuanya ia tukar dengan lima barang yang dibawanya.
Dalam kegiatan ini, salah satu barang yang dilepaskannya adalah buku berbahasa Inggris, "The Barber".
“Awalnya agak berat buat melepas, tapi saya sadar ini lebih bermanfaat kalau diberikan ke orang lain,” curhatnya.
Pengunjung, Husein (40 tahun) dalam acara Bersaling-Silang di LCC Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/01/2025).
Bicara soal merelakan barang, pengunjung lainnya, Shofia (26 tahun), turut menukarkan sebuah dress yang sempat menjadi favoritnya.
Ia mengakui, membaca buku Marie Kondo, seorang ahli menata barang, membukakan matanya hingga akhirnya bisa merelakan barang-barang yang sebelumnya berat untuk dilepasnya.
“Setelah baca buku Marie Kondo, aku belajar kalau barang yang sudah enggak dipakai lagi lebih baik dilepas. Biar manfaatnya bisa dirasakan orang lain,” jelasnya.
Cari barang cuma-cuma
Sedangkan Linda (30 tahun) datang dengan motivasi yang berbeda, yakni mencari beberapa barang secara cuma-cuma.
Misalnya, mencari buku. Sebagai seorang ibu, dia ingin menanamkan kebiasaan membaca pada anak-anaknya.
“Aku incar buku-buku, untuk memberi contoh baik kepada anak aku agar dia juga ikut suka membaca buku,” katanya.
Pengunjung, Linda (30 tahun) dalam acara Bersaling-Silang di LCC Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/01/2025).
Selain itu, Linda juga mencari skincare, meskipun ia mengakui adanya kekhawatiran terkait keamanan skincare bekas.
“Aku cari produk skincare yang penggunaannya tidak berhubungan secara langsung dengan kulit, misalnya dalam bentuk kemasan pump,” ungkapnya.
“Aku menghindari produk yang penggunaannya harus dengan spons, karena itu lebih berisiko,” tambah Linda.
Tag: #beragam #alasan #masyarakat #pilih #tukar #barang #daripada #beli #baru