Dokter Gizi Ungkap Program Makan Bergizi di Indonesia dan Jepang Jauh Berbeda
Menu Program MBG hari pertama, ada nasi dengan lauk ayam semur, sayur capcai, buah jeruk, dan susu putih ukuran 125 ml.(Intan Afrida Rafni )
12:50
16 Januari 2025

Dokter Gizi Ungkap Program Makan Bergizi di Indonesia dan Jepang Jauh Berbeda

– Program Makan Bergizi (MBG) yang diterapkan di Indonesia, memiliki perbedaan besar dibandingkan dengan program serupa di negara lain seperti Jepang atau Korea. 

Hal ini diungkapkan oleh dokter dan ahli gizi masyarakat, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum.

Menurut dr. Tan, program makan bergizi di Jepang memiliki pendekatan yang lebih terarah dan sistematis.

"Kalau dibandingkan dengan program MBG-nya di Jepang atau Korea, itu sih bumi dan langit," jelas dr. Tan kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

Ia menjelaskan, di Jepang, anak-anak dari berbagai latar belakang ekonomi, baik dari keluarga mampu maupun tidak mampu, tetap mendapatkan makanan bergizi di sekolah. 

Namun, terdapat perbedaan dalam mekanisme pembiayaan di antara kedua kelompok tersebut.

"Di luar negeri, seperti di Jepang, yang saya tahu itu anak-anak dari kalangan orang mampu, yang punya uang, itu tetap mendapatkan makanan dari sekolah. Tetapi, ongkos makanannya memang ditagihkan ke mereka sekaligus ke dalam biaya sekolahnya," katanya.

Dari biaya yang ditagihkan kepada anak-anak dari keluarga mampu, sebagian dana disubsidikan untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Dengan demikian, anak-anak tersebut bisa mendapatkan makanan yang sama.

"Dengan mekanisme itu, anak yang tidak punya uang pun bisa tetap dapat makanan dengan gizi yang sama di sekolah secara gratis," jelasnya.

Sementara itu, program makan bergizi di Indonesia dianggap bersifat universal, tanpa membedakan status ekonomi siswa.

Ia juga menyoroti dana besar yang dialokasikan untuk program MBG di Indonesia.  Meski tujuan program ini mulia, dr. Tan khawatir dana tersebut berdampak pada berkurangnya alokasi anggaran untuk program-program lain yang tidak kalah penting.

"Sedangkan kalau di kita itu dianggapnya program universal alias tidak membedakan yang kaya dan miskin. Tapi, yang boncos orang-orang yang bayar pajak," kata dr. Tan.

 

Editor: Devi Pattricia

Tag:  #dokter #gizi #ungkap #program #makan #bergizi #indonesia #jepang #jauh #berbeda

KOMENTAR