Jangan Salah Kaprah! Bukan Soal Ritual, Ini Amalan 1 Muharram yang Sesungguhnya
Niat Puasa 1 Muharram (freepik)
11:49
6 Juli 2024

Jangan Salah Kaprah! Bukan Soal Ritual, Ini Amalan 1 Muharram yang Sesungguhnya

Pada tanggal 7 Juli 2024 mendatang akan bersamaan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram. Biasanya, dalam beberapa budaya dan kepercayaan, 1 Muharram atau dikenal 1 Suro seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis dan ritual yang ada.

Padahal, dalam ajaran Islam sendiri Muharram menjadi bulan yang baik. Pada bulan Muharram, terdapat berbagai amalan yang justru dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam karena memberikan keutamaan.

Dikutip dari NU Online, pada hari awal 1 Muharram ada amalan sunah yang dapat dilakukan. Beberapa amalan tersebut di antaranya.

Bacaan Niat Puasa 9 dan 10 Muharram (pixabay)Amalan 1 Muharram (pixabay)

1. Puasa Sunah

Baca Juga: 11 Publik Figur Pemilik Weton Tulang Wangi, Keluarga Nagita Slavina Hati-hati Malam 1 Suro

Menjalankan puasa sunah saat 1 Muharram menjadi hal yang dianjurkan. Hal ini telah dijelaskan dalam hadis:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

Bukan hanya itu, berpuasa pada 1 Muharram dipercaya mendapat pahala seperti melakukannya selama 30 hari. Hal ini disampaikan dalam hadis lainnya.

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani).

2. Membaca doa awal dan akhir tahun

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam dengan Tawa: Kumpulan Pantun Kocak Penuh Makna, Gaya Baru Beri Ucapan!

Dalam menyambut 1 Muharram, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun dan awal tahun. Berikut bacaan doa yang dianjurkan:

Doa akhir tahun

"Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirlî wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim."

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Doa awal tahun

"Allahumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'ala fadhlikal 'azhimi wa karimi judikal mu'awwal. Hadza 'amun jadidun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fihi minas syaithani wa auliya'ih, wal 'auna 'ala hadzihin nafsil ammarati bis su'i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram."

Artinya: "Ya Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahanMu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepadaMu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolonganMu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. KepadaMu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmatMu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

Selain dua anjuran di atas, terdapat juga beberapa amalan lainnya yang dianjurkan untuk dilakukan, seperti salat, puasa, silaturahmi, sedekah, rutin mandi, melakukan ziarah, dan berbagai lainnya.

Terkait 1 Muharram yang dikaitkan dengan ritual dan hal mistis sendiri tidaklah benar. Allah SWT telah menjelaskan kalau bulan-bulan yang diciptakan untuk hal yang baik. Oleh sebab itu, tidak ada bulan yang memberikan kesialan kecuali orang tersebut menyiksa dirinya sendiri.

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36).

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #jangan #salah #kaprah #bukan #soal #ritual #amalan #muharram #yang #sesungguhnya

KOMENTAR