Serba-Serbi Suku Samin, Ironi Masyarakat Adat Sukolilo Pati di Tengah Stigma 'Sarang Bandit', Padahal Anti Kekerasan
Tangkapan layar suku samin atau sedulur sikep. [YouTube] - Serba-Serbi Suku Samin, Ironi Masyarakat Adat Sukolilo Pati di Tengah Stigma 'Sarang Bandit' Padahal Anti Kekerasan
19:49
21 Juni 2024

Serba-Serbi Suku Samin, Ironi Masyarakat Adat Sukolilo Pati di Tengah Stigma 'Sarang Bandit', Padahal Anti Kekerasan

Wilayah Sukolilo di Pati, Jawa Tengah belakangan menjadi sorotan lantaran kasus pengeroyokan rombongan bos rental mobil yang dikira maling. Imbasnya, Sukolilo mulai dinarasikan sebagai sarang bandit penadah mobil bodong. Tentu perilaku ini sangat berkebalikan dengan filosofi hidup Suku Samin di Sukolilo.

Lantas bagaimana filosofi suku Samin di Sukolilo Pati? Seperti apa ciri-ciri khas orang Samin? Simak penjelasan serba-serbi suku Samin yang komunitasnya juga berada di Sukolilo Pati, Jawa Tengah.  

Indonesia memang memiliki banyak suku bangsa, di mana menurut Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia karya ahli antropologi Zulyani Hidayah, ada 656 suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Keanekaragaman suku di Indonesia tersebut, ada yang masih bertahan tradisinya hingga saat ini, salah satunya adalah Suku Samin yang ada di Dusun Bombong, Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati. Yuk, cari tahu lebih banyak seputar suku Samin yang komunitasnya ada di Sukolilo, Pati.

Baca Juga: Profil Teyeng Wakatobi, Selebgram Pati Minta Maaf Usai Konten Sukolilo Banjir Kecaman

Serba-Serbi Suku Samin

  • Filosofi

Suku Samin adalah salah satu suku di antara masyarakat Jawa yang dianggap feodal sekalipun ada sekelompok masyarakat yang dengan nilai-nilai yang egaliter.

Suku Samin ini juga dikenal sebagai Sedulur Sikep, yang mengajarkan laku hidup yang selaras dengan alam, tidak serakah, dan menghargai sesama manusia. Kendati sudah berusia lebih dari seabad, namun ternyata ajaran ini masih relevan di zaman modern.

Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, diketahui bahwa komunitas Samin mulanya merupakan pengikut Samin Surosentiko yang bernama asli Raden Kohar, seorang petani dari Desa Ploso Kediren, Blora, Jawa Tengah.

Samin Surosentiko ini hidup pada pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20, di mana sosoknya signifikan karena menolak membayar pajak ke pemerintah kolonial Belanda. Samin Surosentiko juga melakukan perlawanan bersama pengikut-pengikutnya tanpa kekerasan, di mana aksinya mengusik pihak Belanda.

Baca Juga: Akhirnya Muncul, Ini Pengakuan Teyeng Wakatobi Usai Aksi Tendang Mobil Bos Rental di Pati Viral

Lalu pada 1907, Samin Surosentiko dan sejumlah pengikutnya ditangkap, dibuang dan dijadikan sebagai pekerja paksa di Sawahlunto, Sumatera Barat, hingga akhirnya wafat pada 1914.

  • Suku Samin di Sukolilo

Meskipun begitu, masih tersisa hingga sekarang pengikut Samin Surosentiko di daerah Blora, Pati dan Kudus. Mereka mendiami daerah pegunungan Kendeng yang terbentang dari Rembang, Blora, Grobogan dan Pati.

Di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati, ada komunitas Sedulur Sikep yang berjumlah cukup banyak. Permukiman komunitas ini berada di dua dusun, di antaranya adalah Dusun Bombong dan Dusun Bacem.

Oleh karena itu, komunitas Sedulur Sikep Desa Baturejo seringkali disebut dengan nama Sedulur Sikep Bombong-Bacem. Daerah Bombong-Bacem sendiri merupakan pusat wilayah dari masyarakat Sedulur Sikep di Sukolilo, karena beberapa leluhur Sedulur Sikep berasal dari wilayah ini.

  • Ciri Khas Suku Samin

Secara umum, perilaku orang Samin sangat jujur dan polos, tetapi juga sangat kritis. Mereka tidak mengenal tingkatan bahasa Jawa, jadi bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa ngoko.

Bagi orang Samin, menghormati orang lain tidak dalam bahasa yang digunakan, akan tetapi sikap dan perbuatan yang ditunjukkan. Selain itu, mereka memiliki baju adat khas serba hitam yang sekilas mirip suku Baduy Luar.

Pakaian serba hitam bagi laki-laki dengan ikat kepala (udeng). Sementara bagi wanita, mereka memakai kebaya hitam dengan bawahan batik. 

  • Tidak Sekolah, Hanya Bertani

Wong sikep sendiri sehari-harinya hanya bekerja sebagai petani. Mereka enggan berdagang karena dikhawatirkan dapat menipu orang-orang. Bertani juga sebagai cara mereka untuk lebih dekat dan mensyukuri nikmat Tuhan. 

Hal menarik lainnya, keturunan wong sikep tak pernah disekolahkan ke sekolah formal. Mereka lebih memilih mengajari anak-anaknya sendiri. Hal itu supaya wong sikep tidak keblinger dan tidak meninggalkan budaya para leluhur. 

Itulah ulasan singkat seputar suku Samin yang hingga kini masih eksis dan komunitasnya ada di Sukolilo, Pati.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Editor: Rifan Aditya

Tag:  #serba #serbi #suku #samin #ironi #masyarakat #adat #sukolilo #pati #tengah #stigma #sarang #bandit #padahal #anti #kekerasan

KOMENTAR