Benarkah Bali Sudah Jadi Milik Asing? Menparekraf Sandiaga Uno Buka Suara
Sejumlah warga negara asing di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (6/8). (Antara)
16:04
28 Mei 2024

Benarkah Bali Sudah Jadi Milik Asing? Menparekraf Sandiaga Uno Buka Suara

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menolak narasi tentang Bali yang dijajah oleh turis lantaran maraknya bisnis yang dijalankan oleh warga asing di Pulau Dewata tersebut. Menurut Sandi, tindakan warga asing membuat usaha di Bali termasuk pemanfaatan layanan publik selama dilakukan sesuai aturan.

Terlebih, Sandi juga melihat dengan adanya bisnis tersebut juga membantu perekonomian di Bali dan membuka lapangan pekerjaan baru.

Menparekraf Sandiaga Uno saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu (22/5/2024) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)Menparekraf Sandiaga Uno saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu (22/5/2024) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

"Jadi kemudahan berusaha melalui penyederhanaan perizinan itu merupakan salah satu transformasi layanan publik yang telah kami lakukan dan ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita," kata Sandi dalam keterangannya, Senin (27/5/2024).

Pernyataan itu sekaligus menanggapi kritikan dari selebgram Wanda Ponika. Lewat postingan Instagram @wandaponika, selebgram tersebut menyebut keadaan Bali sekarang seperti dijajah oleh warga asing. Wanda juga mengatakan adanya isu diskriminasi aparat terhadap turis asing hingga terkesan perampasan pekerjaan di Bali bagi warga lokal.

Baca Juga: Hotel Bergaya Bali Ada di Jepang, Lengkap Dengan Nama Denpasar Hingga Gilimanuk

Kondisi tersebut nyatanya dipandang berbeda oleh Sandi. Dia mengatakan bahwa pemerintah sudah memiliki aturan mengenai izin usaha dan bekerja bagi warga asing yang ada di Indonesia. Terlebih, apa yang terjadi di Bali rupanya juga terjadi di daerah-derah lain yang wisatanya memang terkenal hingga ke mancanegara.

"Yang terjadi di Bali itu sama dengan wilayah lain, baik di Likupang maupun di wilayah Indonesia lainnya, di mana masyarakat ingin berusaha itu diberikan kemudahan UMKM-UMKM. Tapi sebetulnya semuanya harus mengikuti, mengacu pada regulasi yang kita miliki. Usaha-usaha tersebut harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa tetap ada batasan usaha dan bekerja baginwarga asing yang ada di Indonesia.

"Mereka juga tidak boleh mengambil porsi yang memang tidak boleh diambil oleh warga negara asing, tapi harus diberikan kesempatan kerjanya kepada warga lokal. Jadi kuncinya adalah penegakan aturan dan enforcement atau menindaklanjuti temuan jika seandainya ada penyimpangan. Jadi saya tidak sepakat sama sekali (Bali dijajah oleh warga asing)," ujar Sandi.

Hingga saat ini Bali memang masih menjadi tiga besar dari destinasi favorit turis mancanegara. Menurut Sandi, ada alasan khusus yang membuat Bali selaku diminati para turis asing.

Baca Juga: Lamar Keponakan Sandiaga Uno, Begini Latihan Berat Rio Haryanto Saat Jadi Pembalap F1

"Karena Bali memiliki keunggulan dari segi wisata berbasis budaya dan bahwa Bali ini memiliki keindahan alam. Juga masyarakatnya yang ramah serta adat istiadat yang dijaga," ucapnya.

Langkah konkret untuk menanggapi kritikan tersebut, lanjut Sandi, harus dilakukan penegakan hukum secara tegas bila memang ada pelanggar hukum. Hukuman terberat bagi warga asing itu bisa jadi dideportasi dari Bali dan kembali ke negara asal.

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #benarkah #bali #sudah #jadi #milik #asing #menparekraf #sandiaga #buka #suara

KOMENTAR