Ironi! Menteri Dibuatkan Rumah Rp14 Miliar di IKN, Gaji Pekerja Dipotong Buat Iuran Tapera
Penampakan rumah menteri di IKN Nusantara dalam bentuk maket. (Suara.com/Ria Rizki)
14:13
28 Mei 2024

Ironi! Menteri Dibuatkan Rumah Rp14 Miliar di IKN, Gaji Pekerja Dipotong Buat Iuran Tapera

Keputusan Pemerintah Indonesia untuk menerapkan wajib iuran Tapera ramai dikritik masyarakat. Bukan tanpa sebab, iuran Tapera itu bakal diambil dengan memotong gaji pekerja sebesar 3 persen per bulan.

Kebijakan itu tentu membuat masyarakat kelas menengah bawah menjerit. Terlebih kebijakan tersebut berbanding terbalik dengan aksi pemerintah yang membangun rumah mewah untuk para menteri Jokowi di IKN.

Ironi ini turut disentil warganet di X. Seorang warganet tampak mengkritik pemerintah yang dinilai gercep membangun rumah mewah bagi menteri Jokowi di IKN.

Sedangkan jika menyangkut rumah rakyat, pemerintah malah meminta masyarakat untuk saling menalangi uang lewat iuran Tapera.

Baca Juga:Iuran Tapera 3%, Jokowi: Berat atau Nggak Berat

"Bangun rumah mewah menteri di IKN sat set. Bangun rumah warga sesama masyarakat suruh saling nalangin. Unik," kritik warganet di X pada Senin (28/5/2024).

Sebagai informasi, pembangunan rumah mewah menteri di IKN diketahui menghabiskan biaya Rp14 miliar per unit. Artinya, pemerintah Indonesia menggelontorkan ratusan miliar untuk membangun kompleks perumahan para menteri di ibu kota baru Indonesia tersebut.

Rumah menteri di IKN bertabur marmer dan kristal. [Instagram @merindink]Rumah menteri di IKN bertabur marmer dan kristal. [Instagram @merindink]

Tak main-main, dilaporkan akan ada 36 unit rumah menteri yang dibangun di IKN. Tiap unit rumah mewah menteri itu memiliki luas bangunan sekitar 580 meter persegi, serta luas lahan kira-kira 1.000 meter persegi per rumah. Diperkirakan biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun rumah menteri sebesar Rp519 miliar.

Tak cuma dibangunkan rumah, para menteri juga dibelikan furniture lengkap. Alhasil, rumah mewah menteri di IKN sudah termasuk fully furniture, sehingga para menteri tinggal menempati dan tidak usah repot-repot mencari perlengkapan rumah.

Sontak, warganet ramai mengkritik ironi pengadaan rumah untuk menteri yang berbanding terbalik dengan nasib masyarakat. Tak sedikit yang menuliskan sindiran kepada pemerintah.

Baca Juga:Dear Mahasiswa, Jangan Senang Dulu UKT Ditunda: Kemenangan Baru Satu Tahap

"Gak papa dong yang penting kan dapat makan siang gratis sama punya pemimpin gemoi," sindir warganet.

"Ini negara hadir untuk menteri apa untuk rakyat sih? Bingung," celetuk warganet.

"Kita mah apa, rakyat jelata," sahut warganet dengan emoji menangis.

"Yang fakta aja deh, kampung bayam tuh perumahan aja gak boleh dihuniin, malah pada diusir padahal haknya warga kampung bayam, dan sekarang malah talang menalang kocak emang," komentar warganet.

"Di luar nurul banget emang," aku warganet.

Editor: Ruth Meliana

Tag:  #ironi #menteri #dibuatkan #rumah #rp14 #miliar #gaji #pekerja #dipotong #buat #iuran #tapera

KOMENTAR