Menurut Psikologi: 7 Tipe Orang Ini Sebaiknya Tidak Diajak Menjadi Rekan Bisnis, Salah Satunya Sang Perfeksionis
Ilustrasi orang yang sebaiknya tidak diajak bekerja sama dalam bisnis. (Freepik)
18:34
5 Desember 2024

Menurut Psikologi: 7 Tipe Orang Ini Sebaiknya Tidak Diajak Menjadi Rekan Bisnis, Salah Satunya Sang Perfeksionis

 

JawaPos.Com - Memulai sebuah bisnis sering kali diibaratkan seperti menjalani perjalanan panjang dengan kapal. 

Anda memerlukan rencana yang matang, tujuan yang jelas, dan tentu saja, rekan perjalanan yang andal. 

Namun memilih rekan bisnis bukanlah perkara mudah. Kesalahan dalam memilih partner dapat menghambat perjalanan menuju sukses atau bahkan menyebabkan "kapal bisnis" Anda karam sebelum mencapai tujuan. 

Banyak orang yang percaya bahwa modal besar dan ide brilian adalah kunci utama keberhasilan, tetapi tanpa rekan yang tepat, perjalanan bisnis Anda bisa menjadi tantangan besar.

Dari sudut pandang psikologi, kepribadian dan pola pikir seseorang sangat memengaruhi dinamika kerja sama. 

Ada tipe-tipe individu yang meskipun berbakat atau memiliki potensi, lebih baik dihindari sebagai rekan bisnis karena dapat membawa lebih banyak masalah daripada solusi. 

Dilansir dari Geediting.com, inilah tujuh tipe orang yang sebaiknya tidak diajak bekerja sama dalam bisnis, lengkap dengan alasan psikologisnya.

1. Si Pesimis yang Selalu Mengeluh

Rekan tipe ini selalu melihat dunia dari sisi negatif. Mereka cenderung fokus pada apa yang salah atau bisa gagal daripada pada peluang dan potensi keberhasilan. 

Ide atau rencana yang menjanjikan sekalipun akan dipandang mereka sebagai bencana yang menunggu terjadi. Ucapannya sering terdengar seperti:

  • “Ini pasti tidak akan berhasil.”
  • “Risikonya terlalu besar, kita pasti rugi.”

Individu seperti ini tidak hanya merusak suasana kerja tetapi juga menanamkan keraguan dalam tim. 

Ketika Anda sudah yakin dengan sebuah keputusan, komentar pesimis mereka bisa membuat Anda meragukan diri sendiri. 

Lebih buruk lagi, sikap negatif ini dapat menyebar ke anggota tim lain, menciptakan lingkungan kerja yang penuh dengan kecemasan dan ketakutan.

Dampak pada Bisnis

Dalam jangka panjang, keberadaan si pesimis bisa menghambat kemajuan karena mereka lebih fokus mencari masalah daripada solusi. Padahal, dunia bisnis membutuhkan optimisme dan keberanian untuk menghadapi risiko.

2. Si Pencuri Sorotan

Rekan tipe ini punya satu tujuan utama: menjadi pusat perhatian. Mereka selalu berusaha mengambil kredit atas kerja keras orang lain. 

Misalnya, ketika tim Anda berhasil menyelesaikan proyek besar, mereka akan berkata,

  • “Ini semua berkat usaha saya.”

Mengapa Berbahaya?

Si pencuri sorotan merusak kepercayaan dalam tim. Ketika seseorang terus-menerus mengklaim hasil kerja tim sebagai usahanya sendiri, anggota lain akan merasa tidak dihargai. 

Akibatnya, motivasi kerja bisa menurun. Dalam dunia bisnis, kerja tim adalah kunci, dan tipe seperti ini mengabaikan prinsip dasar kolaborasi.

Dampak pada Hubungan Tim

Ketegangan sering muncul ketika seseorang terlalu sibuk memperbaiki citra pribadinya daripada bekerja untuk keberhasilan bersama. 

Dalam jangka panjang, hal ini dapat menciptakan perpecahan dalam tim dan mengurangi produktivitas.

3. Si Korban Abadi

Individu ini selalu mencari pihak lain untuk disalahkan ketika terjadi masalah. 

Jika bisnis mengalami kemunduran, mereka akan dengan cepat berkata:

  • “Ini bukan salah saya, ini karena keputusan Anda.”
  • “Keadaan yang membuat kita seperti ini.”

Karakteristik Utama

Psikologi menunjukkan bahwa mentalitas korban membuat seseorang sulit bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya. 

Tipe ini sering menghindari introspeksi dan lebih sibuk mencari kambing hitam.

Dampak pada Bisnis

Dalam lingkungan kerja, sikap ini berbahaya karena memperlambat proses pengambilan keputusan. 

Rekan seperti ini sulit diajak bekerja sama untuk mencari solusi, karena mereka lebih fokus mencari siapa yang salah daripada memperbaiki situasi.

4. Pejuang yang Diam dan Tidak Transparan

Tipe ini mungkin tampak tenang dan tidak banyak bicara, tetapi sebenarnya mereka menyimpan ketidakpuasan atau keluhan yang tidak pernah diungkapkan. 

Sifat pasif-agresif ini sering muncul dalam bentuk diam-diam menyabotase pekerjaan atau merencanakan sesuatu tanpa pengetahuan tim.

Mengapa Perilaku Ini Berbahaya?

Ketidaktransparanan dapat menyebabkan masalah kecil menjadi besar. 

Ketika rekan bisnis tidak jujur tentang apa yang mereka pikirkan, konflik yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cepat malah berlarut-larut.

Dampak pada Tim

Rekan seperti ini membuat kolaborasi menjadi sulit. Kurangnya keterbukaan menciptakan ketidakpercayaan dan bisa menghancurkan hubungan kerja dalam jangka panjang.

5. Sang Perfeksionis yang Menguras Waktu dan Energi

Perfeksionisme sering kali dianggap sebagai kualitas positif, tetapi dalam praktiknya, ini bisa menjadi penghalang besar. 

Rekan perfeksionis menetapkan standar yang tidak realistis bahkan untuk tugas-tugas kecil, sehingga sering kali menghabiskan waktu berlebihan untuk menyempurnakan hal-hal yang sebenarnya sudah cukup baik.

Masalah Utama

Dalam dunia bisnis yang dinamis, kemampuan bergerak cepat adalah kunci. Sang perfeksionis, karena terlalu fokus pada detail kecil, sering membuat tim kehilangan momentum.

Dampak pada Bisnis

Penundaan keputusan atau aksi karena perfeksionisme bisa menyebabkan hilangnya peluang berharga. 

Selain itu, energi dan waktu tim yang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang lebih strategis sering kali terbuang sia-sia.

6. Si Penunda yang Tidak Pernah Tepat Waktu

Individu ini terkenal karena kebiasaannya menunda-nunda pekerjaan. Alasan mereka bisa bermacam-macam, mulai dari malas, takut gagal, hingga manajemen waktu yang buruk. Ucapan mereka sering terdengar seperti:

  • “Nanti saja, masih ada waktu.”

Mengapa Penundaan Merugikan?

Dalam bisnis, waktu adalah segalanya. Rekan yang tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu bisa membuat tim kehilangan peluang atau bahkan kepercayaan dari klien.

Dampak pada Tim

Anggota tim lain sering harus menanggung beban kerja tambahan akibat kebiasaan buruk si penunda. 

Hal ini tidak hanya menciptakan ketegangan, tetapi juga menurunkan efisiensi kerja.

7. Orang yang Tidak Mau Berkomunikasi dengan Jelas

Komunikasi adalah fondasi setiap hubungan kerja yang sukses. Namun, beberapa orang menghindari diskusi penting, memberikan instruksi yang tidak jelas, atau bahkan mengabaikan email dan pertemuan penting.

Masalah Utama

Kurangnya komunikasi menciptakan kebingungan dalam tim. Ketika informasi tidak disampaikan dengan baik, keputusan yang salah lebih mungkin terjadi.

Dampak pada Bisnis

Rekan yang tidak mau berkomunikasi dengan jelas sulit diandalkan. Mereka sering menjadi penyebab proyek gagal atau tertunda karena alur informasi tidak berjalan lancar.

  ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #menurut #psikologi #tipe #orang #sebaiknya #tidak #diajak #menjadi #rekan #bisnis #salah #satunya #sang #perfeksionis

KOMENTAR