Paus Raksasa 'Terdampar' di Tanah Lot Bali, Arkiv Vilmansa Dorong Kesadaran Pelestarian Laut
Instalasi seni paus raksasa tiga dimensi karya Arkiv Vilmansa ditempatkan di Tanah Lot, Bali. 
21:00
4 Desember 2024

Paus Raksasa 'Terdampar' di Tanah Lot Bali, Arkiv Vilmansa Dorong Kesadaran Pelestarian Laut

- ‘Arkiv Vilmansa’, seniman terkenal dunia fesyen dan seni kontemporer, menampilkan instalasi seni paus raksasa setinggi 9 meter, lebar 12 meter, dan panjang 30 meter di Tanah Lot, Bali.

Karya memukau tersebut mencerminkan kedalaman potensi maritim Nusantara dan dihadirkan dalam acara eksklusif bertajuk "Widya Segara".

Instalasi seni paus raksasa tiga dimensi ini sengaja ditempatkan di wilayah pantai untuk memberikan dampak pengalaman apresiasi seni sekaligus membangun kesadaran budaya kritis dalam menjaga dan melestarikan lautan Nusantara, khususnya Bali secara atraktif dan interaktif. 

Instalasi seni paus raksasa tiga dimensi karya Arkiv Vilmansa Instalasi seni paus raksasa tiga dimensi karya Arkiv Vilmansa ditempatkan di Tanah Lot, Bali.

Tanah Lot, yang dikenal dengan keindahan alamnya dan sebagai situs spiritual yang penuh makna ini pun dipilih sebagai lokasi yang tepat untuk menampilkan karya ini dengan menandai sejarah interaksi antara manusia dengan hewan paus di Tabanan yang terjadi beberapa waktu silam.

E-Motion Entertainment, yang telah lama berkontribusi di bidang musik, film, televisi, media dan teknologi digital, kini memperluas jangkauan kreativitasnya ke dunia seni rupa.

Sebagai bagian dari ekspansi ini, E-Motion Entertainment berkolaborasi bersama Arkiv dan Zen 1 untuk merayakan beragam keindahan yang dimiliki oleh seni, kebudayaan, dan alam di Indonesia.

“Dari awal usaha E-motion Entertainment selalu mendukung industri kreatif anak Bangsa. Dari musik, film, dan sekarang kesenian menjadi kelanjutan komitmen kami memajukan industri kreatif Indonesia. Widya Segara adalah suatu gerakan yang membanggakan lewat karya seni dan instalasi yang membawa pesan untuk dunia dari Indonesia.” ujar CEO E-Motion Entertainment, Arnold Jaguar Limasnax.

Arnold juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar bisa menjaga kelestarian alam laut Indonesia dengan berbagai cara, khususnya untuk para seniman lokal agar bisa memberikan pesan yang positif melalui karyanya.

”Cintai dan berbanggalah atas kekayaan alam laut Indonesia. Jagalah kelestarian alam lewat kesenian, pesan ini bisa tersebar luas. Kembangkan inspirasi kepada seniman lokal lain untuk berkarya dan eksplorasi dengan pesan yang positif,” tambah Arnold.

Sebagai pemilik galeri, Nicolaus Kuswanto merasa memiliki peran penting untuk menjembatani aspirasi dari seniman Arkiv yang telah berkeliling dunia.

"Saya sebagai pemilik galeri bertugas menjembatani apa yang menjadi aspirasi seniman Arkiv yang sudah melalang buana ke dunia untuk tahun ke depan akan mulai memunculkan sosok- sosok yang tidak mengambil dari kebaratan lagi yaitu mengangkat tema biota laut. Di mana kekayaan laut Indonesia yang sudah terkenal, menarik dirinya untuk berkarya sesuai dengan keindahan laut Indonesia" tutur Nicolaus.

Terkait dengan pelestarian laut, para seniman harus menyadari pentingnya menjaga kelestarian biota laut yang mereka representasikan dalam karya seni.

Hal ini menjadi sangat relevan dengan tema acara Widya Segara, yang berfokus pada pelestarian alam bawah laut.

"Mengenai pelestarian laut dan sebagainya, maka respons dari seniman bagaimana sosok-sosok biota laut yang dia mau tampilkan dikarya berikutnya harus dijaga kelestariannya. Itulah relasinya mengapa event Widya Segara ini berkaitan dengan pelestarian alam bawah laut. Arkiv sendiri mendapat inspirasi ini beberapa tahun lalu pada saat dia berada di pantai di luar negeri yang indah. Disitulah dirinya tersadar jika negaranya yaitu di Indonesia memiliki pantai-pantai yang lebih indah," lanjut Nico.

Selain instalasi paus raksasa, "Widya Segara" juga akan disertai dengan pertunjukan seni lokal yang memperkaya pengalaman budaya para pengunjung.

Mulai dari pertunjukan budaya Bali serta pertunjukan lainnya yang akan memperkaya suasana acara, sehingga menciptakan sebuah perayaan budaya yang penuh warna.

Event ini pun sekaligus bertepatan dengan perayaan ulang tahun Kabupaten Tabanan, yang dapat menambah makna acara sebagai sebuah penghormatan terhadap kekayaan budaya.

Selain menyajikan sebuah karya seni yang indah, acara ini juga memberikan kesadaran mengenai masalah terhadap kerusakan laut dan pencemaran plastik yang dapat memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata di Indonesia.

Untuk itu, keterlibatan seniman yang peduli dengan lingkungan menjadi salah satu jawaban atas permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.

Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM pun menuturkan bahwa karya seni yang ditunjukkan nantinya membawakan pesan mengenai pelestarian alam.

“Filosofi yang kita dapat dari sini bahwa kita di Bali, khususnya di Tabanan sangat mensakralkan paus ini, karena ketika ada paus warna pink karya seniman top dunia mengisyaratkan bahwa paus ‘ulam agung’ ini membawa pesan pelestarian alam lingkungan yaitu sagara kerdeh. Jadi sagara kerthi kita menyucikan alam khususnya laut bagaimana paus ini membawa pesan bagaimana kita menjaga kelestarian laut alam biota kita khususnya yang ada di tabanan.” ungkap Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM.

Dengan melibatkan seniman-seniman lokal di Bali, "Widya Segara" akan memperkenalkan sisi lain dari Bali, yang tidak hanya dikenal dengan keindahan alam, tetapi juga dengan keberagaman sejarah yang dimilikinya.

Setelah instalasi di Tanah Lot, E-Motion Entertainment, Arkiv Vilmansa, dan Galeri Zen 1 akan membawa karya lainnya ke berbagai lokasi indah.

Pada bulan Desember 2024, pameran ini akan berpindah ke Locca Sea House di Badung, Bali, yang terkenal dengan suasananya yang tenang.

Menariknya, pengunjung yang akan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bisa melihat langsung sebuah kreasi seni yang menakjubkan tersebut.

Pada Februari 2025 nanti, Instalasi karya Arkiv lainnya juga akan ditampilkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Pameran ini diharapkan menjadi momen penting dalam dunia seni Indonesia, yang tidak hanya menonjolkan kecantikan visual, tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat akan keberagaman biota laut yang menarik.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Tag:  #paus #raksasa #terdampar #tanah #bali #arkiv #vilmansa #dorong #kesadaran #pelestarian #laut

KOMENTAR