Ayah yang Memiliki Hubungan Dekat dengan Putranya, Biasanya Menunjukkan 7 Perilaku Manis Ini
Ilustrasi ayah yang dekat dengan putranya. (Unsplash.com/JimmyDean)
15:22
4 Desember 2024

Ayah yang Memiliki Hubungan Dekat dengan Putranya, Biasanya Menunjukkan 7 Perilaku Manis Ini

Sosok ayah sangat memiliki peranan penting dalam pola pengasuhan anak, tugasnya bukan hanya mencari nafkah serta memutuhi kebutuhan anak dan istrinya.

Mengutip dari laman DP3A Kota Semarang, secara jangka panjang, anak yang dibesarkan dengan keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan memiliki prestasi akademik serta ekonomi yang baik, kesuksesan dalam karir, pencapaian pendidikan terbaik, dan kesejahteraan secara psikologis.

Oleh karena itu, sangat besar peran ayah dalam pola pengasuhan anak. Jika kita sering melihat kedekatan ayah dengan putri cantiknya itu sudah biasa, melansir dari laman Baselina Mag pada (04/12) ada 7 perilaku manis yang ditunjukkan ketika ayah dekat dengan putranya :

1. Mendengarkan secara aktif

Psikologi menunjukkan bahwa mendengarkan secara aktif adalah elemen penting dalam hubungan yang kuat, tidak terkecuali ikatan ayah dan anak.

Mendengarkan secara aktif mengirimkan pesan yang kuat kepada putranya bahwa "Aku menghargai apa yang kamu katakan.” Hal ini mengakui pikiran dan perasaan mereka, menciptakan ruang aman untuk komunikasi terbuka.

Seperti yang pernah dikatakan oleh psikolog terkenal Carl Rogers, “Ketika seseorang benar-benar mendengarkan tanpa menghakimi, tanpa berusaha mengambil tanggung jawab, atau tanpa mencoba membentukmu, rasanya sangat menyenangkan.”

2. Minat yang tulus

Perilaku lain yang umum di antara ayah yang memiliki hubungan kuat dengan putranya adalah menunjukkan minat tulus terhadap aktivitas atau hobi mereka. Tindakan menarik ini merupakan alat ampuh untuk memperkuat hubungan apapun, tidak hanya antara ayah dan anak.

3. Merangkul kerentanan

Perilaku penting lainnya yang memperkuat hubungan ayah-anak adalah menerima kerentanan. Kerentanan sangat berlawanan dengan anggapan banyak orang, bukanlah tanda kelemahan tapi merupakan indikasi kekuatan dan keaslian.

Dengan menunjukkan kepada putranya bahwa dia juga memiliki ketakutan, keraguan, dan rasa tidak aman. Ayah tidak hanya memanusiakan diri di mata mereka, tapi percaya diri dengan menunjukkan kelemahannya.

Seperti yang dikatakan Brené Brown, psikolog terkenal dan peneliti kerentanan, “Kerentanan adalah tempat lahirnya hubungan dan jalan menuju perasaan berharga.”

4. Kehadiran yang konsisten

Psikologi menekankan pentingnya kehadiran yang konsisten dalam membangun hubungan ayah dan anak. Hadir secara konsisten tidak hanya berarti tersedia secara fisik, tapi melibatkan ketersediaan emosional dan daya tanggap.

Interaksi yang konsisten ini menciptakan rasa aman dan percaya. Hal ini menyampaikan kepada putranya bahwa dia adalah sosok yang konstan dalam hidupnya.

Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak yang orang tuanya siap secara emosional cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dan lebih sedikit masalah perilaku. Jadi, penting untuk tidak hanya 'berada di sana' tetapi juga 'hadir'.

5. Menanamkan kemandirian

Meskipun penting untuk hadir dan terlibat dalam kehidupan putranya, rasa kemandirian juga sama pentingnya untuk hubungan ayah dengan putranya.
Memberikan ruang untuk mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan belajar dari kesalahannya adalah bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan putranya.

Ini membantu mereka membangun kepercayaan diri, ketahanan, dan keterampilan memecahkan masalah. Seorang ayah memang wajar jika khawatir dan ingin melindungi putranya, tapi jika itu dilakukan terus-menerus tidak akan berdampak baik bagi masa depannya.

6. Komunikasi terbuka

Komunikasi terbuka adalah perilaku penting lainnya dalam menjaga hubungan ayah dengan putranya. Melakukan percakapan yang terbuka dan jujur tentang perasaan, pemikiran, atau kekhawatiran akan menjadi landasan bagi hubungan saling percaya.

Ini tentang menciptakan ruang aman disaat putranya merasa nyaman mengekspresikan dirinya tanpa takut dihakimi atau ditegur. Komunikasi terbuka juga berarti jujur tentang perasaan dan pengalaman sendiri.

7. Menghabiskan waktu yang berkualitas

Menghabiskan waktu yang berkualitas, bukan hanya kuantitas, sangat penting dalam memperkuat hubungan ayah dengan putranya. Ini tidak berarti harus bersama putra setiap menit dan setiap hari. Sebaliknya, ini tentang memaksimalkan waktu yang dimiliki bersama.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #ayah #yang #memiliki #hubungan #dekat #dengan #putranya #biasanya #menunjukkan #perilaku #manis

KOMENTAR