Kenali Perbedaan serta Kesamaan Keprbadian Introvert dan Sensitif, Apakah Anda Salah Satu, atau Keduanya?
2 tipe kepribadian introvert MBTI yang paling mungkin menunjukkan kemarahannya secara terang-terangan. (aicaafaga.medium.com)
21:26
8 Mei 2024

Kenali Perbedaan serta Kesamaan Keprbadian Introvert dan Sensitif, Apakah Anda Salah Satu, atau Keduanya?

 

 - Orang dengan kepribadian introvert dan sensitif sering kali dianggap sebagai sosok yang sama.

Padahal, terdapat beberapa perbedaan antara kedua sifat ini yang cukup menarik untuk diamati.

Dilansir dari psychologytoday.com, introvert menggambarkan orientasi sosial atau seseorang yang lebih suka sendiri atau berkumpul hanya dalam kelompok kecil.

Sementara sensitivitas adalah sebaliknya, yaitu menggambarkan orientasi terhadap lingkungan seseorang.

Kita dapat mengatakan bahwa introvert pada dasarnya lelah karena bersosialisasi, sedangkan orang yang sensitif lelah karena rangsangan apa pun, selain bersosialisasi.

Seseorang bisa menjadi orang yang introvert sekaligus sensitif. Mari kita telusuri beberapa persamaan dan perbedaannya.

Persamaan Antara Introvert dan Orang yang Sangat Sensitif

  1. Keduanya Introspektif dan Reflektif

Dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang ekstrovert dan kurang sensitif, mereka cenderung lebih selaras dengan pikiran dan emosi mereka sendiri.

Mereka lebih cenderung terlibat dalam praktik mindfulness seperti meditasi, journalling, menulis, melukis atau musik, sebagai cara untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan dunia batin mereka.

Mereka mungkin menciptakan seni yang mencerminkan emosi mereka atau menulis cerita atau puisi yang memungkinkan mereka menggali lebih dalam pemikiran dan pengalaman mereka.

Jika Anda seorang introvert dan/ atau orang yang sensitif, Anda tahu bahwa fokus pada introspeksi dapat menjadi manfaat sekaligus tantangan.

Di satu sisi, ini memberi Anda pemahaman yang lebih dalam tentang diri Anda dan dunia di sekitar Anda. Di sisi lain, hal ini terkadang membuat Anda merasa cemas atau kritis terhadap diri sendiri.

  1. Keduanya Membutuhkan Banyak Waktu Henti

Otak yang introvert dan sensitif lebih mudah terstimulasi secara berlebihan. Artinya, orang introvert dan sensitif bisa menjadi stres atau lelah ketika ada terlalu banyak hal yang terjadi.

Banyak kebisingan dan interaksi sosial atau jadwal yang sibuk tak jarang membuat mereka kewalahan hingga menghilang.

Bagi orang-orang introvert dan sensitif, hari-hari normal di kantor atau di kelas mungkin terasa terlalu berat.

Sepulang kerja atau sekolah, alih-alih menjalankan tugas atau bertemu rekan kerja untuk happy hour, yang mungkin ingin mereka lakukan hanyalah pulang, bersantai dan menghindari basa-basi.

Setiap orang membutuhkan waktu untuk pulih dari lelah. Namun, bagi orang introvert dan sensitif, waktu senggang sangat penting karena mereka lebih mudah terstimulasi secara berlebihan dibandingkan orang lain.

  1. Keduanya mungkin bergelut dengan rasa cemas atau kewalahan.

Baik orang introvert maupun sensitif mungkin merasa kewalahan atau cemas dalam situasi tertentu misalnya acara sosial, bahkan acara berkumpul keluarga besar.

Mereka tahu bahwa kebutuhan untuk terus-menerus terlibat dalam percakapan akan menguras tenaga mereka.

Baik orang introvert maupun orang sensitif mungkin bergumul dengan konflik atau konfrontasi, karena intensitas emosional yang membuat mereka kewalahan dan memicu overthinking.

Namun, kabar baiknya adalah, mereka mungkin dapat mengelola perasaan ini dengan lebih efektif dibandingkan orang lain. Mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan kemampuan mereka sendiri.

  1. Keduanya merasa tidak pada tempatnya di masyarakat

Penelitian menunjukkan bahwa Introvert mencakup 30 hingga 50 persen populasi, sedangkan orang sensitif berjumlah 15 hingga 30 persen.

Jadi, jika Anda adalah orang yang introvert atau sensitif, banyak orang yang Anda temui dalam hidup tidak akan seperti Anda.

Dunia yang ramai dan sering terburu-buru tidak selalu bersahabat dengan orang-orang introvert dan sensitif.

Hal ini dapat menyebabkan orang-orang introvert dan sensitif merasakan tekanan untuk menjadi sesuatu yang bukan diri mereka, atau merasa mereka tidak memenuhi harapan masyarakat.

Perbedaan Introvert dan Orang Sangat Sensitif

  1. Orang yang sensitif bisa menjadi introvert atau ekstrovert

Diperkirakan sekitar 70 persen orang yang sensitif adalah introvert, sementara 30 persennya adalah ekstrovert.

Meskipun orang yang introvert dan sensitif mungkin pendiam, orang yang ekstrover dan sensitif tetap ramah dan mudah bergaul.

Berbeda dengan orang introvert yang sensitif, orang yang ekstrovert dan sensitif mungkin senang bertemu orang baru, mencoba hal baru, dan menjalin jaringan sosial yang luas.

Dalam hal komunikasi verbal dan nonverbal, mereka juga tetap ekspresif, menggunakan gerak tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara untuk menyampaikan emosi dan gagasan.

Meskipun orang-orang ekstrover yang sensitif merasa berenergi dengan bersosialisasi, mereka tetap membutuhkan waktu senggang untuk menenangkan perasaan dan memproses pengalaman mereka.

  1. Orang sensitif dan introvert mengalami emosi secara berbeda

Orang yang sensitif mengalami emosi secara mendalam dan dengan kompleksitas yang lebih besar dibandingkan orang lain.

Mereka mungkin merasa lebih tergerak, tersentuh, atau sangat terpengaruh oleh pengalaman mereka dan mereka mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk memproses emosi setelahnya.

Mereka mungkin juga mengalami peristiwa yang sangat emosional, seperti film sedih, perpisahan, kehilangan, atau tragedi pribadi.

Kedalaman emosi ini dapat membuat orang yang sensitif menjadi sangat berempati dan penuh kasih sayang, namun juga dapat membuat mereka lebih rentan terhadap kecemasan, trauma, dan depresi.

Sebaliknya, orang introvert belum tentu merasakan emosi dengan cara yang lebih kuat atau lebih intens dibandingkan orang lain.

Faktanya, orang introvert mungkin lebih pendiam atau tertutup dengan emosinya. Mereka mungkin lebih suka menyimpan perasaannya sendiri.

  1. Orang sensitif dan introvert bereaksi berbeda terhadap rangsangan

Meskipun orang introvert dan sensitif mungkin lebih sensitif terhadap rangsangan eksternal, orang sensitif cenderung memiliki reaksi yang lebih intens dan mendalam terhadap rangsangan tersebut.

Bau, suara, atau tekstur kasar tertentu dapat memicu sensasi fisik pada tubuh, reaksi emosional, atau perasaan tidak nyaman atau tidak nyaman.

Bagi orang introvert, sumber utama perasaan terkuras dan kewalahan adalah saat bersosialisasi, sedangkan bagi orang sensitif, sumber utama perasaan lelah adalah karena masukan dari sensorik.

Orang sensitif terkuras tenaganya oleh kebisingan dan tingkat aktivitas di dalam ruangan, sedangkan orang introvert kelelahan karena berbasa-basi dengan begitu banyak orang.

  1. Introvert mendambakan kesendirian, sedangkan orang sensitif tidak

Introversi ditandai dengan preferensi untuk menyendiri, yang berkaitan dengan cara “orang pendiam” memproses imbalan.

Introvert mungkin melewatkan pesta dan memilih aktivitas solo seperti membaca atau bermain game karena mereka suka menghabiskan waktu sendirian.

Sebaliknya, menjadi sensitif adalah tentang bagaimana seseorang mengalami dunia di sekitarnya. Orang yang sensitif belum tentu mendambakan kesendirian seperti halnya introvert.

Mereka mungkin tidak ingin menghabiskan waktu akhir pekan sendirian, karena orang sensitif merasa membutuhkan waktu istirahat hanya ketika mereka merasa lelah atau kewalahan.

Cukup bagi orang sensitif untuk keluar sejenak dan memilah pikiran, lalu bisa kembali bergabung dengan keramaian.

 ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #kenali #perbedaan #serta #kesamaan #keprbadian #introvert #sensitif #apakah #anda #salah #satu #atau #keduanya

KOMENTAR