Menurut Psikologi, 7 Sifat Ini Pasti Dimiliki Orang yang Suka Menilai Hanya dari Penampilan
Pastinya Anda pernah mendengar pepatah, "Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya". Namun sejatinya hal itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Terkadang tanpa sadar, Anda menilai pakaian orang asing, gaya rambut mereka atau bahkan cara mereka membawa diri mereka sendiri.
Perlu diakui, beberapa orang tidak bisa tidak membentuk penilaian cepat berdasarkan pada penampilan yang mereka lihat.
Mungkin Anda pernah bertemu seseorang seperti ini atau mungkin Anda bahkan telah melakukannya kepada orang-orang di sekitar.
Dikutip dari Greediting pada Minggu (1/12), kebiasaan ini sering sekali terjadi di lingkungan sekitar. Hal itu juga membuat Anda atau pelaku menyimpulkan seseorang secara cepat.
Lantas, apakah hal tersebut baik atau tidak? Lalu, bagaimana respons yang baik ketika Anda baru bertemu orang lain dan menilai mereka? Simak penjelasannya!
1. Cepat Menentukan Pendapat
Salah satu sifat paling umum di antara orang-orang yang menilai orang lain berdasarkan penampilan adalah mereka cepat menentukn pendapat.
Mereka sering memutuskan siapa seseorang bahkan sebelum mereka mengucapkan sepatah katapun.
Sifat yang cepat menilai ini dapat didasarkan pada apapun yang mereka lihat, seperti dari pakaian dan gaya rambut hingga bahasa tubuh serta mobil yang dikendarai seseorang.
Mereka percaya bahwa faktor-faktor eksternal ini mengungkapkan keseluruhan cerita tentang karakter, gaya hidup, dan nilai-nilai seseorang.
Meskipun setiap orang memiliki hak atas pendapat mereka, menyimpulkan hanya berdasarkan penampilan dapat menyebabkan kesalahpahaman.
2. Terlalu Berpegang Pada Stereotip
Bagi mereka yang menilai berdasarkan penampilan, stereotip memainkan peran sentral dalam proses penilaian mereka.
Mengandalkan stereotip seringkali dapat menyesatkan kita dan mencegah kita untuk melihat orang lain apa adanya.
Bayangkan jika Anda bertemu dengan sosok orang yang memiliki tato, lantas Anda langsung menyimpulkan bahwa mereka atau dia adalah orang jahat.
Ternyata, stereotip yang ada di pikiran Anda salah. Orang yang Anda lihat setelah ngobrol ternyata adalah orang asyik, menyenangkan, dan baik.
Jadi, Anda harus memahami bahwa setiap orang adalah individu yang unik, jauh lebih kompleks daripada stereotip apa pun yang mungkin Anda simpulkan.
3. Kurangnya Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain untuk menempatkan diri pada posisi mereka.
Namun, bagi mereka yang menilai berdasarkan penampilan, empati ini seringkali tidak baik untuk disimpulkan.
Bahaya dari semakin rendah tingkat empati seseorang, maka semakin tinggi kemungkinan penilaian berdasarkan penampilan.
Kurangnya empati ini dapat menghambat kemampuan untuk melihat serta memahami orang yang dia lihat secara baik.
4. Menilai Seseorang Pada Status Mereka
Ciri khas lain dari orang-orang yang menilai orang lain berdasarkan penampilan adalah penekanan mereka pada status.
Orang-orang ini sering mengukur nilai dengan merek pakaian seseorang, mobil yang mereka kendarai atau harta benda lain yang seharusnya menandakan kesuksesan.
Mereka percaya bahwa indikator eksternal ini dapat menentukan nilai dan status seseorang di masyarakat.
Akibatnya, mereka mungkin melihat seseorang dengan barang mahal sebagai orang yang sukses.
Di sisi lain, seseorang dengan harta yang kurang mencolok mungkin dianggap tidak berhasil atau bernilai lebih rendah.
5. Ketakutan Akan Hal yang Tidak Dikenal
Terkadang penilaian terhadap orang lain berdasarkan penampilan dapat berasal dari ketakutan akan hal yang tidak dikenal.
Kita cenderung tetap dengan apa yang kita ketahui dan apapun yang menyimpang dari norma kita, sehingga itu dapat tampak meresahkan.
6. Kurangnya Kesadaran Diri
Orang yang menilai orang lain berdasarkan penampilan sering kali memiliki sifat kurangnya kesadaran terhadap diri.
Tanpa kesadaran diri, akan sulit untuk mengenali dan memperbaiki bagaimana pola penilaian yang sebaiknya kita lakukan kepada orang lain.
Kurangnya wawasan ini juga dapat mengakibatkan ketidakterputusan antara tindakan seseorang dan nilai-nilai mereka. Sehingga menyebabkan ketidakkonsistenan dalam berperilaku.
7. Pengalaman Hidup yang Terbatas
Orang yang menilai orang lain hanya berdasarkan penampilan sering kali memiliki pengalaman hidup yang terbatas.
Mereka mungkin tidak memiliki banyak pengalaman terhadap ragam budaya, gaya hidup atau cara berpikir seseorang yang nyatanya sangat beraneka ragam.
Pada akhirnya, semakin beragam pengalaman kita, semakin kecil kemungkinan kita untuk menilai orang lain hanya berdasarkan penampilan mereka.
***Tag: #menurut #psikologi #sifat #pasti #dimiliki #orang #yang #suka #menilai #hanya #dari #penampilan