Jika Pasanganmu Melakukan 8 Hal Ini, Kini Saatnya Beri Dia Ultimatum agar Memberi Efek Jera, Cek Apa Saja!
Ilustrasi orang memberikan ultimatum pada pasangannya.(Unsplash.com/VitalyGariev)
11:44
20 November 2024

Jika Pasanganmu Melakukan 8 Hal Ini, Kini Saatnya Beri Dia Ultimatum agar Memberi Efek Jera, Cek Apa Saja!

 


 - Hubungan asmara adalah tentang dua orang yang saling mencintai, menyayangi, menghargai, atau menghormati satu sama lain. Mereka tidak hanya pasangan yang saling menerima tapi memberi.

Namun terkadang rasa cinta itu membutakan segalanya, banyak orang yang akhirnya melakukan perbuatan seenaknya dan merasa bahwa pasangannya ini layak diperlakukan apapun semaunya.

Melansir dari laman Personal Branding pada (20/11), jika pasanganmu melakukan 8 hal ini, kini saatnya beri dia ultimatum agar memberi efek jera :

1. Berulang kali melewati batas

Berada dalam suatu hubungan adalah tentang menghormati batasan satu sama lain. Kita semua mempunyai batasan, zona “larangan” yang diharapkan dapat dipahami dan dihormati oleh pasangan.

Tapi jika pasanganmu berulang kali melewati batas, psikologi menyarankan bahwa ini adalah waktu untuk ultimatum. Ini bukan tentang mengendalikan atau memanipulasi pasangan, tetapi tentang menjaga diri dan menjaga kesehatan mental.

Ultimatumnya di sini sudah sangat jelas, hormati batasanku, atau kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini.



2. Kurangnya pertumbuhan

Hubungan bukan hanya tentang cinta dan persahabatan, tetapi juga tentang pertumbuhan pribadi. Bersama seseorang seharusnya membuatmu menjadi orang yang lebih baik, bukan sebaliknya.

Namun ketika kamu mendapati diri terjebak dalam kebiasaan, tidak dapat melihat kemajuan atau perbaikan apa pun, mungkin inilah saatnya untuk mempertimbangkan ultimatum.

Jika sudah mencoba segalanya, melakukan banyak diskusi dan masih tidak melihat perubahan atau pertumbuhan, inilah saatnya untuk melakukan pendekatan yang lebih kuat. Sudah waktunya bagi pasanganmu untuk berkomitmen pada pertumbuhan atau mempertimbangkan untuk berpisah.

3. Tidak mandiri

Ketika kamu menyadari bahwa kebahagiaan sepenuhnya bergantung pada pasangan atau terus-menerus mengorbankan kebutuhan dan keinginan sendiri demi kebutuhannya, inilah saatnya untuk berhenti sejenak dan merenung dan saat itulah ultimatum mulai berlaku.

Penting untuk diungkapkan bahwa kamu tidak dapat melanjutkan hubungan yang menguras tenaga, membuat merasa kurang, atau menghambat pertumbuhan pribadi. Cinta seharusnya saling menguatkan, bukan menyeret satu sama lain ke bawah.

4. Ketika segala sesuatu tampak sempurna

Hubungan terkadang bisa seperti lukisan yang indah, dari kejauhan terlihat tanpa cela, tetapi ketika mendekat, mulai melihat retakannya. Sangat mudah untuk terjebak dalam hubungan yang tampak sempurna di permukaan:

Mungkin pasanganmu tidak pernah membicarakan masa depan, atau mungkin dia menghindari percakapan serius. Ini adalah tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Jadi di sinilah ultimatum muncul, kita harus mengatasi masalah mendasar ini bersama-sama dan mencari solusinya, atau kita berpisah.



5. Masalah masa lalu


Masalah masa lalu yang belum terselesaikan bisa menciptakan tembok antara kamu dan pasangan. Bisa jadi itu adalah foto mantan yang masih mereka simpan, atau peristiwa traumatis yang belum mereka alami.

Masalah yang belum terselesaikan ini dapat mempengaruhi hubunganmu saat ini, menyebabkan perselisihan dan kesalahpahaman. Di sinilah kamu perlu menetapkan ultimatum.

6. Ketika cinta saja tidak cukup

Kamu dapat mencintai seseorang dengan sepenuh hati, tetapi jika terus-menerus ada rasa tidak hormat, kebutuhan yang tidak terpenuhi, atau kurangnya nilai-nilai umum, cinta saja tidak akan menyelamatkan hubungan.

Ketika kamu menyadari bahwa cinta tidak berarti kebahagiaan atau kepuasan, inilah saatnya untuk memberikan ultimatum. Pesan yang ingin disampaikan di sini adalah sebuah hal yang mendasar tapi perubahan perlu terjadi atau hubungan ini tidak dapat dilanjutkan.

7. Kurangnya kepercayaan

Seperti kata pepatah lama, “Kepercayaan itu seperti cermin, kamu bisa memperbaikinya jika rusak, tapi kamu masih bisa melihat celahnya di pantulan itu.”
Kepercayaan adalah landasan dari hubungan apa pun.

Jika kamu terus-menerus meragukan kata-kata atau tindakan pasangan, inilah saatnya untuk mengatasi masalah tersebut. Ini bukan tentang mengeluarkan ancaman, tapi tentang mengungkapkan kebutuhanmu akan kepercayaan dan kejujuran.



8. Saat kehilangan diri sendiri


Hubungan adalah tentang berbagi hidup dengan seseorang, bukan kehilangan diri sendiri dalam prosesnya. Jika kamu mendapati diri terus-menerus mengesampingkan kebutuhan, berubah agar sesuai dengan pola pasangan, inilah saatnya untuk memberikan ultimatum.

Ultimatum di sini bukan tentang meminta pasangan untuk berubah, tetapi tentang mendapatkan kembali identitas diri. Ini adalah permohonan atas ruang dan pengertian untuk menemukan kembali jati diri sebenarnya.

Kendati demikian, memberikan ultimatum pada pasangan juga harus diperhatikan agar tidak timbul perpecahan dan bisa menimbulkan efek jera. Mengutip dari laman Verywell Mind, bahwa kita jangan memberi ultimatum yang berdampak negatif pada pasangan.

Misalnya harus memutuskan hubungan sosial dengan keluarga atau rekan bisnisnya, mendesak pasangan agar melamar akhir tahun nanti, atau banyak menuntut mereka untuk melakukan hal yang sebetulnya belum mampu dilakukan.

Memberikan ultimatum juga jangan dilakukans secara terus-menerus, karena hal tersebut bisa melecehkan emosional. Jadi kita perlu bijak untuk melakukan semua itu dan berpikir dulu sebelum bertindak.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jika #pasanganmu #melakukan #kini #saatnya #beri #ultimatum #agar #memberi #efek #jera #saja

KOMENTAR