65
Ilustrasi pasangan bercerai (Freepik/stefamerpik)
20:04
2 April 2024
10 Alasan Utama Pasangan Memilih Bercerai, Berat Badan Bertambah jadi Salah Satunya!
Ada banyak hal yang menyebabkan rumah tangga seseorang berakhir dengan perceraian. Tentunya, memutuskan untuk bercerai setelah menjalin pernikahan memang bukanlah hal yang mudah. Namun bagi sebagian pasangan, perceraian dinilai menjadi pilihan terbaik saat kedua belah pihak merasa sudah tak bisa menghadapi masalah rumah tangga mereka. Lantas, apa saja alasan seseorang memilih untuk bercerai? Dikutip dari Marriage.com, Selasa (2/4), berikut beberapa alasan utama pasangan memilih untuk bercerai. 1. Perselingkuhan Setelah dikhianati pasangan karena selingkuh, seseorang akan sulit mengembalikan kepercayaan yang sudah hancur. Perselingkuhan menjadi alasan pertama terjadinya perceraian, bahkan sebanyak 20 hingga 40 persen pernikahan berakhir dengan perceraian. Kemarahan dan kebencian adalah alasan umum terjadinya perselingkuhan, bersamaan dengan perbedaan nafsu seksual dan kurangnya keintiman emosional. Menurut pakar Ruth Houston, perselingkuhan sering kali bermula dari persahabatan yang tampak polos. "Ini dimulai sebagai perselingkuhan emosional yang kemudian menjadi perselingkuhan fisik." 2. Masalah Keuangan Jika pasangan tidak mempunyai pemikiran yang sama tentang bagaimana keuangan akan ditangani, hal ini dapat menimbulkan masalah yang buruk. Menurut statistik perceraian, salah satu alasan perceraian adalah kurangnya kecocokan dalam bidang keuangan yang menyebabkan hampir 41 persen terjadi perceraian. Kebiasaan belanja dan tujuan keuangan yang berbeda hingga salah satu pihak mendapat penghasilan lebih banyak dibandingkan pasangannya menyebabkan perebutan kekuasaan dan dapat membuat pernikahan menjadi tegang hingga mencapai titik puncaknya. Selain itu, perbedaan jumlah uang yang dibawa masing-masing pihak ke dalam pernikahan juga dapat menyebabkan permainan kekuasaan di antara keduanya. Masalah keuangan bisa dikategorikan sebagai salah satu penyebab perceraian terbesar, menyusul perselingkuhan yang menjadi alasan nomor satu perceraian. 3. Kurangnya Komunikasi Komunikasi yang baik merupakan fondasi kuatnya pernikahan. Ketika dua orang menjalani kehidupan bersama, mereka harus bisa mendiskusikan hal yang dibutuhkan dan harus saling memahami serta berusaha memenuhi kebutuhan pasangannya. Di sisi lain, ketidakmampuan dalam berkomunikasi secara efektif kepada pasangan akan menimbulkan kebencian dan frustasi bagi keduanya. Membentak pasangan, tak banyak bicara, hingga berkomentar buruk termasuk dalam metode komunikasi yang tidak sehat. Saat kedua pihak tak banyak berkomunikasi, mereka merasa kesepian dan berhenti saling peduli. Hal tersebut dapat membuat hubungan menjadi berantakan. Komunikasi yang buruk menjadi alasan bagi 65 persen rumah tangga yang berakhir dengan perceraian. 4. Berdebat secara Terus-menerus Perdebatan yang terus-menerus menjadi alasan seseorang bercerai. Perdebatan tersebut dapat terjadi karena salah satu pihak merasa tak didengarkan atau dihargai. Banyak orang merasa sulit untuk melihat sudut pandang orang lain, sehingga menimbulkan banyak perdebatan tanpa adanya solusi. Hal ini dapat menjadi penyebab perceraian bagi 57,7 persen pasangan. 5. Berat Badan Bertambah Terdengar aneh dan tidak adil memang, tetapi berat badan yang bertambah dapat menjadi salah satu alasan utama terjadi perceraian. Dalam beberapa kasus, penambahan berat badan seseorang dalam jumlah besar menyebabkan pasangannya menjadi kurang tertarik secara fisik. Sementara itu pada kasus lain, penambahan berat badan berdampak buruk pada harga diri mereka yang berujung pada masalah keintiman sehingga bisa menjadi penyebab perceraian. 6. Harapan yang Tidak Realistis Sangat mudah untuk berekspektasi tinggi terhadap pasangan saat sudah menikah. Namun, ekspektasi atau harapan tersebut dapat memberikan banyak tekanan pada orang lain dan membuat seseorang merasa kecewa hingga membuat pasangannya gagal. Membangun ekspektasi yang salah bisa menjadi salah satu alasan perceraian. 7. Kurangnya Keintiman Tidak merasa terhubung dengan pasangan menjadi alasan lain seseorang bercerai karena orang tersebut merasa tinggal bersama orang asing atau sekadar tinggal bersama teman, bukan pasangan. Hal itu dapat terjadi karena kurangnya keintiman fisik atau emosional, tak selalu berhubungan dengan seks. Selain itu, kebutuhan seksual seseorang yang berubah juga dapat menimbulkan perasaan bingung dan penolakan. Mengabaikan kebutuhan seksual pasangan dinilai menjadi salah satu penyebab perceraian. 8. Kurangnya Kesetaraan Ketika seseorang merasa bahwa dia memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pernikahan, hal ini dapat mengubah pandangannya terhadap pasangan dan menimbulkan kebencian. Kedua belah pihak harus berdiskusi melalui serangkaian tantangan rumah tangga dan menemukan cara tersendiri untuk hidup bersama sebagai dua orang yang setara dan menikmati hubungan yang saling menghormati, harmonis, dan menyenangkan. 9. Tidak Siap Menikah Sebanyak 75 persen pasangan dari segala usia menyalahkan ketidaksiapan menikah sebagai penyebab putusnya hubungan mereka. Tingkat perceraian paling tinggi terjadi pada pasangan berusia 20-an. Kurangnya persiapan adalah salah satu alasan paling umum terjadinya perceraian. Hampir separuh perceraian terjadi dalam 10 tahun pertama pernikahan, terutama antara ulang tahun pernikahan ke-4 dan ke-8. 10. Pelecehan Fisik dan Emosional Sebanyak 23,5 persen perceraian terjadi karena adanya pelecehan fisik maupun emosional. Penyebab ini tak selalu dari pelaku kekerasan, tetapi juga dapat berasal dari masalah emosional yang mendalam. ***
Editor: Novia Tri Astuti
Tag: #alasan #utama #pasangan #memilih #bercerai #berat #badan #bertambahjadi #salah #satunya