39
ilustrasi seseorang yang berhenti diikuti oleh orang-orang di media sosial. (Freepik)
10:16
12 November 2024
Orang yang Berhenti Diikuti oleh Orang-orang di Media Sosial Biasanya Menunjukkan 8 Perilaku Ini Tanpa Disadari
Di era media sosial, memiliki banyak pengikut bisa menjadi suatu kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri. Namun, tidak jarang orang-orang mengalami penurunan jumlah pengikut karena berbagai alasan. Menariknya, beberapa perilaku yang membuat seseorang kehilangan pengikut sering kali tidak disadari. Dilansir dari Geediting pada Selasa (12/11), terdapat 8 perilaku umum yang biasanya dilakukan orang tanpa disadari, yang justru membuat mereka di-unfollow.
1. Terlalu Sering Membagikan Konten yang Sama
Orang yang terlalu sering membagikan konten serupa (seperti iklan produk, promosi pribadi, atau konten yang membosankan) bisa dianggap tidak menarik lagi. Pengikut cenderung mencari variasi konten di media sosial. Jika hanya konten yang sama yang muncul terus-menerus, banyak orang akhirnya memilih untuk berhenti mengikuti.
2. Konten yang Terlalu Negatif atau Mengeluh
Mengungkapkan perasaan sesekali adalah hal yang wajar, tetapi terus-menerus membagikan keluhan atau pandangan negatif bisa memberikan kesan bahwa akun tersebut kurang menyenangkan. Media sosial biasanya digunakan untuk hiburan dan relaksasi; terlalu banyak konten negatif dapat membuat orang merasa lelah dan memutuskan untuk berhenti mengikuti.
3. Terlalu Sering Membagikan Selfie atau Foto Pribadi
Selfie dan foto pribadi adalah bagian dari ekspresi diri, tetapi jika terlalu sering, bisa dianggap sebagai sikap narsistik. Terlebih jika foto-foto tersebut tidak menyampaikan pesan yang berarti atau hanya menunjukkan penampilan tanpa variasi, pengikut mungkin merasa bosan atau terganggu.
4. Membagikan Terlalu Banyak Konten Iklan atau Sponsor
Ketika seseorang memonetisasi akun media sosialnya, iklan adalah hal yang lumrah. Namun, jika terlalu banyak konten yang bersifat promosi, orang mungkin merasa bahwa akun tersebut lebih mirip katalog daripada media sosial. Pengikut bisa merasa kecewa jika tidak ada konten yang bersifat personal atau menghibur, dan akhirnya berhenti mengikuti.
5. Konten yang Mengandung Kontroversi atau Provokasi
Membagikan opini tentang isu-isu sensitif adalah hal yang sah, namun jika dilakukan dengan cara yang provokatif, bisa jadi malah menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi pengikut. Terutama jika opini yang disampaikan bersifat ekstrem atau menyinggung kelompok tertentu, pengikut akan cenderung meninggalkan akun tersebut untuk menghindari konflik atau ketidaknyamanan.
6. Tidak Konsisten dalam Membagikan Konten
Konsistensi adalah kunci untuk menjaga hubungan dengan pengikut. Jika seseorang sering menghilang untuk waktu yang lama atau membagikan konten secara sporadis, pengikut mungkin merasa tidak terhubung lagi dan akhirnya berhenti mengikuti. Pengikut biasanya menyukai akun yang aktif dan memiliki pola pembagian konten yang konsisten.
7. Memamerkan Kekayaan atau Gaya Hidup yang Terlalu Berlebihan
Memamerkan kemewahan atau gaya hidup mewah secara berlebihan sering kali dianggap kurang sensitif, terutama jika dilakukan di saat yang tidak tepat. Misalnya, saat banyak orang sedang mengalami kesulitan ekonomi, pamer kekayaan bisa dianggap tidak empati. Ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengikut yang mungkin memilih untuk berhenti mengikuti.
8. Tidak Menanggapi Interaksi dari Pengikut
Sering kali, pengikut berharap mendapat sedikit perhatian atau tanggapan dari pemilik akun, terutama jika mereka memberikan komentar atau mengirim pesan. Pemilik akun yang jarang menanggapi atau terkesan acuh terhadap pengikutnya bisa memberikan kesan yang kurang ramah. Hal ini bisa membuat pengikut merasa tidak dihargai dan memutuskan untuk berhenti mengikuti.
Kesimpulan
Tidak jarang kita melakukan hal-hal di media sosial tanpa menyadari dampaknya. Dalam dunia media sosial, penting untuk memiliki kesadaran diri dan mempertimbangkan apa yang dibagikan. Cobalah untuk menyeimbangkan konten, tetap konsisten, dan tunjukkan empati kepada pengikut agar hubungan tetap baik dan mereka merasa nyaman untuk terus mengikuti. Dengan memahami perilaku-perilaku di atas, kita bisa menghindari kehilangan pengikut secara tidak disengaja.
***
Editor: Novia Tri Astuti
Tag: #orang #yang #berhenti #diikuti #oleh #orang #orang #media #sosial #biasanya #menunjukkan #perilaku #tanpa #disadari