Mengenal Self Psychology Menurut Psikolog: Kegunaan, Metode, dan Hubungannya dengan Narsisme
Ilustrasi seorang psikolog dan kliennya  (Freepik)
21:26
9 November 2024

Mengenal Self Psychology Menurut Psikolog: Kegunaan, Metode, dan Hubungannya dengan Narsisme

- Entah mengapa, kesehatan mental tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia. Apabila orang-orang mengetahui kita mengunjungi atau bahkan membutuhkan bantuan psikolog atau psikiater, mereka akan mengira kita sudah gila atau tidak normal.

Karena itu, pada kebanyakan kasus gangguan atau penyakit mental yang tak terlihat, banyak yang tidak ditangani dengan baik.

Untuk menghindari diskriminasi atas kondisi mental ini, banyak orang mulai mencari cara untuk menyembuhkan diri mereka masing-masing melalui self psychology.

Dilansir dari laman Better Help, self psychology atau psikologi diri adalah teori di bidang psikoanalisa yang berpusat pada empati, pertumbuhan, dan perkembangan individu yang sehat.

Metode ini juga sudah sering digunakan sebagai terapi, dimana klien-klien diminta untuk melihat kembali apa saja yang sudah ia alami dari kecil hingga sekarang.

Dalam eksplorasi diri seperti ini, klien dapat melihat dan belajar lebih dalam mengenai diri mereka sendiri dan menemukan cara untuk memperbaiki diri sesuai dengan keinginan mereka.

Dilansir dari Good Therapy, psikologi diri ini juga merupakan cabang dari teori psikoanalisa Sigmund Freud yang terbentuk dari banyak fondasi psikoanalisis kontemporer sebagai gerakan psikoanalisis pertama yang mengakui empati sebagai aspek penting dalam terapi.

Psikologi diri diperkenalkan oleh Heinz Kohut dalam bukunya The Analysis of the Self pada tahun 1970an.

Dalam metode psikologi diri, objektivasi diri menjadi penyangga utama pada saat klien merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Seseorang yang kurang percaya diri akan bergantung pada orang lain untuk memberi diri mereka sebuah dorongan.

Disini klien menjadi sesuatu bagi diri klien agar mereka dapat merasa rasa dukungan atau kepemilikan untuk menghadapi ketidakpastian.

Transferensi juga digunakan dalam metode ini, karena dipahami sebagai proses dimana seseorang mengalihkan perasaan dan keinginan dari masa kecil ke objek baru.

Kohut memformulasi tiga tipe transferensi:

Mirroring

Pada metode ini klien menciptakan seseorang sebagai cermin yang memberikan sensasi kepercayaan diri dan harga diri yang lebih tinggi.

Sama seperti kita menggunakan cermin untuk memeriksa penampilan kita pada cermin, transferensi mirroring memanfaatkan ketegasan atau kepastian dan respon positif dari orang lain dalam diri sendiri.

Idealisasi

Kohut merasa para klien membutuhkan seseorang yang dapat membuat mereka merasa tenang dan nyaman. Sehingga, sama seperti seorang anak akan lari ke orang tua mereka, kita dapat menciptakan sosok yang ideal bagi kita untuk merasa tenang dan nyaman tersebut, ketika kita sendiri tidak dapat melakukannya.

Alter ego

Kohut juga menyarankan agar para klien merasa sama seperti orang-orang lain. Seperti seorang anak kecil ingin menjadi seperti orang tua mereka, maka mereka meniru orang tua mereka. Lalu seiring bertambah besar anak-anak tersebut dapat menoleransi perbedaan antara mereka dan orang lain.

Metode psikologi diri ini sering digunakan untuk meneliti sifat narsisme. Dalam banyak penelitian psikologi diri, ditemukan sifat narsisme sering terjadi karena kurangnya kemampuan orang tua untuk mendidik dan mendukung anak-anak mereka.

Psikologi diri menjadi kunci utama masyarakat untuk membedakan narsisme yang baik dan yang buruk. Dimana kepribadian narsistik yang sehat dapat dikontrol, sedangkan yang buruk dapat menjadi senjata makan tuan.

Perlu diketahui dalam psikologi diri sifat narsistik merupakan hal yang normal pada perkembangan seorang anak. Anak-anak membayangkan bahwa diri mereka memiliki kekuatan super dan melihat orang tua mereka sebagai ahli dalam segalanya.

Kohut percaya bahwa pandangan tersebut akan luntur perlahan-lahan. Anak-anak yang besar di lingkungan yang baik biasanya dapat mengatasi rasa frustasi dan kekecewaan mereka, serta perkembangan narsisme yang sehat agar menjadi lebih percaya diri dan tangguh.

Psikologi diri sekarang menjadi salah satu alat untuk memperjelas yang komprehensif untuk mengerti kepribadian narsisme dimana kita dapat melihat bagaimana itu bisa terjadi.

Perlu diketahui pula, psikologi diri masih diperdebatkan bahwa ia hanya menjadi terapi pendukung saja dan efeknya tidak akan bertahan lama.

Memang menjadi alat untuk memperbaiki gangguan kepribadian narsistik, tapi semua orang dengan kepribadian tersebut belum menjalaninya.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #mengenal #self #psychology #menurut #psikolog #kegunaan #metode #hubungannya #dengan #narsisme

KOMENTAR