10 Perilaku Ini Tunjukkan Dirimu Orang yang Toxic dalam Keluarga Menurut Psikologi, Apa Saja?
ilustrasi seseorang yang toxic dalam keluarga/ Sumber foto: Freepik
14:26
8 November 2024

10 Perilaku Ini Tunjukkan Dirimu Orang yang Toxic dalam Keluarga Menurut Psikologi, Apa Saja?

- Keluarga adalah lingkungan pertama di mana kita belajar tentang cinta, saling menghargai, dan bertumbuh bersama.

Namun, tidak semua interaksi dalam keluarga selalu positif. Beberapa anggota keluarga, tanpa disadari atau bahkan sengaja, bisa menjadi sumber masalah dan stres bagi anggota keluarga lainnya.

Ketika seseorang memiliki perilaku yang dapat merusak suasana dan hubungan dalam keluarga, mereka bisa disebut "toxic" atau beracun.

Apakah Anda pernah merasa bahwa hubungan dalam keluarga terasa tidak sehat, atau justru Anda yang menjadi sumber ketidaknyamanan?

Dilansir dari Geediting pada Jumat (8/11), terdapat 10 tanda perilaku yang mungkin menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang toxic dalam keluarga.

Kenali perilaku ini agar kita dapat belajar memperbaiki diri dan menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis.

1. Suka Mengkritik Tanpa Memberi Solusi

Mengkritik adalah hal yang wajar, namun jika Anda sering kali mengkritik anggota keluarga tanpa alasan jelas atau tanpa memberikan solusi, ini bisa berdampak buruk.

Kritik yang berlebihan, terutama yang tidak konstruktif, dapat menurunkan rasa percaya diri orang lain.

Jika Anda hanya fokus pada kesalahan dan tidak menawarkan cara memperbaiki, keluarga mungkin merasa tidak nyaman berada di sekitar Anda.

2. Selalu Menganggap Pendapat Sendiri yang Paling Benar

Jika Anda cenderung menolak pendapat orang lain dan selalu menganggap diri Anda yang paling benar, ini bisa menjadi tanda sikap toxic.

Keluarga adalah tempat berbagi pandangan, dan setiap orang memiliki perspektifnya sendiri.

Ketika Anda tidak mau mendengar pendapat orang lain atau memaksakan pandangan Anda, ini dapat memicu konflik dan perasaan tertindas bagi anggota keluarga yang lain.

3. Memainkan Peran Sebagai Korban

Sering kali, orang toxic dalam keluarga cenderung memainkan peran korban.

Mereka akan menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapi dan sulit mengakui kesalahan.

Misalnya, jika ada perselisihan, mereka selalu merasa diperlakukan tidak adil dan enggan introspeksi.

Sikap ini bisa membuat anggota keluarga lain merasa bersalah, meskipun mereka sebenarnya tidak salah.

4. Mengontrol Kehidupan Orang Lain

Kecenderungan untuk mengatur atau mengontrol kehidupan orang lain, bahkan untuk keputusan-keputusan pribadi, adalah tanda lain dari sikap toxic.

Orang yang toxic mungkin merasa bahwa mereka tahu apa yang terbaik dan mendikte apa yang harus dilakukan oleh anggota keluarga lain.

Perilaku ini bukan hanya mengganggu, tapi juga membatasi kebebasan dan menghambat pertumbuhan pribadi.

5. Tidak Menghargai Batasan

Sikap toxic dalam keluarga bisa muncul ketika seseorang tidak bisa menghargai batasan pribadi anggota keluarga lainnya.

Misalnya, jika Anda sering mengganggu waktu istirahat atau masuk ke ruang pribadi mereka tanpa izin, ini adalah bentuk pelanggaran batasan yang bisa membuat orang merasa tidak nyaman dan kurang dihargai.

6. Cemburu atau Iri Terhadap Keberhasilan Anggota Keluarga Lain

Keluarga seharusnya menjadi pendukung utama dalam meraih keberhasilan, namun jika Anda sering merasa iri atau cemburu saat anggota keluarga lain mencapai sesuatu, ini bisa menunjukkan sikap toxic.

Rasa iri bisa menyebabkan Anda berperilaku kurang menyenangkan atau bahkan meremehkan pencapaian mereka.

Ini bisa membuat hubungan keluarga menjadi tegang dan tidak harmonis.

7. Memiliki Ekspektasi yang Terlalu Tinggi

Toxic dalam keluarga bisa muncul ketika seseorang memiliki harapan yang tidak realistis atau terlalu tinggi terhadap anggota keluarga lain.

Jika Anda sering menuntut mereka untuk menjadi sempurna, atau marah ketika mereka tidak memenuhi ekspektasi Anda, ini bisa menimbulkan rasa tertekan dan tidak nyaman.

Setiap anggota keluarga memiliki keterbatasan dan ekspektasi yang berlebihan hanya akan membuat mereka merasa tidak cukup baik.

8. Membuat Orang Lain Merasa Bersalah untuk Mendapatkan Apa yang Diinginkan

Perilaku manipulatif, seperti membuat orang lain merasa bersalah agar Anda mendapatkan apa yang diinginkan, adalah tanda utama seseorang yang toxic.

Misalnya, Anda mungkin mengatakan, “Kalau kamu benar-benar peduli, kamu pasti akan menuruti saya.”

Teknik seperti ini bisa membuat anggota keluarga merasa tertekan dan tidak bebas mengambil keputusan.

9. Sering Membawa-bawa Konflik Masa Lalu

Orang yang toxic cenderung tidak bisa melepaskan konflik atau kesalahan masa lalu dan sering membawanya kembali ke pembicaraan saat ini.

Misalnya, ketika ada konflik baru, Anda mengungkit-ungkit kesalahan yang sudah berlalu dan menggunakan hal tersebut untuk menyerang anggota keluarga lainnya.

Sikap ini bisa memperkeruh suasana dan mencegah hubungan keluarga untuk pulih dan maju ke depan.

10. Mengabaikan Perasaan Orang Lain

Terakhir, jika Anda sering kali tidak peduli atau bahkan mengabaikan perasaan anggota keluarga, ini adalah tanda yang jelas dari sikap toxic.

Misalnya, Anda menganggap masalah mereka sepele atau bahkan mengolok-olok ketika mereka sedang bersedih.

Hal ini bisa membuat orang merasa tidak dihargai dan kurang diterima.

Dalam keluarga yang sehat, setiap anggota merasa nyaman untuk mengungkapkan perasaannya tanpa takut dihakimi.

Mengatasi Sikap Toxic dalam Diri

Jika Anda menyadari ada beberapa tanda di atas dalam diri Anda, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengakui masalah ini dan berusaha memperbaikinya.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi sikap toxic dalam hubungan keluarga:

Introspeksi Diri: Luangkan waktu untuk merenungkan setiap tindakan dan bagaimana hal itu berdampak pada orang lain.

Berlatih Mendengarkan: Cobalah untuk mendengarkan dan menghargai pendapat serta perasaan orang lain.

Mengontrol Emosi: Jangan biarkan emosi negatif mengendalikan tindakan Anda.

Belajarlah untuk tetap tenang dan mencari cara yang positif dalam menyelesaikan masalah.

Bersikap Fleksibel: Jangan memaksakan pandangan atau keinginan Anda.

Ingat bahwa setiap orang berhak untuk menjalani hidupnya sesuai pilihannya.

Beri Apresiasi: Berikan apresiasi terhadap pencapaian dan keberhasilan anggota keluarga.

Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang positif dan mendukung satu sama lain.

Keluarga adalah tempat kita merasa aman dan dicintai, tetapi suasana tersebut tidak akan tercipta jika kita tidak berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Dengan mengenali tanda-tanda perilaku toxic dan berusaha mengubahnya, kita bisa berperan dalam menciptakan lingkungan keluarga yang lebih sehat dan harmonis.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #perilaku #tunjukkan #dirimu #orang #yang #toxic #dalam #keluarga #menurut #psikologi #saja

KOMENTAR