Psikolog Ungkap Tanda Seseorang Berada dalam Hubungan yang Bahagia, Seperti Apa? Simak dalam Penjelasan Berikut
Ilustrasi Berada dalam Hubungan yang Bahagia. (freepik/lookstudio)
14:12
7 Maret 2024

Psikolog Ungkap Tanda Seseorang Berada dalam Hubungan yang Bahagia, Seperti Apa? Simak dalam Penjelasan Berikut

 - Hubungan dalam konteks romantis adalah ikatan emosional yang terjalin antara dua individu yang saling tertarik satu sama lain dengan perasaan cinta, dan kasih sayang.

Hubungan ini biasanya melibatkan komitmen, saling percaya, dan dukungan satu sama lain dalam berbagai aspek kehidupan. Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadikan individu berada dalam hubungan yang bahagia.

Meskipun faktor-faktor seperti kepercayaan, suasana hati, kedekatan, dan kepuasan yang merupakan elemen penting dalam hubungan, ada juga indikasi biologis yang dapat menunjukkan bahwa hubungan tersebut bahagia dan sehat.

Dilansir dari Newsweek pada Kamis (7/3), salah satu indikator tersebut adalah merasa ngantuk di sekitar pasangan.

Para psikolog telah mencatat bahwa rasa mengantuk yang muncul saat bersama pasangan dapat menjadi tanda bahwa hubungan tersebut memberikan kenyamanan dan keamanan.

Ini menunjukkan bahwa Anda merasa rileks dan tenang di sekitar pasangan Anda, yang merupakan indikator penting dari hubungan yang sehat dan bahagia.

Individu yang berada dalam hubungan romantis cenderung memiliki tingkat hormon oksitosin yang lebih tinggi.

Oksitosin adalah hormon yang terkait dengan proses pembentukan ikatan emosional, termasuk ikatan pasangan atau bonding.

"Orang-orang dalam hubungan romantis cenderung memiliki tingkat oksitosin yang lebih tinggi, sebuah hormon yang terkait dengan ikatan pasangan," ujar Madeline Sprajcer, seorang dosen psikologi di Central Queensland University Australia.

Menurut Madeline, tingkat oksitosin yang lebih tinggi dalam hubungan romantis dapat memiliki dampak positif pada tidur kita. Ini menunjukkan bahwa kehadiran oksitosin yang lebih banyak dapat mempengaruhi kualitas tidur secara positif.

"Tampaknya oksitosin juga dapat memiliki dampak positif pada tidur kita," pungkasnya lebih lanjut.

Oksitosin telah terbukti membuat orang tidur lebih cepat dan istirahat dengan lebih efisien. Hormon oksitosin dapat dilepaskan saat Anda berada di dekat pasangan yang sangat Anda cintai.

Selain itu, Emre Selçuk, seorang profesor psikologi di Sabanci University Turki, berhasil menunjukkan secara kuantitatif hubungan ini dalam sebuah studi. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science pada tahun 2017.

"Kami menemukan bahwa perasaan responsif dari pasangan, artinya, seberapa Anda merasa bahwa pasangan Anda memahami, menghargai, dan sungguh-sungguh peduli pada Anda, merupakan prediktor penting dari kualitas tidur," tutur Emre Selçuk.

Hasil penelitian tersebut sebagian besar disebabkan oleh tingkat kecemasan yang lebih rendah pada individu yang merasa bahwa ia berada dalam hubungan yang sehat dan mendukung.

Menurut Selçuk, tidur yang berkualitas tinggi, atau yang disebut sebagai tidur pemulihan oleh para peneliti, membutuhkan keadaan mental yang rileks. Kecemasan atau stres yang masih ada dari aktivitas sehari-hari dapat mengganggu proses tidur atau bahkan menyebabkan Anda sering terbangun di malam hari.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tingkat hormon stres kortisol yang tinggi dalam tubuh, yang bisa memengaruhi kualitas tidur secara negatif jika tidak terkendali.

Dengan demikian, hubungan yang sehat dan mendukung dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dan stres, menciptakan lingkungan mental yang lebih santai, yang pada akhirnya dapat menjadikan seseorang mudah untuk merasa ngantuk dan mudah untuk meningkatkan kualitas tidurnya.

Penelitian itu juga menunjukkan bahwa individu yang menjalin hubungan dengan pasangan yang responsif memiliki pola harian kortisol yang lebih sehat, yang berarti kadar kortisol mereka lebih sesuai dengan pola alami tubuh.

Ini menunjukkan bahwa pasangan dapat memainkan peran dalam mengatur respons tubuh terhadap stres dan mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

Interaksi antara oksitosin dan kortisol dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang secara positif, dimana oksitosin juga membantu mengurangi stres yang dapat mengganggu tidur.

Namun, kesulitan tidur tidam selalu mencerminkan buruknya hubungan Anda. "Hubungan romantis hanyalah salah satu dari banyak faktor yang memengaruhi kualitas tidur Anda," kata Selçuk.

"Banyak faktor lain turut berperan bersamaan dengan hubungan romantis Anda, seperti hubungan kerja, kesehatan fisik, tingkat stres, dan tingkat kebisingan serta pencahayaan di ruangan," tambahnya.

Selçuk menekankan bahwa untuk menjaga kebahagiaan dalam hubungan dan mendapatkan manfaat kesehatan yang baik pula, diperlukan pengalaman positif dalam hubungan tersebut.

Dengan kata lain, mengisi hubungan dengan momen-momen positif dapat membantu menjaga kebahagiaan dan kesehatan yang baik bagi kedua pasangan.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #psikolog #ungkap #tanda #seseorang #berada #dalam #hubungan #yang #bahagia #seperti #simak #dalam #penjelasan #berikut

KOMENTAR