Strategi Mencegah Konflik Pernikahan Agar Tak Berakhir Perceraian, Salah Satu Kunci Rumah Tangga Harmonis
Pernikahan merupakan ikatan yang mempertemukan dua individu untuk membentuk sebuah keluarga.
Dalam perjalanan pernikahan, konflik adalah hal yang wajar terjadi yang bisa timbul dari faktor internal maupun eksternal.
Misalnya seperti perbedaan pendapat, nilai-nilai, harapan, gaya hidup antara pasangan, dan lain-lain.
Konflik dalam hubungan pernikahan yang tidak terselesaikan dengan baik dapat menjadi pemicu perceraian.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana stategi mencegah terjadinya konflik dalam hubungan pernikahan.
Dengan begitu, penting untuk mengetahui dan memahami strategi dalam mencegah konflik dalam pernikahan sejak dini, agar tidak terjadi pertikaian yang berpotensi menyebabkan perceraian.
Dilansir dari ANTARA pada Senin (27/2), Yulistin Puspaningrum, seorang psikolog keluarga dan pernikahan, menekankan pentingnya menjalankan komitmen pernikahan sebagai langkah untuk menghindari konflik yang dapat berpotensi pada perceraian.
"Pada saat kita melangkah ke perkawinan kita harus komitmen dengan pernikahan itu, kalau enggak komitmen, ada masalah sedikit bisa enggak cocok," ujarnya, pada Selasa (27/2).
Sebelum menikah, ia menekankan pentingnya untuk menyelidiki dan memahami kepribadian serta latar belakang keluarga calon pasangan sebagai bentuk upaya dalam meminimalisir potensi konflik pasca pernikahan.
Setelah menikah, Yulistin menegaskan bahwa pasangan harus berupaya menjaga komunikasi yang baik dalam memenuhi kebutuhan masing-masing.
Menurutnya, setidaknya terdapat lima kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, yakni waktu, pelayanan, penghargaan, pemberian hadiah, dan pelukan.
Ia menjelaskan bahwa pelukan memiliki arti penting bagi pasangan dan dapat meningkatkan kebahagiaan dalam pernikahan.
Berpelukan dapat membuat pasangan merasa dihargai dan diperlukan dalam hubungan.
Selain itu, Yulistin menyarankan agar pasangan berusaha menciptakan "efek kejutan" untuk mencegah kepasifan dan monoton dalam hubungan rumah tangga.
"Memang secara kimia, terutama laki-laki, bisa bosan saat tidak ada unsur keterkejutan... Saat pasangan ada sesuatu, enggak pasif, selalu ada yang baru, ini perlu dijaga, kalau enggak, bisa terjadi perceraian," pungkasnya.
Tambahannya, usaha untuk menghidupkan kembali romantisme seperti pada masa pacaran atau awal pernikahan bisa menjadi langkah yang berguna.
Yulistin juga menekankan pentingnya pasangan menyadari bahwa pernikahan merupakan hal yang suci/sakral dan bahwa dalam hubungan pernikahan, terdapat fase naik turun, dan itu merupakan hal wajar, tergantung bagaimana untuk menyikapinya.
"Dalam pernikahan ada siklus naik turun, tapi bagaimana kita bisa menjaga supaya saat jatuh bisa bangkit lagi, di media sosial apalagi, gangguan bisa berseliweran, kalau enggak kuat bisa jatuh," tuturnya.
Tag: #strategi #mencegah #konflik #pernikahan #agar #berakhir #perceraian #salah #satu #kunci #rumah #tangga #harmonis