Hobi Bermain Basket, Ini Risiko Cedera Paling Tinggi dan Cara Penanganannya Menurut Dokter
Komunitas Libamak, Komunitas Basket Beranggotakan Emak-emak (Dok. Libamak)
18:17
19 Februari 2024

Hobi Bermain Basket, Ini Risiko Cedera Paling Tinggi dan Cara Penanganannya Menurut Dokter

Basket merupakan salah satu olahraga yang memiliki banyak manfaat. Mulai dari meningkatkan kekuatan otot dan kondisi fisik, menjaga intensitas kepadatan tulang, mengurangi risiko dari hipertensi, kanker dan penyakit jantung, serta mengontrol berat badan ideal.

Namun, karena banyak melibatkan kontak fisik, basket juga rentan membuat para pemainnya cedera bila tak berhati-hati. Dokter spesialis olahraga dr. Wawan Budisusilo Sp.KO., mengungkap jika ada beberapa cedera yang sering terjadi dalam olahraga basket. 

Cedera tersebut terutama di extremitas bawah seperti lutut, yaitu cedera lutut ACL (Anterior Cruciate Ligament). Apabila seorang atlet atau sport entusiast mengalami cedera ACL yang cukup parah kata dia, maka tata laksana yang diberikan yaitu dengan melakukan operasi rekonstruksi ACL 

"Untuk sekarang teknologi operasi sudah sangat berkembang. Sehingga operasi bisa dilakukan dengan metode arthroskopi (peneropongan sendi) dan minimum invasive surgery (teknik pembedahan dengan minimum luka sayatan) diikuti dengan tatalaksana Sport Medicine Injury and Recovery, untuk dapat mengembalikan performa dan fungsi sendi lutut secara optimal," jelas dia.

Komunitas Libamak, Komunitas Basket Beranggotakan Emak-emak (Dok. Libamak)Komunitas Libamak, Komunitas Basket Beranggotakan Emak-emak (Dok. Libamak)

Cedera lainnya, tambah dr. Wawan, yang sering terjadi seperti ankle, (ankle sprain) dan cedera bahu seperti rotator cuff injury. Meski berisiko cedera namun perkembangan teknologi dan penanganan dan pencegahan cedera olahraga kian mengalami pertumbuhan baik dari segi teknologi maupun dari segi penanganan.

Bahkan, basket juga tetap menjadi pilihan hobi di hati para penggemarnya. Bukan cuma anak muda, tapi juga ibu-ibu seperti yang tergabung dalam komunitas Libamak. Komunitas basket ini merupakan kumpulan ibu-ibu beranggotakan 50 orang, berusia sekitar 30-45 tahun yang rutin berlatih setiap Jumat pagi di kawasan Tangerang Selatan.

Aulia Baharani Elvy, inisiator komunitas Libamak mengungkapkan kekhawatirannya apabila cedera menimpa teman-teman dalam komunitasnya. Untuk itu, ia merasa perlu ada edukasi pencegahan dan penanganan dari ahli agar pemain terhindar dari risiko cedera saat bermain.

“Jadi memang yang namanya hobi sejak muda itu susah untuk ditinggalkan ya. Bersyukur kami dalam komunitas tetap bisa menjalankan hobi positif di tengah kehidupan berkeluarga. Tapi ya memang harus berhati-hati supaya tidak ada yang cedera,” ucap Aulia dalam acara serah terima jersey tim Libamak di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Jumat (16/2/2024).

Tips Mencegah Cedera Saat Olahraga

Lebih lanjut, dokter yang Berpraktek Di SMIRC (Sports Medicine Injury and Recovery Center) RS Pondok Indah Bintaro Jaya, ini juga memberikan tips untuk mencegah cedera saat berolahraga, khususnya basket.

"Pertama hindari kesalahan postur pada saat berolahraga, gunakan Pelindung diri ketika berolahraga, terutama untuk olahraga high impact. Kemudian lakukan Stretching dan cooling down sebelum dan sesudah berolahraga. Dan jangan lupa atur pola latihan sebelum mengikuti kompetisi,” katanya.

Ia juga memberikan tips mengenai pertolongan pertama saat mengalami cedera dengan melakukan metode PRICE.

“Metode P.R.I.C.E merupakan suatu metode penanganan cedera dengan managemen emergency yang bertujuan untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mengurangi rasa nyeri . Dimana P.R.I.C.E merupakan singkatan dari Protect (melindungi), Rest (istirahat), Ice (es), Compress (membebat), Elevate (meninggikan),” tutup dia.

Editor: Dinda Rachmawati

Tag:  #hobi #bermain #basket #risiko #cedera #paling #tinggi #cara #penanganannya #menurut #dokter

KOMENTAR