Aliyah Rasyid Keturunan Apa? Doa Ibu Anies Baswedan Menyertai Anaknya di Pemilu 2024
Aliyah Rasyid ( Instagram/@monica_soraya_hariyanto)
07:36
15 Februari 2024

Aliyah Rasyid Keturunan Apa? Doa Ibu Anies Baswedan Menyertai Anaknya di Pemilu 2024

Di hari Pemilu 2024, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mendapatkan doa dari sang ibu, Aliyah Rasyid Baswedan. Doa tersebut dipanjatkan saat sarapan pagi sebelum keluarga memberikan suara di TPS setempat.

Diketahui, Anies dan keluarga sarapan pagi dan berdoa di ruang makan dan saat itu, ibu Anies mendoakan putranya. Banyak yang penasaran, siapakah sosok ibu Anies Baswedan, Aliyah Rasyid? Kira-kira, Aliyah Rasyid keturunan apa? 

Aliyah Rasyid Baswedan Keturunan Apa? 

Ibu Anies Rasyid Baswedan, Profesor Dr.Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, MP adalah seorang sarjana senior yang lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Kuningan, Jawa Barat. Aliyah Rasyid keturunan apa? 

Anies pernah menjelaskan latar belakang keluarga ibunya meskipun tidak detil dan gamblang. Namun yang jelas, Aliyah Rasyid berasal dari Kuningan Jawa Barat.

Ia lahir dan tumbuh di kaki gunung Ciremai. Hingga SMP, Aliyah Rasyid bersekolah di Kuningan. Ia kemudian melanjutkan SMA di Cirebon.

Aliyah menunjukkan dedikasi yang cukup besar dan berperan penting dalam pendidikan di Indonesia. Bahkan hingga saat ini, di usianya yang sudah 83 tahun, ibunda Anies masih aktif di bidang pendidikan, menjadi dosen dan guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta.

Diketahui, Aliyah bersekolah di SMA Kuningan. Namun pada tahun 1956, Aliyah harus merantau dari Kuningan ke Cirebon karena tidak ada sekolah menengah atas di kampung halamannya. Ayahnya menitipkan Aliyah kepada kerabatnya di Kota Cirebon agar ia bisa melanjutkan pendidikan SMA.

Aliyah tinggal di keluarga yang mendukung pendidikannya, padahal saat itu menyekolahkan anak perempuan adalah hal yang tabu, apalagi jika harus meninggalkan kampung halaman. Aliyah tahu betul bahwa ia ingin menjadi seorang guru di masa depan.

Meskipun begitu, orang tua Aliyah atau kakek Anies Baswedan bukanlah sosok dengan pendidikan tinggi. Anies menyebut kakeknya hanya penjual sarung.

"Kakek adalah seorang yang amat sederhana, hidup di kota kecil & dingin di kaki gunung, kesehariannya adalah usaha sarung tenun tradisional di rumah," ungkap Anies dalam unggahan di Facebook (22/12/2017) lalu.

"Tidak ada banyak bacaan. Tapi ia rutin dengarkan radio, ia dengarkan tamu-tamu dari jauh bertutur tentang kemajuan, tentang perubahan," imbuhnya.

Oleh karena itu, Aliyah memilih untuk melanjutkan studi di Fakultas Pedagogi dan Pendidikan Universitas Padjadjaran Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia). Padahal saat itu Aliyah juga sudah diterima di fakultas ternama lainnya seperti Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum.

Setelah mendapat gelar sarjana, Aliyah kemudian melanjutkan pendidikan tinggi dengan gelar magister di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 1982. Tidak berhenti pada jenjang magister, pada tahun 1990, Ibu Anies Baswedan itu melanjutkan studinya hingga meraih gelar doktor pada usia 50.

Kehidupan Pribadi Aliyah Rasyid

Aliyah lahir dan besar di Kuningan, tepatnya di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat. Dia mulai merantau jauh dari kampung halamannya ketika dia masih di sekolah menengah.

Tahun 1968, Aliyah menikah dengan Dr. Rasyid Baswedan, yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia.

Setelah menikah, mereka menetap di Yogyakarta. Pernikahan Aliyah dan Rasyid Baswedan dikaruniai empat orang anak, yakni Anies Baswedan, Haifa Baswedan (almarhum), Ridwan Baswedan (almarhum) dan Abdillah Baswedan.

Pada 2015, Aliyah mengalami pengapuran pada lututnya sehingga harus dioperasi dan kedua kakinya harus diganti dengan titanium. Sejak saat itu, Aliyah tidak bisa berjalan jauh dan harus menggunakan kursi roda.

Kontribusi Aliyah dalam Dunia Pendidikan

Memiliki cita-cita menjadi seorang guru, Aliyah Rasyid Baswedan menunjukkan semangat dan dedikasi yang besar sebagai seorang ulama. Setelah menikah pun, meski tinggal di Yogyakarta, Aliyah tetap semangat mengajar di IKIP Bandung.

Lalu saat mengandung anak pertamanya, Anies Baswedan, Aliyah bahkan setiap minggu naik kereta api Yogyakarta-Bandung untuk mengajar, sebelum akhirnya dipindahkan ke posisi mengajar di IKIP Yogyakarta.

Sejak tahun 1970, Aliyah menjadi dosen di IKIP Yogyakarta hingga pensiun pada usia 65 tahun, yakni pada tahun 2005. Selama mengabdi, beliau mendapatkan gelar Guru Besar Berprestasi Universitas Negeri Yogyakarta . Penghargaan ini diberikan kepada Aliyah atas peran dan kontribusinya yang besar sejak tahun 1970 dalam dunia pendidikan.

Setelah pensiun, kampus UNY tetap mewajibkan Aliyah mengajar hingga batas maksimal usia 75 tahun. Meski Aliyah sebenarnya sudah pensiun dari UNY, namun ternyata ia masih cukup aktif dalam berbagai kegiatan akademik.

Seperti mengajar dan pembimbingan skripsi di berbagai universitas di Yogyakarta dalam bidang manajemen sumber daya manusia. Impian Aliyah kecil untuk menjadi guru terwujud, bahkan ia menjadi profesor berkat kegigihan dan semangatnya berkontribusi terhadap pendidikan Indonesia.

Aliyah Aktif Mengikuti Kegiatan Kemasyarakatan

Selain dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa terhadap dunia pendidikan, Aliyah Rasyid Baswedan juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap lingkungan sosial. Beliau cukup aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial, keagamaan dan kemasyarakatan di Yogyakarta.

Dan hingga saat ini, Aliyah masih menjabat sebagai Ketua Dewan Intelektual Dharma Persatuan Wanita Muslim (DPW) DIY. Selama mengikuti DPW Wanita Muslim, Aliyah aktif memimpin penyaluran beasiswa kepada mahasiswa dan pelajar dari keluarga kurang mampu selama lebih dari tiga dekade.

Demikian penjelasan tentang Aliyah Rasyid keturunan mana. Ibu Anies selalu memberikan doa yang terbaik untuk putranya dalam kontestasi pemilihan presiden Pemilu 2024.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Editor: Rifan Aditya

Tag:  #aliyah #rasyid #keturunan #anies #baswedan #menyertai #anaknya #pemilu #2024

KOMENTAR