Orang yang Masa Kecilnya Sulit dan Keras, Biasanya Punya 8 Sifat Ini di Kemudian Hari Menurut Psikologi
sifat seseorang yang pernah mengalami masa kecil yang sulit menurut Psikologi. (Freepik/ 8photo)
19:34
17 Oktober 2024

Orang yang Masa Kecilnya Sulit dan Keras, Biasanya Punya 8 Sifat Ini di Kemudian Hari Menurut Psikologi

 

Masa kecil yang penuh tantangan sering kali membentuk kepribadian dan sifat seseorang di kemudian hari. Menurut Psikologi, orang yang tumbuh dengan masa lalu yang sulit biasanya mengembangkan sifat tertentu sebagai bentuk adaptasi terhadap pengalaman hidup yang keras.

Psikologi mencatat bahwa pengalaman masa kecil yang sulit dan keras ini dapat membuat mereka lebih tangguh, namun juga bisa meninggalkan bekas emosional yang mempengaruhi cara mereka menjalani kehidupan dewasa. Sifat yang muncul sering kali berkaitan dengan ketahanan, kemandirian, dan kemampuan untuk bertahan.

Namun, di sisi lain, beberapa mungkin mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain atau merasa cemas akan masa depan. Dilansir dari Hack Spirit pada Kamis (17/10), dijelaskan bahwa terdapat delapan sifat seseorang yang pernah mengalami masa kecil yang sulit dalam hidup menurut Psikologi.

  1. Ketangguhan emosional

Pengalaman sulit di masa lampau ternyata dapat memunculkan kekuatan tersembunyi. Mereka yang menghadapi kesulitan semasa belia kerap mengembangkan ketahanan batin yang luar biasa.

Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk bangkit kembali saat dihadapkan pada tekanan atau pengalaman traumatis. Meski bukan pembenaran untuk membiarkan anak-anak mengalami kondisi sulit, pola ini menarik untuk diamati dalam studi perilaku manusia.

  1. Kepekaan terhadap perasaan orang lain

Individu yang pernah merasakan pahitnya kehidupan di usia muda seringkali memiliki kepekaan tinggi terhadap emosi orang lain. Pengalaman berada di posisi sulit membuat mereka lebih mudah berempati saat melihat orang lain menghadapi kesulitan.

Kepekaan ini memungkinkan mereka untuk memahami perasaan orang lain secara lebih mendalam. Kemampuan berempati yang tinggi ini menjadi salah satu ciri khas yang sering ditemui pada mereka yang pernah mengalami masa-masa sulit.

  1. Kewaspadaan berlebih

Tumbuh dalam lingkungan yang penuh gejolak dapat membuat seseorang selalu waspada terhadap ancaman potensial. Kewaspadaan tinggi ini tidak hanya terbatas pada ancaman psikologis, tetapi juga fisik.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang dewasa yang mengalami tingkat stres tinggi semasa kecil cenderung lebih sensitif terhadap rasa sakit fisik di masa dewasa. Teori ini menjelaskan bahwa kepekaan tinggi yang membantu mendeteksi ancaman emosional juga memperkuat sensasi fisik.

  1. Kritik diri yang keras

Kurangnya penguatan positif atau kebutuhan konstan untuk mencapai kesempurnaan demi menghindari konflik semasa kecil dapat memunculkan sifat kritis terhadap diri sendiri. Dari sudut pandang psikologis, kritik diri yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan internal yang signifikan.

Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini berpotensi menimbulkan masalah seperti kecemasan dan depresi. Sifat ini seolah-olah memunculkan kritikus yang tegas dan tak kenal lelah dalam benak, selalu siap menunjukkan kekurangan atau kesalahan.

  1. Keinginan kuat untuk membantu sesama

Pengalaman menyakitkan terkadang dapat melahirkan sifat-sifat yang indah. Salah satu karakteristik yang sering terlihat pada orang dewasa dengan masa lalu yang sulit adalah dorongan kuat untuk menolong orang lain.

Setelah merasakan pahitnya kesulitan, mereka seringkali terdorong untuk meringankan beban orang lain. Dorongan ini dapat terwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari menjadi pembela kesehatan mental, bekerja dengan komunitas yang kurang beruntung, hingga menjadi teman yang selalu siap mendengarkan.

  1. Kesulitan mempercayai orang lain

Membangun kepercayaan bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Tumbuh di lingkungan di mana kepercayaan sering dikhianati dapat membuat seseorang sulit menurunkan pertahanan dirinya.

Hal ini dapat berdampak pada sulitnya membangun hubungan yang dalam dan mempertahankan relasi yang intim. Kesulitan ini bukan berarti seseorang bersikap sinis atau anti-sosial, melainkan lebih kepada mekanisme perlindungan diri yang muncul akibat pengalaman masa lalu yang menyakitkan.

  1. Kemampuan beradaptasi yang tinggi

Salah satu sifat positif yang dapat muncul dari pengalaman sulit di masa muda adalah kemampuan beradaptasi yang tinggi. Ketika anak-anak terpapar berbagai kesulitan, mereka cenderung mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah secara efektif.

Kemampuan beradaptasi ini dapat sangat bermanfaat di kemudian hari, membantu mereka mengatasi berbagai keadaan dan lingkungan dengan mudah. Ini merupakan keterampilan bertahan hidup yang terasah karena kebutuhan dan dapat menjadi aset berharga di masa dewasa.

  1. Penghargaan mendalam terhadap kebahagiaan kecil

Mereka yang pernah mengalami kesulitan di masa muda seringkali mengembangkan apresiasi yang mendalam terhadap kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam hidup. Setelah mengalami kesulitan, mereka belajar untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana yang mungkin dianggap remeh oleh orang lain.

Sifat ini dapat terwujud sebagai rasa syukur yang mendalam, kecintaan pada kesenangan-kesenangan sederhana, atau kemampuan untuk menemukan kegembiraan di tengah kesulitan. Karakteristik ini menambah kekayaan dan kedalaman dalam kehidupan mereka.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #orang #yang #masa #kecilnya #sulit #keras #biasanya #punya #sifat #kemudian #hari #menurut #psikologi

KOMENTAR