6 Keterampilan yang Perlu Dilatih sebelum Anak Berusia 10 Tahun
- Menjelang usia 10 tahun, anak mulai memasuki fase transisi menuju masa praremaja. Pada usia ini, anak memang belum sepenuhnya mandiri, tetapi sudah perlu dibekali keterampilan dasar agar mampu mengelola dirinya sendiri secara bertahap.
Sejumlah ahli menilai bahwa usia ini merupakan momen penting untuk melatih kemandirian, pengambilan keputusan sederhana, serta kemampuan berkomunikasi.
Keterampilan ini bukan ditujukan agar anak langsung “sempurna”, melainkan sebagai fondasi menuju remaja yang percaya diri dan bertanggung jawab.
“Bagi saya, mengajarkan anak usia 10 tahun untuk melakukan sesuatu secara mandiri adalah fondasi untuk membantu mereka mengembangkan motivasi intrinsik,” ujar Homayoun, penasihat akademik, dikutip dari Good Housekeeping pada Selasa (23/12/2025).
Menurut Homayoun, mengajarkan anak usia 10 tahun melakukan berbagai hal sendiri merupakan dasar penting dalam membangun motivasi dari dalam diri.
Berikut enam keterampilan hidup yang dinilai penting mulai dilatih sebelum anak menginjak usia 10 tahun.
1. Mengelola waktu sederhana
Anak usia 10 tahun memang belum sepenuhnya bebas mengatur waktunya sendiri. Namun, mereka sudah seharusnya mulai memahami bagaimana memanfaatkan waktu luang yang berada dalam kendalinya.
Pada usia ini, anak idealnya mulai mampu memperkirakan durasi mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas rumah, lalu menyusunnya sebelum aktivitas hiburan seperti bermain gim atau menonton video.
Dokter spesialis tumbuh kembang anak Damon Korb menjelaskan bahwa kemampuan ini berkembang secara bertahap sejak usia dini.
“Anak belajar bahwa setiap tugas memiliki langkah awal, tengah, dan akhir. Kesadaran ini membantu mereka mengelola tugas yang lebih besar,” jelas Korb.
Ia menambahkan bahwa anak usia 10 tahun memang belum memiliki penguasaan penuh dalam mengatur waktu.
Namun, makin sering anak berlatih, semakin siap mereka menghadapi tuntutan sekolah dan kehidupan di tahap berikutnya.
ibu dan anak bahagia
2. Mengucapkan terima kasih dan menerima pujian
Mengucapkan “terima kasih” mungkin terdengar sederhana, tetapi bagi anak, keterampilan ini berkaitan erat dengan kecerdasan emosional.
Anak perlu belajar menerima bantuan atau pujian tanpa merasa canggung, meremehkan diri sendiri, maupun berlebihan.
“Hal ini menunjukkan rasa syukur, perhatian, serta pengakuan terhadap orang yang membantu atau menyadari kebutuhan anak,” kata Lorena V. Billone.
Menurutnya, kebiasaan ini membantu anak mengembangkan empati serta kemampuan bersosialisasi yang sehat sejak dini.
3. Menyiapkan makanan sederhana
Anak tidak dituntut memasak makanan rumit. Namun, kemampuan menyiapkan makanan sederhana seperti sandwich atau sarapan ringan menjadi langkah penting menuju kemandirian.
“Anak-anak sedang belajar tentang pentingnya eksplorasi dan mengambil risiko yang aman,” ujar terapis ADHD, Hannah Bookbinder.
Melalui kegiatan ini, anak belajar mengenali selera pribadi, mengikuti instruksi, serta mengembangkan kemampuan memecahkan masalah ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.
Selain itu, kegiatan memasak juga dapat memperkuat ikatan keluarga dan membantu anak memahami tradisi di rumahnya.
4. Berani berbicara dan menyampaikan kebutuhan
Anak perlu dilatih untuk menyampaikan kebutuhan, pendapat, atau keluhan dengan kata-katanya sendiri, misalnya saat memesan makanan atau menjelaskan kondisi tubuh kepada dokter.
“Kami ingin anak memiliki kesempatan berlatih di situasi yang risikonya kecil,” kata Homayoun.
Menurutnya, momen-momen sederhana ini membantu anak belajar menyusun pikiran, berkomunikasi dengan jelas, serta mengambil tanggung jawab atas kebutuhannya sendiri.
Keterampilan ini akan menjadi bekal penting saat anak menghadapi situasi yang lebih menantang di masa depan.
5. Mengetahui cara bersikap dalam situasi darurat
Kesiapan menghadapi keadaan darurat bukan bertujuan menakut-nakuti anak, melainkan membekali mereka dengan rasa aman dan kesiapsiagaan.
Psikolog anak Lovern R. Moseley menyarankan orangtua untuk membicarakan skenario darurat secara terbuka di rumah.
“Orangtua dapat memulai percakapan dengan anak tentang bagaimana mereka akan menghadapi situasi darurat tertentu,” ujarnya.
Anak sebaiknya mengetahui cara menghubungi layanan darurat, menyebutkan alamat rumah, serta memahami langkah dasar saat terjadi kebakaran atau terpisah dengan orangtua di kerumunan.
6. Melakukan pekerjaan rumah
Pekerjaan rumah seperti merapikan tempat tidur, melipat pakaian, atau memberi makan hewan peliharaan bukan sekadar tugas, melainkan sarana membangun rasa tanggung jawab dan kemandirian.
“Dengan memberi anak tanggung jawab ini, kepercayaan diri, ketahanan, dan kemandirian mereka akan berkembang,” kata Meg Mazzochi, MS., MFT.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama bukanlah hasil yang sempurna, melainkan keterlibatan dan konsistensi.
Dari proses tersebut, anak belajar bahwa dirinya mampu berkontribusi dalam kehidupan keluarga.
Tag: #keterampilan #yang #perlu #dilatih #sebelum #anak #berusia #tahun