Lebih dari Sekadar Hari Ibu, KOWANI Gelar Edukasi dan Aksi Kemanusiaan
- Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) memaknai peringatan Hari Ibu ke-97 bukan hanya sebagai momentum refleksi, tetapi juga melalui edukasi kesehatan perempuan dan aksi kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Umum KOWANI, Nannie Hadi Tjahjanto, dalam rangkaian peringatan Hari Ibu ke-97 yang digelar pada Senin (22/12/2025).
“Hari Ibu lahir dari Kongres Perempoean Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928,” kata Nannie dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
“Ini adalah tonggak kebangkitan kesadaran perempuan Indonesia sebagai subjek perjuangan, pembangunan, dan peradaban bangsa,” tambahnya.
Menurut KOWANI, Hari Ibu di Indonesia perlu dimaknai sebagai Hari Perempuan Indonesia, bukan sekadar perayaan Mother’s Day.
Peringatan ini menegaskan peran perempuan sebagai bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa sekaligus aktor pembangunan masa kini dan masa depan.
Melalui momentum ini, KOWANI menegaskan komitmen pada isu-isu strategis seperti kesehatan perempuan, pencegahan stunting dan TBC, penghentian kekerasan dan perdagangan manusia, serta perlindungan kelompok rentan.
Edukasi kesehatan perempuan jadi sorotan
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ibu, KOWANI menggelar talk show edukasi kesehatan perempuan pada Minggu (21/12/2025). Salah satu topik yang disorot adalah tumor pituitari.
Sesi edukasi ini menghadirkan dokter spesialis bedah saraf dr. Selfy Oswari, Sp.BS, Subsp. N-Onk(K), dr. Johanes Purwoto, Sp.PD-KEMD, dr. Anindhita, Sp.O.G., Subsp.Onk, serta penyintas tumor pituitari, Dra. Sisi C Chalik.
“Para pasien yang datang itu sudah sangat terlambat. Gejala dari tumor ini sangat bervariasi, keterlambatan diagnosis dapat terjadi terutama pada orang-orang atau pasien yang belum aware dengan kesehatannya,” ujar dr. Selfy.
“Hari ini kami dengan bahagia memberikan edukasi yang secara multidisiplin dan lengkap. Mudah-mudahan dengan adanya edukasi bisa membantu menumbuhkan awareness kepada kita semua,” sambungnya.
KOWANI kirim 7,5 ton bantuan ke Sumatra
KOWANI kirim bantuan 7,5 ton ke korban bencana Sumatra, bantuan ini dikirimkan pada Senin (22/12/2025).
Tak hanya refleksi dan edukasi, peringatan Hari Ibu ke-97 juga dimaknai KOWANI sebagai momentum aksi nyata.
Melalui program KOWANI Peduli Sumatra, KOWANI mengirimkan 7,5 ton bantuan kemanusiaan bagi korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Hari Ibu bukan seremoni tahunan. Ini adalah panggilan untuk hadir, merawat, dan bergerak bersama masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan,” kata Nannie.
Bantuan tersebut diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara pada Senin (22/12/2025).
Logistik yang dikirim meliputi makanan siap saji dan gizi anak, obat-obatan dan vitamin, perlengkapan ibu dan bayi, selimut, kebutuhan lansia, serta perlengkapan kebersihan.
Bergerak melalui jejaring perempuan daerah
Distribusi bantuan dilakukan melalui Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) di daerah terdampak.
Di Aceh, bantuan diterima oleh tokoh perempuan setempat, sementara di Sumatera Utara dan Sumatera Barat pendistribusian dikoordinasikan melalui posko perempuan daerah.
Menurut KOWANI, kekuatan gerakan perempuan terletak pada jejaring akar rumput yang memastikan bantuan tepat sasaran.
Program KOWANI Peduli Sumatera dirancang berkelanjutan hingga Februari 2026.
Selain bantuan logistik, program ini mencakup dapur umum, sekolah darurat dan ruang ramah anak, pendampingan psikososial, layanan kesehatan dan vaksinasi, serta pemberdayaan ekonomi perempuan penyintas bencana.
Menuju 100 tahun KOWANI
Menjelang 100 Tahun Kongres Perempoean Indonesia (1928–2028) dan Indonesia Emas 2045, KOWANI menegaskan bahwa fase ini adalah masa kerja nyata, bukan sekadar euforia.
Seluruh gerakan perempuan diarahkan untuk mendukung agenda pembangunan nasional, termasuk ASTA CITA dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Hari Ibu adalah momentum pengabdian bersama. Ketika perempuan Indonesia sehat, berdaya, dan bersatu, bangsa ini akan melangkah lebih kuat ke masa depan,” tutup Nannie.
Tag: #lebih #dari #sekadar #hari #kowani #gelar #edukasi #aksi #kemanusiaan