Berat Badan Naik Perlahan Tanpa Disadari, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Pernah merasa pakaian mulai terasa sempit, padahal pola makan terasa “biasa saja”?
Banyak orang mengalami kenaikan berat badan secara perlahan tanpa sadar.
Prosesnya tidak instan, tetapi akumulatif, dan sering kali baru disadari ketika perubahan sudah cukup jauh.
Menurut dokter gizi klinik dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, Subsp.K.M, kenaikan berat badan yang terjadi diam-diam ini umumnya berkaitan dengan kelebihan energi dalam jumlah kecil, tetapi berlangsung terus-menerus.
Kelebihan kalori kecil, dampaknya besar
Dr. Fiastuti menjelaskan bahwa tidak semua kenaikan berat badan disebabkan oleh makan berlebihan secara ekstrem.
Dalam banyak kasus, penyebabnya justru kelebihan kalori yang tampak sepele.
“Perbedaan kebutuhan energi antarindividu bisa mencapai sekitar 150 kalori per hari. Jika kelebihan ini terjadi setiap hari, dalam seminggu bisa mencapai sekitar 1.000 kalori,” ujar dr. Fiastuti, dikutip dari siaran Radio Kemenkes, Selasa (23/12/2025).
Kelebihan energi tersebut akan disimpan tubuh sebagai lemak.
Dalam jangka panjang, proses ini menyebabkan berat badan naik perlahan tanpa disadari, hingga akhirnya pakaian tak lagi muat atau ukuran celana bertambah.
Ilustrasi Hari Anti Obesitas 26 November: Sejarah, Makna, dan Peringatannya
Peran metabolisme dan faktor genetik
Tidak semua orang memiliki kebutuhan energi dasar yang sama.
Faktor genetik berperan dalam menentukan resting metabolic rate, yakni jumlah energi yang dibutuhkan tubuh saat beristirahat.
Orang dengan metabolisme lebih lambat cenderung membutuhkan energi lebih sedikit.
Jika asupan makan tetap mengikuti rekomendasi umum tanpa disesuaikan dengan kondisi metabolisme, kelebihan kalori bisa terjadi setiap hari.
“Inilah yang sering membuat seseorang merasa sudah makan sesuai anjuran, tapi berat badannya tetap naik,” kata dr. Fiastuti.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa faktor genetik bukan satu-satunya penentu.
Gaya hidup tetap berperan besar dalam menjaga keseimbangan energi.
Gaya hidup modern ikut menyumbang
Selain faktor metabolisme, pola hidup juga menjadi penyumbang utama kenaikan berat badan yang tidak terasa.
Aktivitas fisik yang minim, kebiasaan ngemil, serta konsumsi makanan tinggi gula dan lemak menjadi kombinasi yang sulit dihindari.
“Di Indonesia, pilihan makanan ringan sangat beragam dan cenderung tinggi kalori. Sementara itu, aktivitas fisik justru semakin berkurang,” ujar dr. Fiastuti.
Tanpa disadari, kebiasaan ini menciptakan surplus energi kecil yang konsisten dari hari ke hari.
Berat badan bukan satu-satunya indikator
Dr. Fiastuti juga mengingatkan bahwa perubahan berat badan sebaiknya tidak dinilai dari angka timbangan semata. Yang lebih penting adalah komposisi tubuh, yakni perbandingan antara lemak dan massa otot.
Seseorang bisa saja mengalami kenaikan berat badan karena bertambahnya lemak, bukan otot. Kondisi ini berisiko mempercepat proses penuaan dan menurunkan kebugaran.
“Lemak tubuh yang berlebihan berkaitan dengan penurunan massa otot. Padahal, otot berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh dan fungsi fisik,” jelasnya.
Perlu pendekatan yang lebih personal
Karena setiap orang memiliki kebutuhan energi dan respons tubuh yang berbeda, dr. Fiastuti menilai pendekatan umum sering kali kurang efektif.
Salah satu cara untuk memahami kondisi tubuh lebih dalam adalah melalui pemeriksaan gen yang berkaitan dengan nutrisi atau nutrigenomik.
Pemeriksaan ini dapat membantu seseorang memahami bagaimana tubuhnya merespons asupan makanan, aktivitas fisik, hingga kafein.
Dengan begitu, pengaturan pola makan dan gaya hidup bisa lebih sesuai dengan kondisi masing-masing.
Namun, ia menegaskan bahwa tanpa pemeriksaan gen pun, prinsip dasar menjaga keseimbangan energi tetap penting: mengatur asupan makan dan meningkatkan aktivitas fisik secara konsisten.
Memperhatikan kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan yang terjadi perlahan sering kali dianggap sepele.
Namun, jika dibiarkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik di kemudian hari.
“Berat badan jarang naik secara tiba-tiba. Biasanya pelan-pelan, tapi pasti,” kata dr. Fiastuti.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap perubahan kecil pada tubuh dan mulai melakukan penyesuaian gaya hidup sejak dini, sebelum kenaikan berat badan menjadi masalah yang lebih besar.
Tag: #berat #badan #naik #perlahan #tanpa #disadari #dokter #jelaskan #penyebabnya