Yani Panigoro Ungkap Kesetaraan Pendidikan Buka Jalan Perempuan Berkarya
Komisaris Utama MedcoEnergi Yani Panigoro saat ditemui di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025)(KOMPAS.com/Fredikus Tuto Ke Soromaking)
11:05
23 Desember 2025

Yani Panigoro Ungkap Kesetaraan Pendidikan Buka Jalan Perempuan Berkarya

– Peringatan Hari Ibu menjadi momentum refleksi atas peran dan kontribusi perempuan di berbagai bidang kehidupan. 

Komisaris Utama PT Medco Intidinamika, Yani Panigoro menegaskan, perempuan Indonesia memiliki kapasitas dan kesempatan yang semakin luas untuk berkiprah, seiring dengan meningkatnya kesetaraan di bidang pendidikan dan perubahan cara pandang masyarakat.

Yani menilai, kemajuan perempuan saat ini tidak terlepas dari perkembangan akses pendidikan yang semakin setara antara laki-laki dan perempuan. 

“Dulu saat saya jadi mahasiswa tahun 70-an, ketika masuk ITB, jumlah mahasiswi itu hanya 10 persen dari keseluruhan, sedikit sekali,” tuturnya saat diwawancarai Kompas.com di Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).

Hal tersebut, menurutnya, menjadi fondasi penting bagi perempuan untuk mengambil peran strategis di berbagai sektor.

Perubahan signifikan di dunia pendidikan

Yani mengungkapkan, kondisi tersebut sangat berbeda dengan situasi saat ini. Ia melihat langsung perubahan signifikan dalam komposisi mahasiswa perempuan di lingkungan akademik.

“Tapi sekarang, karena kebetulan saya juga aktif di ITB, jumlah mahasiswinya sudah hampi 50 persen,” ungkap Yani.

Menurutnya, peningkatan jumlah mahasiswi menjadi indikator kuat bahwa kesetaraan gender dalam pendidikan telah mengalami kemajuan yang nyata. 

Perempuan tidak lagi berada di posisi marginal, melainkan sejajar dalam mengakses ilmu pengetahuan dan pengembangan diri.

“Jadi memang kaum perempuan ini, kalau menurut saya luar biasa dalam bidang pendidikan. Kesetaraan gendernya itu sudah terlihat sekali,” kata Yani.

Perubahan pola pikir keluarga dan budaya

Lebih lanjut, Yani menyoroti perubahan pola pikir dalam keluarga dan masyarakat yang turut mendorong kemajuan perempuan. 

Ia menilai, tantangan budaya yang dulu membatasi ruang gerak perempuan kini mulai bergeser.

“Kalau dulu mungkin masalah budaya, masalah bagaimana mendidik di dalam rumah, kalau sekarang sudah berbeda. Ibu muda zaman sekarang ini mikirnya kalau dia punya kesempatan, kenapa anaknya tidak?” ujar Yani.

Perubahan cara pandang tersebut, menurut Yani, berdampak besar terhadap keberanian perempuan untuk mengambil peluang dan berkiprah di berbagai bidang yang sebelumnya didominasi laki-laki.

Ucapan Wisuda Islamifreepik Ucapan Wisuda Islami

Perempuan dan peluang di era digital

Perempuan 74 tahun itu menegaskan, di era digital saat ini, tidak ada lagi sekat yang membatasi perempuan untuk berperan aktif. 

Akses terhadap informasi, teknologi, dan jejaring membuka ruang yang sama bagi siapa pun yang ingin berkembang.

“Maka, tidak lagi ada anggapan bahwa hal tertentu hanya untuk laki-laki, apalagi di era digital. Perempuan juga bisa berkiprah di berbagai sektor,” katanya.

Ia menilai, kemampuan perempuan Indonesia sudah terbukti dan tidak kalah bersaing. Kesempatan yang terbuka luas perlu diimbangi dengan kepercayaan diri dan dukungan lingkungan agar perempuan dapat mengoptimalkan potensinya.

Teladan perempuan Indonesia di panggung nasional

Dalam pandangan Yani, Indonesia memiliki banyak figur perempuan inspiratif yang membuktikan bahwa perempuan mampu memegang peran penting di tingkat nasional maupun global.

“Kurang apa lagi sekarang para perempuan Indonesia? Kita sudah ada contoh Bu Sri Mulyani dan Bu Retno, bahkan entrepereneur perempuan lainnya yang tak kalah hebat,” ujarnya.

Keberadaan figur-figur tersebut menjadi bukti nyata bahwa perempuan Indonesia mampu berkiprah di bidang pemerintahan, diplomasi, hingga kewirausahaan.

Yani juga merefleksikan perannya secara personal sebagai perempuan yang diberi kesempatan dan kemampuan untuk berkontribusi lebih luas. 

Ia menyampaikan rasa syukurnya atas fasilitas yang dimiliki, yang menurutnya dapat dimanfaatkan untuk memberi dampak positif bagi sekitar.

“Saya bersyukur karena saya diberikan kemampuan atau fasilitas sedemikian, sehingga saya bisa berbagi dan peduli,” kata Yani.

Kepedulian tersebut seharusnya dimulai dari lingkup terdekat sebelum meluas ke masyarakat yang lebih besar.

“Peduli tentunya dari tingkat yang dekat dulu, yaitu keluarga, lingkungan setempat, masyarakat, bahkan harapannya bisa ke bangsa. Mudah-mudahan, saya ini bisa manfaat untuk orang banyak,” ujarnya.

Hari ibu sebagai momentum penguatan peran perempuan

Bagi Yani Yuhani Panigoro, Hari Ibu bukan hanya perayaan simbolik, melainkan pengingat bahwa perempuan, khususnya ibu, memiliki peran strategis dalam pembangunan manusia dan bangsa. 

Kemajuan di bidang pendidikan, perubahan budaya, serta hadirnya teladan perempuan di berbagai sektor menjadi modal penting bagi perempuan Indonesia untuk terus berkiprah.

Pesan Yani menegaskan, dengan kesempatan yang setara dan dukungan lingkungan, para ibu mampu mengambil peran aktif, memberi kontribusi nyata, serta menjadi agen perubahan di tengah dinamika zaman.

Tag:  #yani #panigoro #ungkap #kesetaraan #pendidikan #buka #jalan #perempuan #berkarya

KOMENTAR