Kiprah Filantropis Yani Yuhani Panigoro Tumbuh dari Keluarga
Komisaris Utama PT Medco Intidinamika Saat di temui di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025)(KOMPAS.com/Fredikus Tuto Ke Soromaking)
16:05
22 Desember 2025

Kiprah Filantropis Yani Yuhani Panigoro Tumbuh dari Keluarga


Kepedulian sosial Komisaris Utama MedcoEnergi, Yani Yuhani Panigoro tumbuh dari nilai-nilai keluarga yang tertanam sejak kecil.

Jejak filantropinya tidak hanya tercermin dari berbagai program perusahaan, tetapi juga dari keterlibatan personal dalam bidang pendidikan, pemberdayaan usaha kecil, hingga pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat.

Bagi Yani, filantropi bukan sekadar kegiatan berbagi materi, melainkan kebiasaan hidup yang diwariskan oleh orangtuanya. Nilai tersebut membentuk cara pandangnya dalam memaknai keberhasilan dan tanggung jawab sosial.

Filantropis itu saya melihat teladan dari ayah dan ibu saya. Sejak saya kecil, ibu saya selalu membawa kami, anak-anaknya, itu ke panti asuhan. Misalnya setiap hari raya, kami diharuskan membungkus bingkisan buat anak-anak di pantai asuhan,” jelas Yani saat diwawancarai Kompas.com di Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).

Berbagi jadi kebiasaan yang diturunkan orangtua 

Menurut perempuan 74 tahun itu, kebiasaan berbagi tersebut terus ia bawa hingga dewasa. 

“Kegiatan seperti itu sudah menjadi suatu kebiasaan. Berapapun pendapatan yang kita peroleh, walaupun saya masih fresh graduate, tapi saya sisihkan sebagian kecil untuk disumbangkan,” ujarnya.

Nilai konsistensi dalam berbagi itu kemudian terwujud dalam berbagai peran yang ia jalani di Medco Group, termasuk ketika dipercaya memimpin unit yang fokus pada tanggung jawab sosial perusahaan.

Pemberdayaan UMKM dan anak muda

Salah satu tonggak penting dalam perjalanan filantropi Yani adalah ketika ia diminta memimpin Sarana Jagar Ventura, perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR) Medco yang berfokus pada pemberian modal usaha skala kecil.

Komisaris Utama PT Medco Intidinamika Saat di temui di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025)KOMPAS.com/Fredikus Tuto Ke Soromaking Komisaris Utama PT Medco Intidinamika Saat di temui di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025)

“Waktu itu Pak Arifin minta saya memimpin Sarana Jagar Ventura, itu perusahaan CSR-nya dari Medco untuk memberikan modal yang kecil terhadap usaha kecil dan usaha baru,” tutur Yani.

Dalam peran tersebut, Yani turun langsung ke lapangan untuk memahami kondisi pelaku usaha kecil dan menengah.

“Di situ saya blusukan ke daerah di Jawa Barat untuk melihat bagaimana usaha kecil dan menengah itu bergerak,” katanya.

Tak berhenti di situ, Yani juga merambah dunia kampus untuk menjaring calon pengusaha muda. Ia mendorong mahasiswa agar menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu sebelum terjun ke dunia usaha.

“Kemudian saya masuklah ke kampus-kampus untuk memberikan modal usaha baru, dari situ saya dapat jaringan mahasiswa yang saya imbau sekolah dulu, lalu kalau sudah lulus baru jadi pengusaha,” ujar Yani.

Pendekatan tersebut, menurutnya, membuahkan hasil nyata dan berdampak signifikan terhadap wirausaha pengusaha muda.

“Alhamdulillah, dengan ketekunan mereka, sekarang sudah jadi pengusaha yang kalau secara keuangan dari luar sudah baik,” katanya.

Ia menilai, kesempatan dan pendampingan merupakan kunci dalam memberdayakan generasi muda saat ini.

"Menurut saya, anak muda itu harus diberi kesempatan dan diberi mentor. Itu menjadi bagian dari apa yang bisa saya diberikan pada orang lain,” ujarnya.

Fokus pada pendidikan dan pembentukan karakter

Jejak filantropi Yani juga tampak kuat di sektor pendidikan. MedcoEnergi juga mengelola institusi pendidikan, yaitu Sekolah Avicenna yang berlokasi di Jakarta, Cinere, dan Pamulang.

Ia menyebutkan, tujuan utama pendirian sekolah-sekolah tersebut bukan hanya aspek akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan kepemimpinan.

“Kami ingin anak-anak yang bersekolah di sana berjiwa kepemimpinan yang baik, sehingga mereka nanti akan menjadi pemimpin-pemimpin yang baik pula dengan budi pekerti yang kuat,” tuturnya.

Penanaman etika menjadi nilai utama yang ditekankan dalam proses pendidikan. Harapannya penanaman karakter dan etika bisa menjadi bekal jangka panjang tiap murid di dunia kerja.

Membangun rumah layak huni bersama karyawan

Di bidang sosial kemasyarakatan, perempuan kelahiran 18 Juni 1951 itu juga terlibat dalam program pembangunan rumah layak huni. Program ini digagas seiring bertambahnya usia Medco Group yang ke-45 tahun.

“Berjalannya waktu Medco Group makin besar, tahun ini nih MedcoEnergi sudah 45 tahun. Jadi kami membuat rumah layak huni sebanyak 45 rumah,” kata Yani.

Program tersebut melibatkan partisipasi aktif karyawan, baik dalam bentuk donasi maupun tenaga, serta bekerja sama dengan Habitat.

“Jadi per rumah itu dikerjakan oleh 10 karyawan, mulai dari fondasi, pembesian, batako dan lain-lain. Sampai tiga bulan kemudian pengecatan dan kami serahkan pada penghuninya langsung ketika sudah selesai,” katanya.

Melalui berbagai inisiatif tersebut, Yani Yuhani Panigoro menegaskan bahwa filantropi bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang membangun kesempatan, karakter, dan martabat manusia secara berkelanjutan.

Tag:  #kiprah #filantropis #yani #yuhani #panigoro #tumbuh #dari #keluarga

KOMENTAR