Kata Dermatolog Soal Pengaruh Iklim pada Masalah Kulit Orang Indonesia
Ilustrasi(Freepik)
19:35
9 Desember 2025

Kata Dermatolog Soal Pengaruh Iklim pada Masalah Kulit Orang Indonesia

- Masalah kulit yang sering dialami masyarakat Indonesia, seperti wajah berminyak, pori-pori besar, hingga flek hitam, tidak lepas dari pengaruh iklim tropis yang panas dan lembap, paparan sinar matahari sepanjang tahun, serta polusi udara.

Menurut Dermatolog dan Skin Expert, dr. Claudia Christin, MBBS., Ph.D., kondisi geografis dan iklim Indonesia membentuk karakteristik masalah kulit yang cukup unik dibandingkan negara dengan empat musim.

“Sebagai orang-orang yang tinggal di iklim tropis, yang panas, dan juga lembap, memang kondisi kulit di negara kita  agak unik,” kata dr. Claudia dalam acara Sungboon Editor di Veranda Hotel Pakubuwono, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).

Minyak berlebih hingga pori-pori besar

Menurut dr. Claudia, keluhan kulit yang paling sering ditemui pada masyarakat Indonesia berawal dari produksi minyak yang berlebih. Hal ini berkaitan erat dengan cuaca panas dan tingkat kelembapan yang tinggi.

“Biasanya keluhan utama yang sering datang itu adalah permasalahan produksi minyak berlebih. Karena kita panas, lembap, jadi berminyak terus rasanya,” jelasnya.

Produksi minyak yang berlebihan ini kemudian memicu masalah lain, seperti pori-pori yang tampak lebih besar. Kondisi tersebut kerap menjadi kekhawatiran banyak orang karena memengaruhi tampilan kulit secara keseluruhan.

“Terus berikutnya kalau minyaknya berlebih pasti pori-pori jadi tampak lebih besar, itu juga jadi permasalahan,” lanjutnya.

Ilustrasi sunscreen.Dok. Freepik/jcomp Ilustrasi sunscreen.

Paparan sinar matahari dan risiko hiperpigmentasi

Selain minyak dan pori-pori, paparan sinar matahari menjadi faktor penting lain yang memengaruhi kesehatan kulit di Indonesia. 

Berbeda dengan negara empat musim, masyarakat Indonesia terpapar sinar UV dengan intensitas tinggi hampir sepanjang tahun.

“Karena paparan sinar matahari itu setahun penuh, itu pasti mengakibatkan juga masalah hiperpigmentasi,” ujar dr. Claudia.

Hiperpigmentasi atau noda gelap pada kulit ini menjadi salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan, terutama pada area wajah yang terpapar sinar matahari secara langsung dalam jangka panjang.

Polusi dan radikal bebas memperparah kondisi kulit

Bagi mereka yang tinggal di kota besar, tantangan kulit menjadi makin kompleks. Dr. Claudia menuturkan bahwa paparan polusi dan radikal bebas sehari-hari dapat memperburuk masalah kulit yang sudah ada.

“Ditambah lagi, buat kita-kita yang tinggal di kota besar, kita selalu terpapar sama radikal bebas dan juga polusi,” katanya.

Paparan dari lingkungan ini membuat kulit harus bekerja ekstra keras untuk melindungi dirinya, sehingga risiko gangguan kesehatan kulit pun meningkat.

Peran skin barrier dalam melindungi kulit

Berbagai faktor eksternal tersebut dapat berdampak besar pada kondisi skin barrier. Menurut dr. Claudia, skin barrier berperan sebagai pertahanan utama kulit terhadap paparan dari luar.

“Itu bikin semua masalah yang tadi aku sebutkan bisa jadi makin parah intensitasnya. Karena banyak banget stresor dari luar, skin barrier kita itu gampang terganggu,” tutur dr. Claudia.

Ketika skin barrier terganggu, berbagai masalah kulit yang sebelumnya ringan dapat menjadi lebih berat dan terlihat makin jelas.

"Kalau dia terganggu, pasti semua masalah, kayak hiperpigmentasi, minyak, pori-pori, itu akan jadi semakin buruk penampilannya,” tambahnya.

Meski tantangan kulit wajah bagi masyarakat di Indonesia cukup banyak, dr. Claudia mengingatkan agar perawatan kulit tetap dilakukan secara bijak. 

Keinginan untuk mengatasi banyak masalah sekaligus sering kali membuat seseorang menggunakan terlalu banyak produk atau bahan aktif, yang justru perlu dihindari.

“Memang di Indonesia itu challenge yang unik, masalahnya banyak, kita juga mau sesuatu yang efektif, tapi enggak berlebihan. Karena kalau terlalu banyak, itu bisa bikin skin barrier kita juga terganggu,” tutup dr. Claudia.

Tag:  #kata #dermatolog #soal #pengaruh #iklim #pada #masalah #kulit #orang #indonesia

KOMENTAR