Depleted Mother Syndrome: Saat Ibu Terlihat Kuat, tapi Sebenarnya Kelelahan
Banyak ibu terbiasa melakukan banyak hal sekaligus, tapi kemampuan itu sering membuat energi terkuras tanpa disadari.
Kondisi inilah yang dikenal sebagai depleted mother syndrome, ketika tubuh dan pikiran terasa habis, karena beban yang terus menumpuk.
Dari luar, semuanya terlihat baik-baik saja. Anak terurus, pekerjaan selesai, rumah berjalan seperti biasa.
Namun di balik itu, tak sedikit ibu yang sebenarnya merasa sangat lelah dan kewalahan. Hal tersebut merupakan tanda klasik dari depleted mother syndrome.
Apa itu depleted mother syndrome?
Istilah ini merujuk pada kelelahan menyeluruh yang dialami banyak ibu akibat tuntutan sehari-hari yang menumpuk, seperti mengurus anak, mengelola rumah, bekerja, dan memikirkan berbagai hal kecil yang tidak pernah selesai.
Dikutip dari Cleveland Clinic, psikolog klinis, Amy Sullivan, PsyD, menyebutkan bahwa perempuan biasanya membuat keputusan sambil mempertimbangkan logika dan perasaan sekaligus. Ketika harus memproses begitu banyak hal setiap hari, energi mental mereka mudah terkuras.
Tanda-tanda ibu mulai burnout
Kelelahan ini tidak selalu terlihat jelas. Namun beberapa tanda berikut bisa menjadi alarm:
- Kehabisan tenaga meski baru pagi hari
- Sulit fokus atau merasa “mentalnya mampet”
- Emosi naik turun, mudah tersinggung, atau lebih sensitif dari biasanya
- Rasa bersalah karena merasa tidak cukup baik sebagai orangtua
- Menarik diri dari aktivitas sosial, malas berbincang atau berkumpul
- Kewalahan dengan hal kecil, seperti tambahan tugas yang biasanya ringan
Mengapa ibu lebih rentan?
Banyak ibu memegang “daftar tugas tak terlihat”, seperti mengingat jadwal imunisasi, menyiapkan kebutuhan sekolah, memikirkan menu harian, memastikan rumah tetap berjalan, dan merawat emosi keluarga. Semua itu jarang terlihat, tetapi berat untuk dijalani.
Ketika dilakukan terus-menerus tanpa jeda, wajar jika ibu merasa kelelahan, baik fisik maupun mental.
Cara mengatasi depleted mother syndrome
Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh para ibu agar bisa kembali bernapas lega.
-
Tidak harus sempurna setiap hari
Media sosial sering membuat standar hidup tampak terlalu tinggi. Rumah tidak harus selalu rapi, dan tidak apa-apa menyajikan menu sederhana ketika hari sudah terlalu padat.
-
Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Setiap keluarga punya kondisi dan ritme yang berbeda. Apa yang terlihat di internet belum tentu mencerminkan kenyataan.
-
Belajar mengatakan tidak
Terlalu banyak mengatakan “iya” membuat ibu kekurangan ruang untuk diri sendiri. Menolak kegiatan atau tugas tambahan bukanlah kesalahan.
-
Menjaga napas dan tubuh tetap bergerak
Bernapas dalam-dalam, berjalan ringan, atau melakukan olahraga singkat bisa membantu meredakan stres.
-
Mempraktikkan mindfulness dalam pengasuhan
Fokus pada momen saat ini membantu mengurangi rasa terbebani oleh pikiran tentang masa depan atau hal yang belum dikerjakan.
-
Menyisihkan waktu untuk diri sendiri
Meski sulit, ibu tetap membutuhkan ruang pribadi. Bahkan 5–10 menit tanpa gangguan bisa membantu memulihkan energi.
Kapan perlu mencari bantuan?
Jika rasa lelah sudah mengganggu kegiatan harian atau membuat hubungan di rumah terasa tidak sehat, ibu bisa mencari bantuan dari psikolog atau tenaga profesional.
Dukungan keluarga juga penting. Berbagi tugas rumah, meminta bantuan pasangan, atau sekadar memberi waktu istirahat untuk ibu bisa membuat perbedaan besar.
Disclaimer: Artikel ini dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan pengganti diagnosis profesional. Jika Anda merasa mengalami gejala berat atau tak kunjung membaik, konsultasikan langsung dengan tenaga kesehatan atau psikolog.
Tag: #depleted #mother #syndrome #saat #terlihat #kuat #tapi #sebenarnya #kelelahan