Batasi Anak Nonton YouTube Shorts, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua
- Anak bisa ketagihan menonton video pendek seperti YouTube Shorts atau Shorts karena dirasa lebih menghibur, dan mereka bisa menonton banyak konten dalam waktu singkat.
Kendati demikian, sering kali anak lupa waktu saat sudah menonton. Bahkan, aktivitas harian yang seharusnya dilakukan, seperti mengerjakan PR, bisa terlewatkan. Saat ini, orangtua tidak perlu khawatir karena YouTube akan meluncurkan fitur baru terkait YouTube Shorts.
"Hari ini, dengan bangga saya sampaikan bahwa kami akan meluncurkan fitur baru yang memberikan kontrol kepada pengguna dan menetapkan batas waktu pada Shorts," kata Global Head of Health di YouTube, Garth Graham, M.D., M.P.H., FACP, FACC dalam konferensi pers YouTube di Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).
Cara batasi durasi menonton YouTube Shorts
Dibatasi sendiri oleh pengguna
Fitur baru ini menunjang pengalaman menonton yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan anak.
Melalui fitur Shorts Daily Time Limit, pengguna, termasuk remaja, bisa menetapkan batas durasi harian untuk scroll feed Shorts di ponsel. Mereka bisa mengatur dan menyesuaikan batasan harian lewat menu "Settings".
Setelah batas waktu tercapai, pengguna akan menerima notifikasi yang menandakan bahwa feed YouTube Shorts telah dihentikan sementara untuk hari itu.
Dibatasi oleh orangtua
Global Head of Health YouTube, Dr. Garth Graham dalam acara Beranda Jiwa di kantor Google Indonesia di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).
YouTube menyediakan laman Family Center untuk membantu orangtua memantau penggunaan YouTube akun anak-anak mereka. Di laman itu, terdapat pilihan untuk menambahkan profil YouTube Kids dan akun YouTube anak remaja mereka, sebagai akun yang diawasi.
Laman Family Center sering digunakan oleh orangtua dengan anak berusia di bawah 18 tahun. Di laman ini, ada pengingat "Take a Break" dan "Bedtime" yang sudah aktif secara otomatis untuk pengguna berusia di bawah 18 tahun.
Pengingat "Take a Break" adalah notifikasi yang mengingatkan pengguna untuk beristirahat sejenak dari melihat layar HP, sedangkan "Bedtime" adalah notifikasi yang mengingatkan anak bahwa waktu tidur mereka akan tiba dan mereka harus bersiap-siap untuk beristirahat.
Sebagai pelengkap dua hal tersebut, pada akhir tahun ini, YouTube berencana untuk memperluas fitur Shorts Daily Time Limit pada orangtua.
Ayah dan ibu yang menggunakan akun yang memiliki akun yang akan diawasi, bisa secara proaktif menetapkan batas durasi menjelajah feed YouTube Shorts yang tidak bisa diabaikan.
"Ini merupakan tambahan dari hal lain yang sudah kami miliki yaitu pengingat 'Taking a Break' dan 'Bedtime'," tutur Graham.
Anak belajar mengatur waktu
Orangtua bisa gunakan fitur Shorts Daily Time Limit agar anak tidak lupa waktu menonton YouTube Shorts.
Terkait fitur pembatasan durasi menjelajah feed YouTube Shorts, Graham mengatakan, hal ini bisa membantu anak memahami regulasi waktu penggunaan platform digital mereka.
"Jadi, ketika anak-anak scrolling Shorts, aplikasi akan 'menyundul' mereka (memberi notifikasi), yaitu intervensi kecil yang menurut pakar perkembangan anak penting dalam pengaturan diri anak-anak," tutur dia.
Anak-anak tetap diizinkan untuk memegang kendali akan akun YouTube untuk mengakses feed YouTube Shorts, tapi mereka tidak akan lupa waktu seperti sebelumnya.
Melalui fitur Shorts Daily Time Limit yang sudah diatur oleh orangtua, anak jadi paham bahwa mereka hanya boleh mengakses YouTube Shorts berapa lama, sehingga lambat laun sudah terbiasa dan dengan sendirinya bisa mengatur waktu mereka di YouTube.
5 prioritas penunjang keselamatan anak di platform digital
Orangtua bisa gunakan fitur Shorts Daily Time Limit agar anak tidak lupa waktu menonton YouTube Shorts.
Graham mengungkapkan, pihaknya sangat serius dalam menjaga kesejahteraan dan keselamatan anak ketika mereka sedang mengakses platformnya.
Selain mengumumkan fitur Shorts Daily Time Limit, ia juga menegaskan terkait lima hal yang diprioritaskan oleh pihaknya terkait anak-anak di lingkungan digital mereka, dalam hal ini YouTube.
Kesejahteraan anak
Pertama adalah privasi, keamanan fisik, kesehatan mental, dan kesejahteraan anak-anak dan remaja, yang membutuhkan pengamanan khusus di dunia maya.
"Kami melakukannya (memprioritaskan anak dan remaja) bukan hanya karena kami memiliki YouTube Kids. Karena perkembangan anak terus berlanjut dan mereka memasuki usia pra-remaja dan remaja, kami juga ingin memastikan keamanan mereka penting," tutur Graham.
Peran orangtua dan pendamping dewasa
Kedua adalah bagaimana orangtua dan pendamping dewasa berperan penting dalam menetapkan pengaturan bagi pengalaman keluarga di dunia maya, terutama untuk anak-anak mereka yang masih kecil.
Menurut Graham, peran mereka dalam menjaga keselamatan anak dan remaja di dunia digital berkaitan dengan pemanfaatan layanan dalam platform YouTube.
Hal ini bisa dilihat dari kehadiran fitur YouTube Kids, notifikasi "Take a Break" dan "Bedtime", dan Shorts Daily Time Limit.
Konten berkualitas tinggi sesuai dengan usia
Orangtua bisa gunakan fitur Shorts Daily Time Limit agar anak tidak lupa waktu menonton YouTube Shorts.
Ketiga adalah seluruh anak dan remaja layak mendapatkan akses gratis pada konten berkualitas tinggi, dan tentunya sesuai dengan usia dan kebutuhan mereka.
"Kemarin, saya bertemu dengan orang-orang yang menangani isu kesehatan mental. Dan kami tahu kami bisa memiliki konten dari para ahli di platform kami, dan (bisa diakses) secara gratis," ujar dr. Graham.
Konten sesuai perkembangan anak
Kebutuhan perkembangan anak-anak sangat berbeda dengan remaja, dan harus tercermin dalam pengalaman daring mereka.
Untuk itu, YouTube berusaha menghadirkan konten yang memperhatikan kebutuhan perkembangan mereka.
Teknologi inovatif yang bermanfaat untuk anak dan remaja
Orangtua bisa gunakan fitur Shorts Daily Time Limit agar anak tidak lupa waktu menonton YouTube Shorts.
Selanjutnya adalah bagaimana perlindungan yang tepat dan teknologi inovatif dapat bermanfaat bagi anak-anak dan remaja.
Salah satu teknologi inovatif yang bermanfaat ini adalah "Teen Mental Health Shelf" yang dirancang khusus untuk membantu menjaga kesehatan mental anak dan remaja.
"Ini untuk para remaja di Indonesia yang akan menggunakan platform kami untuk mencari topik-topik sensitif seperti depresi, kecemasan, atau perundungan," jelas Graham.
Saat ini, ada area informasi khusus yang memberikan informasi ke "Teen Mental Health Shelf", yang bisa dilihat ketika kamu mencari suatu topik yang tergolong sensitif di YouTube.
Kompas.com mencoba mencari beberapa kata kunci seperti "kecemasan", "bunuh diri", dan "anoreksia". Hasilnya, muncul area bertuliskan "From health sources" yang menampilkan konten-konten dari para ahli yang menjelaskan topik tersebut. Sisanya adalah video yang berkaitan dengan pencarian.
"Kami menghadirkan para ahli yang akan mampu memberikan informasi tersebut kepada para remaja, sekaligus menghubungkanmu dengan para ahli terbaik lewat informasi kesehatan," pungkas Graham.
Tag: #batasi #anak #nonton #youtube #shorts #yang #bisa #dilakukan #orangtua