Nuansa Afrika di Kolaborasi Desainer Rama Dauhan Bareng Jenna & Kaia
Koleksi ini untuk pertama kalinya diekspos ke publik terbatas, yang didominasi kalangan pesohor dan sosialita Jakarta di D Gallerie di kawasan Jl. Barito I Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024.
Lira Krisnalisa, Founder dan Creative Chief Officer Jenna&Kaia menjelaskan, kolaborasi kali ini selain menghadirkan keindahan visual dalam busana, juga menampilkan filosofi mendalam dengan pemilihan material secara cermat yang mampu merepresentasikan kekayaan alam Afrika.
Tema Afrika merupakan representasi keberanian Lira Krisnalisa yang berbeda di kolaborasinya kali ini dengan Rama Dauhan di dunia fashion.
"Aku sangat mengagumi Kak Rama (sebagai desainer) sejak lama. Dia sosok yang sangat menginspirasi aku. Dia juga salah satu desainer Indonesia yang desainnya beda," ungkap Lira Krisnalisa dalam perbincangan dengan Tribunnews dan beberapa awak media.
Bagi Rama Dauhan sendiri, kolaborasi kali ini juga memberikan pengalaman batin berbeda.
"Bagi aku, kolaborasi adalah sebuah kesempatan untuk baelajar hal-hal baru, apa yang kita bisa toleransi. Berkolaborasi juga menjadi salah satu cara aku menjadi lebih humble," ungkap Rama.
Pada kolaborasi ini dia dan Lira berupaya mempertemukan antara ego, idealisme dan perasaan.
"Desainer itu kerjanya kan kaya seniman. Ketika saya diajak berkolaborasi, bagi saya itu sebuah kehormatan. Apa saja yang bisa lakukan, kan brand yang lebih paham desain produk yang lebih disukai pasar. Maka itu, kolaborasi ini bagi saya sangat memyenangkan," lanjut Rama.
Koleksi yang TimelessTentang tema Heirloom pada koleksi kali ini, Rama membenarkan, memang menampilkan nuansa khas Afrika.
"Ini koleksi yang berbau agak Afrika, warna senja Afrika yang lebih hangat, kita keluarin warna yang basic tapi tidak biasa. Kita ingin keluarkan koleksi warna-warna yang timeless, yang jika dipakai bisa sampai bertahun-tahun ke depan masih bisa dipakai," bebernya.
"Butuh kejelian untuk bisa mendesain yang seperti itu. Desain yang bisa bikin orang tidak bosan," imbuhnya.
Lira Krisnalisa menambahkan, Rama Dauhan memiliki pengalaman luas dan lama, 20 tahun di dunia fashion.
"Kak Rama dikenal dengan karya-karya unik, berani, dan memiliki keberanian melampaui batas. Keahliannya dalam menciptakan desain yang tetap membumi sekaligus memukau membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk kolaborasi ini," kata dia.
Menurut Lisa, Heirloom terinspirasi dari keajaiban Pohon Baobab dan keindahan Tsingy De Bemaraha di Afrika Selatan. Dalam koleksi ini, terpancar nuansa hangat dari alam Afrika serta kombinasi warna senja yang keunguan.
"KIta ingin membuat satu koleksi yang bisa diwariskan atau diturunkan, dalam artian sesuatu yang trendi tapi timeless," ungkap Rama Dauhan.
Jenna and Kaia sendiri selama ini dikenal sebagai modest fashion di Indonesia, yang koleksinya berdesain elegan dan mudah dipadupadankan untuk berbagai kesempatan.
"Kolaborasi ini bagi aku adalah achievement dan ini jadi salah satu achievenent aku. Salah satu strategi bertahan harus catch up dengan kebutuhan market. Koleksi bajunya bisa dipakai di kesempatan apa saja, misalnya ke kondangan, ke kantor juga bisa," sebut Lisa.
Untuk men-develop lini koleksi ini Lisa mengaku banyak berdiskusi dengan Rama Dauhan. "Dengan segala kesibukan kita masing-masing, alhamdulullah bisa lahir karya ini," ungkapnya.
Kesan paling berharga dari kolaborasi ini adalah aku bisa belajar tentang detil. Aku banyak belajar hal kecil yang selama ini aku kurang notice dan pastinya jita ingin koleksi ini bisa diterima masyarakat," lanjutnya.
Rama mengatakan, koleksi Heirloom kali ini terdiri dari 14 artikel. "Sebanyak 10 sudah ready dan 3 sistemnya pre-order," kata dia.
"Proses kreatif kita nggak lama. Sebelum develop kita sudah ngobrol banyak.
Kita ingin awareness-nya makin besar di masyarakat dari kolaborasi ini. Zaman sekarang ngapain sih jalan sendirian berkolaborasi itu membuat lebih berharga," tegasnya.
Tag: #nuansa #afrika #kolaborasi #desainer #rama #dauhan #bareng #jenna #kaia