Dua Kelompok Anak yang Beresiko Komplikasi jika Sakit Influenza
- Influenza atau “flu” adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan terkadang C, yang memang bisa sembuh dengan istirahat yang cukup, dibarengi dengan obat dari dokter.
Kendati demikian, penyakit yang gejalanya mirip seperti batuk pilek biasa ini, ternyata lebih berbahaya pada kelompok anak tertentu.
“Virus influenza sangat mungkin gejalanya menjadi parah apabila anaknya memiliki penyakit bawaan lain,” kata CEO & Founder Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, dalam webinar bertajuk "Understanding Influenza and Common Colds: Keeping Family Healthy During the Year-End Season”, Selasa (4/11/2025).
Misalnya adalah anak dengan penyakit jantung, kanker, atau penyakit kronis lainnya.
Infeksi virus influenza juga perlu diwaspadai pada anak berusia di bawah tiga tahun. Sebab, saluran pernapasan mereka masih belum terbentuk dan bekerja dengan matang seperti anak-anak yang usianya lebih tua.
Kenapa berbahaya?
Gejala influenza lebih kurang sama dengan common cold, yaitu pilek, bersin, sakit tenggorokan, batuk ringan hingga sedang, sakit kepala ringan, nyeri badan ringan, mata berair, kelelahan, dan demam ringan.
Ketika sedang sakit flu, kondisi tubuh sangat menurun sehingga virus bisa menyebar replikasi lebih jauh lagi ke otak dan organ penting lainnya, alias menyebabkan komplikasi flu.
“Biasanya kalau influenza A dan B gejalanya mendadak. Tiba-tiba demamnya langsung tinggi, dibandingkan common cold yang biasanya batuk dulu, pilek, dan demamnya juga enggak terlalu tinggi,” kata dr. Mesty.
Bahkan, gejala influenza bisa berupa batuk pilek yang terasa sangat sakit, bahkan sampai menyebabkan nyeri telinga.
“Jadi kalau sakit influenza, bisa gejalanya lebih parah sampai ke organ lain, misalnya sampai bisa ke otak. Harus dipastikan ketika memang anak ini sakit, mereka harus istirahat yang benar-benar cukup, dengan makan dan minum yang terkontrol,” kata dr. Mesty.
Memastikan asupan makanan dan minuman anak memenuhi kebutuhan harian mungkin cukup sulit bagi orang awam, tetapi dr. Mesty menyarankan ayah dan ibu menggunakan bantuan seperti fitur tracker pada aplikasi Tentang Anak.
“Bisa lihat di aplikasi, berapa sih kebutuhan minum anak untuk usianya atau beratnya, berapa kebutuhan kalori makannya, dan berapa kebutuhan tidurnya,” pungkas dia.
Tag: #kelompok #anak #yang #beresiko #komplikasi #jika #sakit #influenza