Waspada, Anak Kejang Lebih dari 3 Menit Bisa Merusak Sel Otak Menurut Dokter
– Saat anak kejang, penting bagi orangtua untuk memperhatikan durasinya. Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Amrullah Nasution, Sp.A, lamanya kejang bisa menjadi pembeda antara kondisi yang masih aman dan yang sudah berbahaya.
Ia mengingatkan, kejang yang berlangsung terlalu lama bisa menyebabkan kerusakan serius pada otak anak.
Bahaya anak kejang lebih dari tiga menit
Kejang berdurasi lama bisa pengaruhi kemampuan motorik dan kecerdasan
Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Amrullah Nasution, Sp.A dalam Health Talk Pediatric Emergency di Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).
Dr. Rizky menuturkan, kejang yang berlangsung sebentar umumnya masih dalam kategori tidak berbahaya. Akan tetapi, jika durasinya melewati tiga menit, kondisi itu masuk kategori gawat darurat.
“Kejang yang berbahaya itu lebih dari tiga menit, sedangkan di bawah tiga menit relatif tidak berbahaya tapi patut diwaspadai juga,” jelasnya dalam Health Talk Pediatric Emergency di Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).
Ia menambahkan, kejang yang terlalu lama bisa memicu kerusakan sel otak, yang dampaknya tidak bisa dipulihkan.
“Kejang yang durasinya lebih dari tiga menit itu akan mematikan sel otak pada anak. Maka, jika dalam waktu mendekati tiga menit belum selesai, sebaiknya segera panggil bantuan atau segera bawa ke IGD,” tegas dr. Rizky.
Waktu menjadi faktor paling krusial dalam penanganan kejang pada anak. Orangtua perlu memperhatikan setiap detik selama anak mengalami kejang karena sel otak yang mati tidak dapat beregenerasi.
Dampak kejang lama terhadap otak anak
Dr. Rizky menjelaskan, kerusakan sel otak akibat kejang yang lama dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kemampuan motorik, tapi juga bisa memengaruhi kecerdasan dan perilaku anak masa depan.
“Sel otak yang mati itu tidak bisa beregenerasi kembali, alhasil kondisi ini bisa memengaruhi tumbuh kembang anak ke depannya,” ujarnya.
Kerusakan yang terjadi mungkin tidak langsung terlihat, tapi dalam jangka panjang anak bisa menunjukkan tanda keterlambatan dalam belajar, berbicara, atau bahkan mengingat sesuatu.
Oleh karenanya, ia menekankan pentingnya orangtua mengenali tanda bahaya dan segera mencari pertolongan medis.
Alasan orangtua perlu catat dan rekam durasi anak kejang
Dokter anak ingatkan, anak kejang lebih dari tiga menit bisa picu kerusakan sel otak permanen. Orangtua perlu waspada dan segera cari pertolongan.
Selain memperhatikan lamanya kejang, dr. Rizky juga menyarankan orangtua untuk merekam proses kejang anak menggunakan video.
Langkah ini penting untuk membantu dokter menganalisis penyebab dan menentukan penanganan yang tepat.
“Untuk melihatnya, ketika anak kejang sangat dianjurkan untuk divideokan seperti apa kejangnya sekaligus melihat durasi kejangnya,” katanya.
Rekaman tersebut bisa membantu tenaga medis membedakan antara kejang akibat demam (febrile seizure) dengan kejang akibat gangguan saraf lainnya. Dengan begitu, dokter dapat memberikan terapi sesuai penyebabnya.
Apa yang harus dilakukan orangtua saat anak kejang?
Perasaan panik pasti akan muncul ketika melihat anak kejang. Namun, ia mengimbau agar orangtua berusaha semaksimal mungkin untuk tetap tenang dan memastikan anak dalam posisi aman.
Anak sebaiknya dipindahkan ke permukaan keras, seperti lantai beralaskan karpet atau selimut, lalu dimiringkan agar tidak tersedak air liur atau muntahan.
Jangan pernah memasukkan benda apa pun ke dalam mulut anak, termasuk sendok atau jari tangan. Tindakan ini justru berisiko menimbulkan infeksi tambahan.
Sambil menunggu kejang mereda, orangtua bisa memperhatikan apakah anak masih bernapas dengan baik.
Jika kejang tak berhenti dalam waktu tiga menit, segera hubungi layanan darurat atau bawa anak ke rumah sakit terdekat.
Tag: #waspada #anak #kejang #lebih #dari #menit #bisa #merusak #otak #menurut #dokter