7 Frasa yang Sebaiknya Dihindari Agar Anda Tidak Terlihat Tua dan Menyebalkan, Simak!
Bahasa atau pilihan kata yang kita gunakan sehari-hari ternyata mempau mencerminkan kepribadian seseorang.
Pilihan kata yang kita gunakan untuk berinteraksi ternyata dapat mengungkapkan banyak hal tentang diri seseorang, bahkan termasuk perkiraan sekaligus usia seseorang.
Anda mungkin pernah merasa salah tingkah karena tiba-tiba mengucapkan frasa yang membuat generasi muda menatap bingung, tidak nyaman atau bahkan menyebalkan seolah itu adalah bahasa kuno dan asing.
Namun melansir dari Global English Editing, frasa kuno ini menjadi penanda zaman yang cepat berubah, menunjukkan bahwa kita perlu sedikit memperbarui kosakata agar terdengar lebih relevan saat berinteraksi.
Kita semua pernah mengalaminya dan menggunakan ekspresi usang yang tanpa sengaja menunjukkan usia yang sebenarnya lebih dari kerutan wajah yang kita miliki.
1. “Groovy, Baby!”
Frasa pertama yang menunjukkan usia Anda secara pasti adalah “groovy” yang pernah sangat populer di tahun 60-an dan 70-an.
Ungkapan ini menjadi cara yang keren untuk menunjukkan persetujuan atau rasa oke terhadap suatu hal, dipopulerkan oleh gerakan flower power.
Namun, jika Anda masih menggunakan kata “groovy” dalam percakapan sehari-hari, Anda mungkin perlu mempertimbangkannya kembali, sebab frasa ini terasa sangat ketinggalan zaman.
Bagi telinga generasi muda, kata ini sama kunonya dengan celana bell-bottom dan lampu lava yang pernah populer di masa lalu.
2. “Dialing a number…”
Kalimat ini menunjukkan Anda tumbuh di era telepon putar atau tombol di mana orang memang benar-benar harus memutar atau menekan tombol untuk menghubungi seseorang.
Di zaman smartphone dan daftar kontak digital yang canggih, ungkapan “dialing a number” tidak lagi masuk akal bagi generasi muda.
Mereka hanya perlu mengetuk nama di layar ponsel untuk melakukan panggilan, tanpa perlu lagi memutar nomor satu per satu.
Menggunakan kata “dial” saat merujuk pada panggilan telepon akan membuat Anda mendapat tatapan aneh dari kerabat muda Anda.
3. “Surfing the web…”
Istilah ini diciptakan pada tahun 1992 oleh Jean Armour Polly, seorang pustakawan, yang menggambarkan perasaan menjelajahi lautan informasi yang luas di internet.
Saat ini, kita jarang sekali “berselancar di web” melainkan lebih sering Google, scroll, atau browse menggunakan mesin pencari.
Pengalaman internet modern terasa lebih seperti dituntun oleh algoritma yang ditargetkan, bukan lagi seperti mencari-cari secara acak dan bebas.
Jika Anda masih menggunakan frasa “surfing the web,” Anda mungkin terdengar sedikit kurang update di mata anak muda.
4. “Kodak moment!”
Frasa ini lahir dari kampanye iklan perusahaan kamera Kodak dan menjadi sinonim untuk mengabadikan momen yang sempurna dan sentimental di dalam sebuah film.
Di era digital ini, setiap smartphone sudah memiliki kamera canggih dan kita membagikan hidup di media sosial secara instan.
Frasa “Kodak moment” telah kehilangan relevansinya dan menjadi outdated bagi banyak generasi.
Sekarang, orang lebih cenderung membicarakan momen yang layak diunggah ke Instagram atau siap untuk Snapchat yang lebih kekinian.
5. “Be kind, rewind”
Frasa ini dulunya adalah pengingat kesopanan untuk memutar balik atau rewind pita VHS sebelum mengembalikannya ke tempat penyewaan video.
Dulu, kita harus menghabiskan waktu berharga untuk memutar kaset agar kembali ke awal film sebelum jatuh tempo pengembalian.
Dengan munculnya layanan streaming seperti Netflix dan Disney+, frasa “be kind, rewind” telah menjadi bagian dari sejarah dan tidak lagi digunakan.
Jika frasa ini masih menjadi satu di antara kosakata yang Anda pakai, mungkin sudah saatnya Anda menekan tombol ‘eject’ dari kebiasaan itu.
6. “Rolodex…”
“Biar kulihat Rolodex-ku.” Jika Anda masih menggunakan kalimat ini, Anda pasti menunjukkan usia yang sesungguhnya.
Rolodex adalah perangkat putar yang dulunya wajib ada di meja kantor untuk menyimpan informasi kontak bisnis, jauh sebelum era digital.
Saat ini, Rolodex sudah benar-benar usang karena semua orang menggunakan ponsel pintar dan daftar kontak digital untuk menyimpan data.
Kebanyakan orang bahkan tidak tahu lagi apa itu Rolodex, jadi sebaiknya update terminologi Anda untuk merujuk pada daftar kontak.
7. “Long-distance call…”
Frasa terakhir yang menunjukkan usia Anda adalah “long-distance call” atau panggilan jarak jauh.
Dulu, menelepon seseorang di kota atau negara lain adalah masalah besar dan sangat mahal, bahkan terkadang membutuhkan bantuan operator.
Dengan munculnya aplikasi pesan dan panggilan internet seperti WhatsApp dan FaceTime, konsep “panggilan jarak jauh” hampir tidak lagi ada.
Saat ini, kita dapat berbicara dengan siapa pun, di mana pun di dunia, dengan biaya yang sangat murah atau bahkan gratis.
Jika Anda masih khawatir dengan “panggilan jarak jauh,” saatnya Anda memanfaatkan kemudahan teknologi komunikasi modern.
Bahasa adalah entitas yang hidup, terus berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu dan tren di tengah masyarakat.
Frasa-frasa yang dulu umum, kini menjadi peninggalan masa lalu yang memicu senyum nostalgia, tetapi juga kebingungan bagi generasi muda.
Untungnya, bahasa memungkinkan adanya adaptasi, mengundang kita untuk memperbarui kosakata agar dapat berinteraksi dengan cara yang segar dan relevan.
Gunakan frasa-frasa yang lebih kontemporer, sebab bahasa, seperti kita, selalu bergerak maju tanpa henti.
Tag: #frasa #yang #sebaiknya #dihindari #agar #anda #tidak #terlihat #menyebalkan #simak