Lebih Sehat Toilet Jongkok atau Duduk? Ini Jawaban Ilmiahnya
Ilustrasi toilet duduk di dalam bilik kamar mandi yang bersih. (Freepik)
00:53
11 Desember 2025

Lebih Sehat Toilet Jongkok atau Duduk? Ini Jawaban Ilmiahnya

- Toilet adalah fasilitas sanitasi yang digunakan manusia untuk buang air kecil maupun besar. Sebenarnya kata toilet lebih merujuk pada peralatan yang dipakai ketika aktivitas Mandi Cuci Kakus (MCK).

Di lingkup kehidupan sehari-hari, mungkin kita terbiasa menggunakan baik itu jenis toilet jongkok atau duduk. Sebagian orang merasa jika toilet jongkok lebih higienis, karena bagian tubuh terutama paha belakang tidak menyentuh langsung pada toilet.

Namun, sebagian lainnya menganggap toilet duduk lebih mudah digunakan dan nyaman tanpa takut merasa pegal. Jika ditinjau dari sudut pandang kesehatan, kira-kira manakah yang lebih bagus bagi tubuh dan lebih cocok dipilih? Mari simak penjelasan berikut.

Keunggulan dan Kekurangan Masing-masing

Dikutip dari Alodokter, toilet jongkok memiliki beberapa kekurangan yang umumnya disebutkan seperti tampilan yang kuno dan rasa kurang nyaman saat digunakan. Pasalnya, untuk seseorang yang tidak terbiasa menggunakan toilet jongkok, posisi ini akan menyebabkan rasa nyeri pada tumit dan paha.

BAB dengan posisi jongkok juga kurang sesuai untuk orang yang memiliki masalah pada pergelangan kaki, misalnya radang sendi, keseleo, patah tulang, atau tendinitis. Meski begitu, posisi jongkok saat BAB justru menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang didasarkan pada beberapa penelitian.

Posisi jongkok diyakini dapat membantu proses BAB menjadi lebih lancar, karena dapat membuka ruang pembuangan dan otot di sekitar anus menjadi lebih rileks. Keuntungan relaksasi tersebut akan mengoptimalkan pengeluaran feses menjadi lebih mudah dan lebih tuntas.

Dibandingkan pesaingnya, toilet duduk memiliki tampilan yang lebih modern dan terasa lebih nyaman bagi sebagian orang, terutama lansia, ibu hamil, dan mereka yang mengalami cedera lutut. Namun, harganya yang lebih tinggi dan dari sisi higienitas, toilet duduk dinilai kurang ideal dibandingkan toilet jongkok.

Penelitian menunjukkan bahwa BAB dengan posisi duduk cenderung membutuhkan waktu dan usaha lebih besar. Kondisi ini dapat memicu masalah seperti wasir dan sembelit akibat mengejan terlalu keras atau duduk terlalu lama.

Selain itu, kontak langsung dengan permukaan dudukan kloset meningkatkan risiko penularan penyakit, seperti diare, flu, dan infeksi kulit. Hal ini terjadi karena area tersebut dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan virus seperti E. coli, Shigella, hepatitis A, dan norovirus.

Tips untuk Mempermudah BAB

Selain memperhatikan posisi saat saat BAB, ada beberapa kebiasaan lain yang dapat membantu melancarkan proses buang air besar. Dikutip dari Halodoc, kamu bisa menambah asupan serat hingga sekitar 25-38 gram per hari, agar pergerakan feses di dalam usus lancar dan pengeluarannya menjadi lebih mudah tanpa perlu mengejan.

Selain itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi juga sangat penting, agar konsistensi feses tetap ideal dan tidak keras. Sebaliknya, dehidrasi dapat membuat feses mengeras dan berwarna lebih gelap, yang kemudian memicu sembelit.

Berolahraga secara teratur juga dapat membantu melancarkan proses BAB, karena aktivitas fisik mampu merangsang gerakan usus dan meningkatkan aliran darah ke area perut. Selain itu, penting untuk tidak menunda keinginan untuk BAB, karena menahannya dapat membuat proses BAB menjadi lebih sulit dan berpotensi menimbulkan masalah pencernaan. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #lebih #sehat #toilet #jongkok #atau #duduk #jawaban #ilmiahnya

KOMENTAR