Apple Peringatkan Pengguna iPhone untuk Berhenti Gunakan Google Chrome, Kenapa?
iPhone 17 Pro Max, model termahal dari lini iPhone 17 Series. (Apple)
19:12
11 Desember 2025

Apple Peringatkan Pengguna iPhone untuk Berhenti Gunakan Google Chrome, Kenapa?

Apple memperingatkan para pengguna iPhone untuk berhenti menggunakan Google Chrome dan beralih ke Safari, yang mereka klaim mampu memberikan perlindungan privasi lebih baik. Peringatan ini berkaitan dengan teknik pelacakan sidik jari digital, di mana Chrome disebut bukan satu-satunya aplikasi Google yang sebaiknya dihindari.

Menurut laporan Forbes, Apple bukan satu-satunya pihak yang mengimbau pengguna untuk meninggalkan Chrome dan memilih alternatif yang lebih aman dalam hal pelacakan dan pengumpulan data.

“Safari berupaya mencegah pengiklan dan situs web menggunakan kombinasi karakteristik unik perangkat Anda untuk membuat ‘sidik jari’ guna melacak Anda. Untuk memerangi sidik jari, Safari menyajikan versi konfigurasi sistem yang disederhanakan sehingga lebih banyak perangkat terlihat identik bagi pelacak, sehingga lebih sulit untuk mengidentifikasi perangkat Anda,” ungkap Apple.

Meskipun Safari bukan peramban paling privat di pasaran, karena ada Brave atau DuckDuckGo yang lebih fokus pada privasi, Safari serta Firefox buatan Mozilla dikenal lebih non-invasif dan menonaktifkan banyak pelacakan secara default.

Fenomena sidik jari digital kembali meningkat tahun ini setelah Google mencabut larangan atas teknologi tersebut. Teknik ini bekerja dengan mengumpulkan beragam data kecil dari perangkat, lalu menggabungkannya menjadi identitas yang bisa dilacak.

Tidak hanya Apple, Mozilla juga telah memperbarui Firefox dengan teknologi serupa untuk memblokir praktik ini. Apple menambahkan bahwa Safari menawarkan pencegahan pelacakan berbasis AI, penjelajahan yang benar-benar privat, serta proteksi terhadap pengumpulan data lokasi, fitur yang menurut mereka gagal ditawarkan oleh Chrome.

Namun di sisi lain, integrasi layanan Google di perangkat Apple membuat perpindahan pengguna tidak selalu mudah. Saat melakukan pencarian di Safari, pengguna tetap memakai Google sebagai mesin pencari default. Kini, Google juga menyematkan tautan menonjol menuju aplikasi Google di bagian bawah halaman hasil pencarian, yang dapat terklik secara tidak sengaja.

Dominasi Chrome tetap tak terbantahkan, dengan lebih dari 3 miliar pengguna di seluruh dunia. Bagi pengguna, memilih Chrome berarti menerima risiko pelacakan dengan sadar. Sementara itu, memilih menggunakan aplikasi Google di iPhone mengharuskan pengguna memahami lebih dulu praktik pengumpulan data yang dilakukan.

Selain isu privasi, pelacakan, dan sidik jari digital, Chrome kini juga mendapat sorotan terkait integrasinya dengan AI Gemini milik Google. Perusahaan riset, Gartner memperingatkan bahwa browser AI berpotensi mengubah cara pengguna berinteraksi dengan situs web dan mengotomatiskan transaksi sekaligus memperkenalkan risiko keamanan siber yang kritis. CISO harus memblokir semua browser AI dalam waktu dekat untuk meminimalkan paparan risiko.

Google telah memberikan respons. Menurut mereka, ancaman baru utama yang dihadapi semua browser berbasis agen adalah injeksi prompt tidak langsung. Ini dapat muncul di situs berbahaya, konten pihak ketiga dalam iframe, atau dari konten yang dihasilkan pengguna seperti ulasan pengguna, dan dapat menyebabkan agen melakukan tindakan yang tidak diinginkan seperti memulai transaksi keuangan atau mengeksfiltrasi data sensitif.

Google mengklaim telah menyiapkan pertahanan berlapis yang mencakup pertahanan deterministik dan probabilistik untuk mempersulit dan merugikan penyerang. Namun pada kenyataannya, integrasi AI dalam browser dan aplikasi produktivitas masih berada pada tahap awal dan sarat ketidakpastian.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #apple #peringatkan #pengguna #iphone #untuk #berhenti #gunakan #google #chrome #kenapa

KOMENTAR