Kasus Kepsek Tampar Murid Merokok, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Ditegur Guru
Ketika anak ditegur guru karena melanggar aturan sekolah, orangtua perlu bersikap bijak. Simak panduan psikolog berikut ini. (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)
14:15
19 Oktober 2025

Kasus Kepsek Tampar Murid Merokok, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Ditegur Guru

- Bagaimana orangtua sebaiknya bersikap ketika anak ditegur oleh pihak sekolah karena kesalahannya sendiri? Hal ini dialami oleh siswa kelas XII di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, berinisial ILP (17) yang ditegur kepala sekolah karena ketahuan merkokok di area sekolah.

ILP ditegur kepala sekolahnya bernama Dini Fitria akibat merokok di area sekolah, Jumat (10/10/2025). ILP diduga ditampar oleh Dini karena berbohong saat ditegur. 

Tri Indah Alesti selaku orangtua ILP melaporkan kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lebak pada hari yang sama.

Simak langkah yang bisa dilakukan ayah dan ibu ketika buah hati ditegur pihak sekolah karena kesalahannya berikut ini.

Anak ditegur di sekolah, apa yang bisa dilakukan orangtua?

Menghormati aturan yang ada

Psikolog klinis anak dan remaja di Klinik Sajiva RSKJ Dharmawangsa Mira Damayanti Amir, S.Psi. menekankan betapa pentingnya aturan untuk ditaati oleh orangtua, selaras dengan peribahasa “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

Ketika anak ditegur karena kesalahannya sendiri, orangtua harus menghormati aturan yang ada, yang mana aturan sudah diberi tahu sejak orangtua pertama kali memasukkan anak ke sekolah tersebut.

“Orangtua harus paham bahwa sekolah memberlakukan aturan enggak boleh merokok, apalagi di lingkungan sekolah. Sama kayak enggak boleh merokok di rumah sakit. Kita menghormati aturan yang ada,” kata Mira kepada Kompas.com, Kamis (16/10/2025).

Pandai dalam menempatkan diri

Ketika anak ditegur guru karena melanggar aturan sekolah, orangtua perlu bersikap bijak. Simak panduan psikolog berikut ini. Freepik/master1305 Ketika anak ditegur guru karena melanggar aturan sekolah, orangtua perlu bersikap bijak. Simak panduan psikolog berikut ini.

Karena orangtua menitipkan anak ke sekolah untuk dididik, mereka juga harus pandai dalam menempatkan diri.

Ketika anak ditegur oleh guru, artinya anak melanggar aturan yang ada di sekolah. Orangtua harus menerima teguran itu karena anak memang menyalahi aturan yang ada.

“Dan tolong orangtua bisa mendidik anaknya untuk juga bisa menempatkan diri,” tutur Mira.

Bekerja sama dengan sekolah

Meskipun menitipkan anak ke sekolah, bukan berarti orangtua sepenuhnya melepas tanggung jawab dari mendidik anak.

Menurut psikolog klinis sekaligus pendiri lembaga Personal Growth, Ratih Ibrahim, M.Psi., justru orangtua harus bekerja sama dengan pihak sekolah karena mereka membantu ayah dan ibu dalam mendidik anak.

Dengan demikian, ketika anak ditegur dan orangtua dipanggil ke sekolah, orangtua harus datang dengan kerendahan hati dan pikiran yang terbuka.

“Kita perlu juga tanya sama anak tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Anak mungkin tidak menjawab secara jujur, mungkin juga memberikan penjelasan menurut versinya, dan itu enggak apa-apa, dengerin saja,” terang Ratih kepada Kompas.com, Sabtu (18/10/2025).

Untuk itu, orangtua perlu datang ke sekolah untuk mendapatkan versi penjelasan dari pihak sekolah.

Apabila anak terbukti berbuat salah dan melanggar aturan, tunjukkan itikad baik dengan membantu dan menemani anak menerima konsekuensinya.

“Dan orangtua juga menimbang apakah konsekuensi yang diberlakukan oleh sekolah untuk anak masuk akal atau tidak,” ucap Ratih.

Orangtua harus paham aturan sekolah anak

Ketika anak ditegur guru karena melanggar aturan sekolah, orangtua perlu bersikap bijak. Simak panduan psikolog berikut ini. Dok. Freepik/Freepik Ketika anak ditegur guru karena melanggar aturan sekolah, orangtua perlu bersikap bijak. Simak panduan psikolog berikut ini.

Mira menuturkan, orangtua harus memahami aturan sebuah sekolah ketika mereka menyerahkan anak ke institusi pendidikan tersebut.

“Memahami aturan sekolah seperti apa, bahkan mulai dari sekolah yang awal seperti sekolah untuk bayi, karena setiap sekolah memiliki aturan yang berbeda-beda,” ujar Mira.

Memahami bukan sekadar mengetahui peraturan apa saja yang ditegakkan pihak sekolah, tetapi mengetahui konsekuensi dari melanggar aturan tersebut.

“Bahasa sederhananya adalah ‘teliti sebelum membeli’. Banyak orangtua yang enggak paham. Akhirnya, ketika memercayai anak ke sekolah, mereka pikir ini sekolah punya dia karena mungkin sudah bayar. Apalagi kalau dia merasa sudah bayar mahal,” jelas Mira.

Hati-hati saat memahami aturan yang ada

Ratih menambahkan, orangtua juga harus hati-hati dalam memahami aturan yang ada sebelum memasukkan anak ke suatu institusi pendidikan.

Orangtua harus memahami apakah aturan yang ditegakkan sesuai dengan pemenuhan hak asasi anak, dan bagaimana konsekuensi dari melanggar aturan tersebut.

“Jika terjadi kelalaian, keteledoran pelanggaran aturan, konsekuensinya apa saja?” kata Ratih.

Menurut dia, biasanya sekolah yang bagus dan bertanggung jawab dengan pendidikan para muridnya, akan memberikan semua peraturan kepada orangtua sejak awal untuk dipahami bersama.

“Sekolah yang baik biasanya tidak hanya mengedepankan pendidikan akademik, tapi juga menempatkan pendidikan budi pekerti, moral kesusilaan, dan nilai-niai yang baik dalam pendidikannya,” terang Ratih.

Biasanya, ketika terjadi pelanggaran, sekolah-sekolah seperti itu tidak sungkan untuk menegur anak, bahkan sampai memanggil orangtua ke sekolah.

Tag:  #kasus #kepsek #tampar #murid #merokok #yang #harus #dilakukan #orangtua #jika #anak #ditegur #guru

KOMENTAR