



Profil 6 Mahasiswa UNUD yang Mendadak Meminta Maaf Usai Timothy Anugerah Meninggal, Empatinya Mana?
Sejumlah mahasiswa Universitas Udayana (UNUD) kompak meminta maaf usai ketahuan mengejek kematian Timothy Anugerah Saputra. Kasus ini bermula dari kabar duka meninggalnya Timothy Anugerah Saputra (TAS), seorang mahasiswa yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai dua Gedung FISIP Kampus Sudirman, Denpasar pada Rabu, 15 Oktober 2025, sekitar pukul 09.00 WITA.
Namun di tengah duka mendalam keluarga, media sosial dihebohkan oleh tangkapan layar percakapan di grup WhatsApp yang berisi ejekan dan perundungan verbal terhadap almarhum. Perkataan tersebut dinilai tidak pantas, bahkan ada yang menyarankan korban seharusnya melompat dari lantai yang lebih tinggi, serta meledek kondisi jenazah yang disebut menyusahkan setelah peristiwa nahas itu terjadi.
Kejadian itu sontak memicu kecaman luas, tidak hanya dari internal kampus tetapi juga masyarakat Indonesia secara keseluruhan yang menuntut tindakan tegas.
Menanggapi hal tersebut, pihak kampus dan organisasi kemahasiswaan segera mengambil langkah cepat untuk mengusut dan menjatuhkan sanksi. Lantas siapa saja mahasiswa UNUD yang minta maaf usai membully kematian Timothy Anugerah itu? Simak penjelasann berikut ini
Enam Mahasiswa Pelaku Minta Maaf dan Diberi Sanksi
![Enam Mahasiswa UNUD yang bully kematian Timothy Anugerah Saputra [https://www.unud.ac.id/]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/wIR8avx1bxk0eGoFcKDPOQovG9ylNRoJ.png)
Setelah kasus ini mencuat dan viral, enam mahasiswa yang terlibat dalam percakapan yang dianggap tidak manusiawi tersebut akhirnya mengakui kesalahan mereka. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, mereka menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui video yang diunggah di media sosial masing-masing.
Pengakuan dan penyesalan ini diiringi dengan konsekuensi berat, baik dari segi organisasi maupun akademik. Keenam mahasiswa itu diketahui memegang posisi penting di berbagai lembaga kemahasiswaan dan semuanya telah diberhentikan secara tidak hormat dari jabatannya, lantaran dinilai mencoreng nama baik organisasi dan institusi.
Berikut adalah daftar enam mahasiswa yang telah menyampaikan permohonan maaf terbuka dan menerima sanksi:
1. Leonardo Jonathan Handika Putra, Wakil Ketua BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan Unud angkatan 2022.
2. Maria Victoria Viyata Mayos, Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra, Mahasiswa FISIP angkatan 2023.
3. Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan Himapol FISIP Unud, Mahasiswa FISIP.
4. Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana, Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra, Mahasiswa FISIP 2025.
5. Vito Simanungkalit, Wakil Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra, Mahasiswa FISIP Unud 2025.
6. Putu Ryan Abel Perdana Tirta, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP Unud, Mahasiswa FISIP angkatan 2023.
Dalam video permohonan maafnya, salah satu mahasiswa yakni Vita menyatakan penyesalannya. "Saya sangat menyesal atas tindakan saya yang sangat tidak pantas terhadap almarhum Kak Timothy. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya terhadap keluarga, kerabat, dan pihak yang kecewa terhadap tindakan saya," ujarnya, seraya menegaskan bahwa dia tidak terlibat dalam perundungan terhadap almarhum semasa hidup namun mengakui tindakannya pasca-kejadian adalah salah.
Mahasiswa lain, Ryan Abel juga menyampaikan kesiapan menerima sanksi. "Saya siap menerima sanksi atas apa yang telah saya perbuat. Saya juga mengundurkan diri sebagai calon ketua DPM FISIP 2026 sebagai bentuk pertanggungjawaban apa yang saya perbuat," ucap Ryan Abel menunjukkan keseriusan dalam menanggung konsekuensi.
Sanksi Akademik dan Investigasi Lanjutan
![Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Unud yang meninggal dunia. [Instagram/@fisip_unud]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/bJyaeWm2z9ju1c1s5quX06tFgoMsqs3q.png)
Bukan hanya sanksi non-akademik, pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNUD juga merekomendasikan sanksi akademik yang tegas. Berdasarkan hasil rapat, keenam mahasiswa tersebut direkomendasikan untuk diberi nilai D atau tidak lulus untuk semua mata kuliah semester berjalan.
Dr. Dewi Pascarani, Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana membenarkan rekomendasi sanksi tersebut.
"Dari fakultas merekomendasi prodi untuk memberikan nilai D (tidak lulus) pada semua mata kuliah semester berjalan karena soft skill merupakan salah satu komponen penilaian dalam perkuliahan," jelas Dr. Dewi pada Jumat (17/10/2025).
Sanksi tersebut bersifat sementara sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut yang akan dilakukan secara tertutup oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) UNUD. Hal itu sesuai amanat Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Tag: #profil #mahasiswa #unud #yang #mendadak #meminta #maaf #usai #timothy #anugerah #meninggal #empatinya #mana