Film Dokumenter Dirty Vote 2 Bahas Apa? Karya Dandhy Laksono Bakal Segera Rilis
Poster film dokumenter Dirty Vote yang kedua (X/DirtyVote)
10:18
19 Oktober 2025

Film Dokumenter Dirty Vote 2 Bahas Apa? Karya Dandhy Laksono Bakal Segera Rilis

Baca 10 detik
  • Sekuel film dokumenter Dirty Vote akan segera dirilis.
  • Film dokumenter ini kembali disutradarai oleh Dandhy Laksono.
  • Trailer sekuel film dokumenter ini telah tayang dan sukses menyita perhatian publik

Dunia perfilman dokumenter Indonesia kembali ramai dengan kabar perilisan sekuel Dirty Vote O3: Membaca Kartu-Kartu Politik Oligarki.

Setelah kesuksesan Dirty Vote pertama yang viral pada 2024, sekuel film ini akan kembali disutradarai oleh jurnalis sekaligus kritikus sosial, Dandhy Laksono.

Trailer Dirty Vote kedua ini telah tayang dan sukses menyita perhatian publik. Antusiasme tersebut tampak jelas di berbagai platform media sosial, termasuk X.

"Barang panas ini," komentar warganet.

"Enggak sabar melihat outcome apa yang akan keluar dari kaum fanatik," tulis warganet lain.

"Sangat menarik untuk ditunggu rilisnya," timpal warganet lainnya lagi.

Poster film dokumenter Dirty Vote yang kedua (X/DirtyVote) PerbesarPoster film dokumenter Dirty Vote yang kedua (X/DirtyVote)

Dirty Vote Kedua Membahas Apa?

Trailer Dirty Vote O3: Membaca Kartu-Kartu Politik Oligarki telah dirilis melalui akun X resmi @DirtyVote pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

Film ini akan berdurasi 4 jam, dan menghadirkan sejumlah narasumber penting, termasuk pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.

Melansir dari unggahan akun @DirtyVote, Dirty Vote kedua ini akan membahas berbagai persoalan krusial yang berkaitan erat dengan politik oligarki di Indonesia.

Film ini mengupas bagaimana sistem politik perlahan dibajak dan dikendalikan sedemikian rupa untuk terus menguntungkan pihak-pihak tertentu.

"Sekuel Dirty Vote kali ini membuka dan membaca kartu-kartu politik oligarki yang selama ini tersembunyi di balik panggung kekuasaan," demikian keterangan dalam unggahan akun X @DirtyVote.

"Yang memperlihatkan bagaimana sistem politik kita perlahan dibajak, diatur sedemikian rupa agar selalu menguntungkan kelompok yang sama. Dari aturan, lembaga, hingga uang negara. Semuanya menjadi alat untuk mempertahankan kendali," lanjut pernyataan tersebut.

Rencana rilis Dirty Vote kedua pun semakin dekat. Berdasarkan unggahan Dandhy Laksono, film dokumenter ini dijadwalkan tayang melalui YouTube pada bulan Oktober.

Dalam trailer disebutkan bahwa film ini akan dirilis empat tahun sebelum Pemilu dan Pilpres 2029 berlangsung, berbeda dengan film pertama yang tayang hanya beberapa hari sebelum Pemilu 2024.

Cuplikan dalam trailer menampilkan beragam isu yang akan dibongkar dalam film ini, salah satunya adalah aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi beberapa waktu lalu di Indonesia.

Terdapat pula potongan peristiwa terkait demo di sekitar gedung DPR, lengkap dengan gambaran tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian terhadap massa.

Selain itu, trailer juga menampilkan beberapa cuplikan pidato Prabowo Subianto saat menanggapi situasi keruh demonstrasi di Indonesia yang disebut menunjukkan gejala makar.

Tak berhenti di situ, film ini juga menyinggung pertemuan Prabowo dengan Donald Trump, serta membongkar skema pendanaan dan pengendalian Koperasi Desa Merah Putih.

Sementara itu, film Dirty Vote pertama berdurasi 1 jam 57 menit yang menggambarkan desain kecurangan Pemilu 2024 dari sudut pandang para pakar hukum tata negara.

Hal yang dibahas termasuk di dalamnya pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang kerap berubah-ubah soal anak-anaknya yang masuk ke dunia politik.

Film tersebut juga memperlihatkan bagaimana para politisi mempermainkan rakyat demi kepentingan pribadi, serta berbagai aksi kecurangan yang nyata tapi tak pernah ditindak secara hukum.

Lalu juga penyalahgunaan kekuasaan yang tampak terang-terangan demi memenangkan pemilu justru merusak tatanan demokrasi.

Termasuk di antaranya sorotan tajam terhadap kekuatan besar di balik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, yang disebut-sebut sebagai pihak dengan dugaan kecurangan masif.

Editor: Farah Nabilla

Tag:  #film #dokumenter #dirty #vote #bahas #karya #dandhy #laksono #bakal #segera #rilis

KOMENTAR