



Supaya Hubungan Menjadi Sehat, Kenali Teori Secure Attachment Style
Setiap orang memiliki cara berbeda dalam membangun kedekatan dengan orang lain.
Ada yang mudah terbuka dan merasa aman mencintai, ada pula yang cenderung menarik diri atau justru terlalu khawatir kehilangan.
Perbedaan itu bukan muncul begitu saja. Psikolog menyebut, cara seseorang menjalin hubungan emosional di masa dewasa sering kali berakar dari hubungan pertama yang ia alami di masa kecil, dengan orang tua atau pengasuh utama.
"Kalau pola asuhnya baik, kebutuhan emosional anak terpenuhi dan tidak berlebihan, anak cenderung memiliki attachment style yang sehat atau secure," ujar psikolog Medwin Wisnu Prabowo, M.Psi., Psikolog, CH, CHt, dalam siaran Radio Kesehatan Kemenkes RI, beberapa waktu lalu.
Pola dasar ini dikenal dengan istilah attachment atau kelekatan.
Di antara berbagai gaya kelekatan, tipe yang paling ideal disebut secure attachment atau kelekatan aman.
Mengutip dari Verywell Mind, individu dengan secure attachment cenderung memiliki kesehatan mental lebih baik, hubungan sosial yang lebih hangat, dan kemampuan mengatasi stres yang lebih kuat dibandingkan mereka dengan kelekatan tidak aman (insecure attachment).
Apa itu secure attachment?
Konsep attachment pertama kali dikembangkan oleh psikolog Inggris John Bowlby dan dilanjutkan oleh Mary Ainsworth pada 1950-an.
Teori ini menjelaskan bagaimana hubungan emosional antara anak dan pengasuh membentuk dasar kepribadian serta cara berinteraksi sepanjang hidup.
Secure attachment terbentuk ketika anak tumbuh dalam lingkungan yang aman secara emosional.
Artinya, orang tua atau pengasuh merespons kebutuhan anak dengan konsisten, hangat, dan empatik.
Anak yang menangis, misalnya, akan segera ditenangkan. Ketika takut, ia tahu bahwa ada orang dewasa yang bisa diandalkan.
Menurut lembaga perlindungan anak Inggris NSPCC, anak dengan secure attachment akan merasa cukup aman untuk mengeksplorasi dunia, karena tahu selalu ada “pangkuan aman” untuk kembali ketika butuh kenyamanan.
Hubungan seperti ini melatih kepercayaan, empati, dan regulasi emosi yang baik di kemudian hari.
Manfaat secure attachment bagi kesehatan mental
Secure attachment berperan penting bagi kesehatan psikologis seseorang hingga dewasa.
Anak dengan secure attachment cenderung memiliki kemampuan sosial lebih baik, termasuk empati, kerja sama, dan kemampuan menyelesaikan konflik secara positif.
Mereka juga lebih mampu mencari dukungan sosial ketika menghadapi stres.
Dalam konteks kesehatan mental, secure attachment membantu individu mengatur emosi dengan lebih stabil.
Dampak secure attachment untuk jangka panjang
Pola kelekatan di masa kecil dapat memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan di masa dewasa, baik dengan pasangan, teman, maupun rekan kerja.
Mereka yang tumbuh dengan secure attachment umumnya mampu mencintai tanpa rasa takut kehilangan, terbuka mengungkapkan kebutuhan emosional, dan menghargai batas pribadi.
Sebaliknya, individu dengan insecure attachment cenderung menunjukkan pola ekstrem: terlalu menempel dan mudah cemas (anxious attachment), atau justru menolak kedekatan dan sulit mempercayai orang lain (avoidant attachment).
Orang dewasa dengan secure attachment disebut dapat memiliki hubungan romantis yang lebih stabil dan komunikasi pasangan yang lebih sehat.
Mereka lebih mudah memaafkan, berkompromi, serta menyelesaikan konflik tanpa menyalahkan.
Tag: #supaya #hubungan #menjadi #sehat #kenali #teori #secure #attachment #style