Siapa Pemilik Shandika Widya Cinema? PH Xpose Uncensored Trans7 yang Senggol Pesantren
Dok. Shandika Widya Cinema
07:11
19 Oktober 2025

Siapa Pemilik Shandika Widya Cinema? PH Xpose Uncensored Trans7 yang Senggol Pesantren

Polemik acara Xpose Uncensored di Trans7 yang mengangkat soal kehidupan pesantren secara kontroversial diduga berawal dari rumah produksi (PH) Shandika Widya Cinema.

Shandika Widya Cinema kini dicopot oleh Trans7 usai acara tersebut mendapat kecaman dan protes besar-besaran dari para tokoh santri.

Pemilik Shandika Widya Cinema kini juga tengah dicari oleh publik yang ikut menyaksikan polemik dari awal mencuat hingga sampai ke titik klimaks seperti sekarang.

Nama Shandika Widya Cinema disebut-sebut dalam rapat bersama DPR, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta pihak Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) yang digelar pada Kamis (16/10/2025) kemarin di Gedung DPR RI.

Sosok Direktur Utama Trans7, Atiek Nur Wahyuni kala itu menyebut bahwa acara tak diproduksi oleh Trans7 melalui inhouse production atau tak diproduksi secara internal.

Adapun Xpose Production digarap oleh Shandika Widya Cinema.

“Program Xpose Uncensored itu diproduksi oleh rumah oleh PH (Shandika Widya Cinema) bukan oleh inhouse production Trans7,” beber Atiek dalam rapat tersebut.

Atiek juga menyebut nama sosok pemilik PH Shandika Widya Cinema yang menggarap XPose Uncensored dengan episode kontroversial.

Lantas, siapa pemilik Shandika Widya Cinema?

Profil Heriyanto: Owner Shandika Widya Cinema

Shandika Widya Cinema dipegang oleh sosok bernama Heriyanto.

Nama Heriyanto juga turut disebut Atiek sebagai sosok yang memegang komando di Shandika Widya Cinema. Atiek juga menjelaskan bahwa rumah produksi berlokasi di daerah Cipinang.

"Pimpinan dari Shandika adalah Bapak Heriyanto, lokasi alamat PH di Cipinang,” lanjut ungkap Atiek.

Alamat lengkap dari perusahaan yang kini dipimpin oleh Heriyanto terletak di Jalan Media Masa Blok K No.188, RT.4/RW.9, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jakarta.

Heriyanto telah menjadi pimpinan perusahaan tersebut sejak pendiriannya pada tahun 1995.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Heriyanto adalah anak dari Pollycarpus Swantoro, jurnalis populer di Tanah Air yang terlibat dalam Karya Latihan Wartawan (KLW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Melalui production house yang ia pimpin, Heriyanto telah memproduksi segudang acara yang menggandeng ribuan penggemar di Tanah Air.

Tak hanya bersama Trans7, Shandika Widya Cinema juga menggarap acara realita untuk berbagai stasiun televisi seperti SCTV, RCTI, Indosiar, NET., hingga B-Channel.

Berikut beberapa acara televisi yang digarap oleh Heriyanto bersama awak PH miliknya.

  • Kabar Kabari (RCTI) (1996-2017)
  • Status Selebritis (SCTV) (2009-2024)
  • BestKiss (Indosiar) (2021-2024)
  • Hot Issue (Indosiar) (2015-2021)
  • Xpose uncensored (Trans7) (2013-2025)
  • Inspirasi Selebriti (B-Channel) (2011-2012)
  • Cek Fakta (NET.) (2020)
  • Untold Story (NET.) (2020)
  • Star Blitz (SCTV) (2020)
  • Potret Selebriti (MDTV) (2020-2025)
  • Intip Seleb (ANTV) (2022-2023)

Ada juga acara seperti Emak-Emak Petualang dan Cinta Terlarang yang on-air selama bertahun-tahun dan ramai penonton.

Bikin episode yang dinilai singgung martabat pesantren

Shandika Widya Cinema turut memproduksi episode acara Xpose Uncensored yang mengangkat kehidupan santri.

Episode tersebut tayang dan diproduksi usai insiden ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Alih-alih disambut baik oleh para tokoh pesantren, episode tersebut dinilai menyinggung dan merendahkan martabat pesantren dan para kiai.

Episode tersebut membuat framing atau citra negatif terkait kehidupan pesantren dengan menyoroti tradisi penghormatan (ta'dzim) santri kepada kiai, seperti berjalan jongkok dan perilaku membantu pekerjaan kiai. 

Tradisi tersebut dinilai digambarkan secara negatif oleh episode tersebut, contohnya ketika tradisi berjalan jongkok diinterpretasikan secara sinis sebagai bentuk penindasan, feodalisme, atau bahkan disamakan dengan "digembleng Satpol PP" dalam narasi yang ditayangkan.

Berbagai pihak termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai episode tersebut menunjukkan "keteledoran fatal dalam riset dan verifikasi data" yang berujung pada penyebaran disinformasi.

Kontributor : Armand Ilham

Editor: Husna Rahmayunita

Tag:  #siapa #pemilik #shandika #widya #cinema #xpose #uncensored #trans7 #yang #senggol #pesantren

KOMENTAR