Dari Tugas Kuliah Jadi Bisnis Nyata, Begini Cara Es Jeruk Naik Kelas Jadi Minuman Premium
-
Bermula dari tugas kuliah, Muhammad Reyhan berhasil mengubah ide sederhana menjadi bisnis minuman jeruk premium yang kini dikenal dengan nama Jerukria.
-
Dengan konsep #FreshFromOriginalFruit, Jerukria menghadirkan es jeruk berkualitas tanpa tambahan air dan gula berlebih, sekaligus menonjolkan inovasi rasa seperti Jeruk Yakult dan Jeruk Kelapa Serut.
-
Fokus pada konsistensi dan keberlanjutan, Reyhan ingin menjadikan Jerukria bukan sekadar tren sementara, tapi brand minuman sehat lokal yang mampu bersaing di pasar premium.
Siapa sangka, tugas kuliah yang awalnya hanya untuk nilai bisa berkembang jadi bisnis sungguhan? Itulah yang dialami Muhammad Reyhan, alumni BINUS Business School jurusan Business Creation.
Saat duduk di semester lima, ia dan timnya diminta membuat business plan project. Awalnya mereka berpikir sederhana—ingin menjual minuman segar yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan modalnya tidak besar: jus jeruk.
Saat itu pandemi Covid-19 masih berlangsung, vitamin C sedang jadi primadona, dan permintaan minuman sehat meningkat tajam.
Namun, alih-alih sekadar jualan jus buah biasa, Reyhan memilih fokus pada satu bahan yang dianggap punya potensi besar: jeruk lokal.
Dari ide itulah lahir sebuah brand minuman segar yang kini dikenal banyak orang dengan nama Jerukria—es jeruk versi premium dengan rasa dan kemasan yang jauh dari kesan pinggir jalan.
Bikin Es Jeruk Naik Kelas
Kalau biasanya es jeruk identik dengan minuman murah di warung makan atau gerobak kaki lima, Reyhan justru ingin mengubah persepsi itu. Ia menghadirkan konsep baru: minuman jeruk segar untuk pasar menengah ke atas, dengan kualitas bahan baku dan tampilan yang lebih modern.
Lewat tagline #FreshFromOriginalFruit, Jerukria memastikan seluruh produknya terbuat dari buah jeruk asli tanpa tambahan air, gula hanya sesuai permintaan pelanggan, dan bahan selalu dalam kondisi segar.
Menunya juga jauh dari kata monoton — ada Jeruk Yakult, Jeruk Kelapa Serut, hingga Jeruk Timun Serut yang memadukan kesegaran buah lokal dan bahan premium.
“Kami ingin menonjol lewat kesederhanaan yang dikemas profesional. Fokusnya hanya satu: jeruk,” ujar Reyhan.
Bertahan dan Berkembang di Tengah Tantangan
Reyhan memulai usaha ini di depan Duta Buah Gading Serpong pada 2022, saat dirinya masih kuliah semester enam. Dari satu booth kecil, kini usahanya telah berkembang dengan beberapa cabang, antara lain di Duta Buah BSD dan Pasar Modern Paramount Tangerang.
Sempat juga membuka outlet di Rans Nusantara Hebat BSD pada awal 2024, Jerukria mendapat perhatian besar dari pengunjung, meski akhirnya tutup karena pusat perbelanjaannya berhenti beroperasi. Namun bagi Reyhan, setiap proses adalah pembelajaran.
“Jangan cepat bosan dengan perjalanan bisnis. Nikmati prosesnya, terus berinovasi, dan yang terpenting — konsisten,” tegasnya.
Dari Passion ke Sustainability
Menurut Reyhan, minuman berbasis jeruk bukan sekadar tren sementara seperti boba atau brown sugar latte yang cepat naik dan cepat hilang. Es jeruk punya posisi kuat karena selalu dibutuhkan: segar, sehat, dan timeless. Ia pun ingin membawa bisnisnya ke arah yang lebih berkelanjutan.
“Target saya bukan cuma ramai sesaat, tapi jadi merek yang diingat orang setiap kali mereka ingin minuman jeruk segar,” jelasnya.
Tantangan terbesarnya kini adalah menemukan lokasi strategis yang sesuai target pasar dan menjaga pelanggan agar tetap loyal.
Ilmu Kuliah yang Benar-Benar Terpakai
Selama kuliah di BINUS Business School, Reyhan mendapat banyak bekal berharga — mulai dari leadership, pengambilan keputusan, hingga pengalaman langsung menjalankan bisnis sejak masih mahasiswa.
Bahkan, beberapa dosen dan mentor kerap memberi masukan langsung saat ia membuka booth atau ikut bazar kampus. Masukan-masukan itu kemudian jadi bahan evaluasi yang membuat Jerukria semakin matang.
Kini Reyhan melanjutkan studinya ke jenjang S2 MM Innovation & Entrepreneurship di BINUS Business School.
Tujuannya jelas: memperkuat pondasi bisnis dan menyiapkan diri menghadapi dunia usaha yang dinamis.
“Saya ingin bisa bertahan jangka panjang, jadi setiap keputusan bisnis bisa lebih matang — bahkan saat menghadapi situasi tak terduga sekalipun,” ujarnya.
Langkah Berikutnya: Kolaborasi dan Ekspansi
Alih-alih tergesa membuka franchise, Reyhan memilih fokus menjaga kualitas dan stabilitas tiap outlet yang ada. Ia berencana memperluas jangkauan secara bertahap, sambil membuka peluang kolaborasi dengan brand besar.
“Bayangkan kalau nanti bisa kolaborasi dengan Buavita, misalnya. Itu bisa jadi win-win collaboration yang keren dari sisi branding dan kesehatan,” katanya.
Buat para mahasiswa yang juga punya ide bisnis dari tugas kuliah, Reyhan punya pesan sederhana: jangan takut mulai dari kecil.
“Terjun langsung ke lapangan itu penting. Dari sana kita bisa tahu reaksi pasar, memperbaiki produk, bahkan menemukan peluang baru,” katanya.
Kisah Reyhan menunjukkan bahwa dengan passion, konsistensi, dan ilmu yang tepat, ide sederhana pun bisa berkembang jadi bisnis berkelanjutan. Dari tugas kuliah biasa, kini lahir sebuah brand yang berhasil menaikkan kelas es jeruk Indonesia, dari pinggir jalan ke pangsa pasar premium.
Tag: #dari #tugas #kuliah #jadi #bisnis #nyata #begini #cara #jeruk #naik #kelas #jadi #minuman #premium