Usus yang Sehat Pengaruhi Kesehatan Metabolisme dan Mood
Ahli gizi menjelaskan, pengolahan makanan rendah kalori akan berubah menjadi tinggi kalori bila teknik mengolahnya salah. (freepik.com)
15:20
17 Oktober 2025

Usus yang Sehat Pengaruhi Kesehatan Metabolisme dan Mood

Di tengah gaya hidup serba cepat, kita sering lupa bahwa kesehatan pencernaan berawal dari sesuatu yang sederhana yaitu apa yang kita makan setiap hari. Saat usus sehat, seluruh tubuh pun bekerja lebih harmonis, mulai dari metabolisme, fokus, hingga suasana hati.

Pola makan modern yang dipenuhi makanan olahan, gula tambahan, dan lemak tidak sehat perlahan menggerus keseimbangan alami mikrobioma usus, ekosistem penting yang menjaga tubuh tetap bugar dan berenergi. 

"Status kesehatan yang lebih baik, yaitu lebih banyak energi, tidur yang lebih nyenyak, serta fokus yang meningkat, berawal dari pusat tubuh yaitu saluran pencernaan kita," kata Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific, Herbalife, Dr.Vipada Sae-Lao, dalam keterangan pers.

Beralih pada pola makan yang lebih alami dan minim proses bukan sekadar tren clean eating, melainkan langkah nyata untuk memulihkan fungsi pencernaan, mengurangi peradangan, dan mendukung penyerapan nutrisi. 

Usus sebagai otak kedua

Usus yang sehat berperan besar dalam sistem imun, metabolisme, bahkan kestabilan emosi. Sekitar 70 persen sel kekebalan tubuh berada di saluran cerna, menjadikannya garis pertahanan pertama terhadap berbagai penyakit. 

"Usus kerap disebut sebagai ‘otak kedua’, sebab saluran pencernaan berkomunikasi erat dengan otak, mengirimkan sinyal untuk mengelola proses pencernaan," ujar Dr.Sae-Lao.

Lapisan saluran pencernaan menjadi rumah bagi beragam mikroorganisme yang membantu mengurai makanan yang tidak dapat kita cerna, memproduksi vitamin penting, dan melindungi dari kuman berbahaya. 

ilustrasi kimchi.SHUTTERSTOCK/Nungning20 ilustrasi kimchi.

Mikroba-mikroba ini menjaga kekuatan lapisan usus serta mendukung perkembangan sistem imun, terutama pada tahap awal kehidupan.

Selain itu, usus juga menghasilkan sekitar 90 persen serotonin, hormon yang berpengaruh pada suasana hati dan kesejahteraan mental. 

Kembali ke pola makan alami

Ironisnya, salah satu hambatan terbesar untuk kesehatan usus sebenarnya berasal dari makanan yang kita konsumsi. Sebagian besar makanan saat ini cenderung kurang fitonutrien, serat pangan, dan nutrisi penting seperti kalium, magnesium, dan vitamin D.

Dr.Sae-Lao mengatakan, mengembalikan pola makan tradisional dapat menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, sesuatu yang telah didukung pola makan Asia secara alami selama berabad-abad. 

"Di tengah tekanan hidup modern, mangkuk nasi kini kerap tergantikan oleh burger, sayuran kaya serat digeser oleh makanan olahan, dan sup herbal bernutrisi mulai kalah oleh minuman bersoda manis," ujarnya.

Pergeseran pola makan ini berkorelasi dengan meningkatnya  keluhan pencernaan seperti perut kembung, asam lambung, gejala iritasi usus, bahkan gangguan pencernaan yang lebih serius. Tak hanya itu, angka obesitas juga terus meningkat. 

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukakn di tahun 2022, sebanyak 2.5 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan. Sementara di Indonesia, menurut World Obesity Atlas, sekitar 13 persen orang dewasa mengalami obesitas.

Menurut Dr.Sae-Lao, kembali pada pola makan tradisional Asia yang kaya sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan makanan fermentasi, sangat direkomendasikan. Seluruh makanan ini menyediakan serat, lemak sehat, dan nutrisi penting yang mendukung pencernaan, kesehatan jantung, dan kebugaran secara menyeluruh. 

"Makanan kaya probiotik seperti kimchi, miso, yogurt, acar, maupun kombucha memperkuat rasa imun dan kesehatan pencernaan. Laporan studi juga membuktikan bahwa rempah seperti jahe, kunyit, bawang putih, dan adas, selain memperkaya rasa dan aroma—bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan pengobatan," katanya.

Tag:  #usus #yang #sehat #pengaruhi #kesehatan #metabolisme #mood

KOMENTAR